INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Dalam kitab At-Tibr Al-Masbuk, Imam Al-Ghazali mengisahkan tentang sebuah nasihat menarik untuk seorang pemimpin.
Salah seorang peranakan Tionghoa yang mendapat hidayah tersebut adalah Tan Kim Liong. Dipandu oleh KH. Abdul Wahab Chasbullah, Rais Aam PBNU, ia melafadhkan dua kalimat syahadat. Namanya diganti menjadi Muhammad Hasan.
Suatu hari Kyai Ahmad Watucongol, Magelang, kedatangan seseorang tamu keturunan Tionghoa. Sang tamu bercerita bahwa perusahaannya bangkrut dan ia harus menanggung utang yang cukup banyak.
Rasulullah SAW telah “menegosiasikan” jumlah shalat dari 50 kali menjadi 5 kali, memberikan ruang bagi umatnya untuk produktivitas duniawi. Tapi, alih-alih memanfaatkannya untuk hal bermanfaat atau ibadah, kita justru sering kali membuang waktu untuk hal-hal tak berarti.
Dalam kitab Fadhailus Shahabah, Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan satu kisah menarik tentang Khalifah Umar bin Khattab ketika bertemu dengan seorang wanita miskin bersama anak-anaknya yang kelaparan.
Ketika beliau wafat, banyak orang merasa kehilangan tokoh pengayom yang sangat perhatian pada umat itu. Disaksikan oleh banyak orang, ketika akan dimakamkan ada salah satu karomah beliau yang terungkap.
Barangkali cukup banyak "wasiat" Mbah Sahal Mahfudz, Allahu yarham, lebih-lebih pesan secara implisit melalui tindakan (haliyah) beliau. Namun, setidaknya ada lima pesan atau wasiat penting dari beliau yang masih saya ingat.
Isra’ Mi’raj bukan sekadar perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW, tetapi juga pengingat akan krisis akhlak yang sedang melanda. Dan dunia spiritual bukanlah soal keajaiban belaka, melainkan soal bagaimana kita menjadikan akhlak Rasulullah sebagai teladan hidup.
Dalam sebuah riwayat Hadis dikisahkan, suatu ketika Rasulullah SAW menjadi imam shalat. Para sahabat yang menjadi makmum di belakangnya mendengar bunyi gemeretak, seolah-olah sendi-sendi pada tubuh Rasulullah bergeser antara satu sama lain.
Tidak ada alasan waktu kita terbuang sia-sia. Banyak kebaikan yang bisa dilakukan. Meski nilainya tampak kecil, tetapi terkadang kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas akan berdampak besar dan bisa menjadi wasilah kita mendapatkan ridho dari Allah SWT.