Wirid Laqad Ja’akum memang memiliki banyak keutamaan jika diamalkan, salah satu diantara keutaman itu ialah diberi kemudahan hidup dunia dan akhirat. Wirid ini jugalah yang selalu diamalkan oleh Syaikhina KH Abdullah Faqih, Langitan
Kemudain Rasulullah SAW bersabda kepada sahabat, “Shalatilah jenazahnya! Aku tidak akan menyalati jenazah seseorang yang mempunyai tanggungan hutang 400 dirham dan belum dilunasi.”
Salah satu kebiasaan Kiai Idris yang diceritakan oleh Kiai Said adalah Kiai Idris gemar menghabiskan waktunya di masjidil Haram, memakai dua arloji ditangannya (satu untuk jam istiwa’ dan yang satu untuk waktu biasa), dan gemar hanya mengenakan kaos dalam
Dalam setiap perjalanannya, Peter Sanders sering menceritakan sebuah kisah dari wali yang bernama Habib Ahmad Masyhur bin Thaha al-Haddad. Beliau merupakan waliyullah yang sangat masyhur dan dinarasikan pula oleh Peter dalam bukunya
Maka Dahriyah naik ke mimbar lalu berkata dengan sombong dan congkaknya. Simak di sini...
Mbah Ma’shum (Mbah Shum) Lasem lahir pada tahun 1870 merupakan salah seorang pendiri Jam’iyyah NU bersama Kyai Hasyim Asy’ari dan para Kyai lain pada tahun 1926. Setelah Indonesia merdeka, beliau pernah menjadi anggota Konstituante (sekarang MPR).
Saat itu tepat pada 17 Agustus, Mbah Malik ditemani dengan muridnya, Habib Luthfi pergi ke suatu tempat di daerah Pemalang. Mbah Malik meminta kepada supirnya, Pak Suyuti untuk berhenti dahulu. “Pak Yuti, berhenti dulu,” ucap Mbah Malik kepada sopirnya. “Kita istirahat di tempat yang adem,” ajak Mbah Malik
Mbah Guru Sekumpul pernah menerangkan mengenai peristiwa yang terjadi di hari Asyuro'
Ketika Sayyid Zain dirundung kesedihan, atas musibah yang menimpanya, yaitu kematian anak laki-lakinya yang bernama 'Salim' sebuah nama yang menyimpan harapan berupa keselamatan pun harus ia relakan kepergiannya menghadap Dzat pemilik arwah