Bala itu kata para ahli tasawuf, menjadikan kita ini paling tidak, meninggalkan takabur. Yang dulu mungkin kita lupa, seakan-akan setelah bisa makan, bisa punya uang. Seakan-akan tidak bisa diganggu, ternyata kita bisa lumpuh. Bisa kalah yang namanya pandemi. Semoga dari pelajaran ini, paling tidak kita kembali ke fitrah, bahwa kita ini mahluk yang dhoif, yang lemah
Altruisme, adalah istilah yang disematkan pada orang yang lebih mementingkan orang lain ketimbang dirinya. Dengan kata lain, disaat dirinya sedang mengalami kesusahan ia rela mendahului kepentingan orang lain ketimbang kepentingan dirinya sendiri.
Disaat yang genting seperti ini, solidaritas sosial sangat dibutuhkan. Kekuatan saling membantu, saling peduli, sikap dermawan, dan saling menjaga menjadi satu kekuatan tempur untuk melawan covid-19. Dengan begitu kita juga ikut sedikit membantu menyembuhkan luka Bangsa ini.
Suatu ketika Syekh Mutawalli Sya'rawi pernah berdialog dengan seorang pemuda yang berideologi radikalisme. Lalu beliau membuka dialognya dengan mengajukan pertanyaan kepada pemuda tadi, "Aksi terorisme maupun pengeboman di tempat-tempat maksiat yang berada di kawasan orang Islam. Apakah boleh?" lantas pemuda tadi menjawab, "Tentu saja halal dan boleh dilakukan."
Cerita ini saya dengar langsung dari Ndan Kyai M Faizin Gz Plelen Gringsing yang meminpin misi perdamaian ke Tolikara Papua. Berawal dari tawaran Satkornas Banser kepada beberapa satkorcab yang siap diberangkatkan ke Tolikara untuk misi perdamaian terhadap konflik Sara yang berujung pembakaran masjid
Setelah kita mengetahui cerita yang terjadi antara para sahabat Rasulullah SAW, maka kita bisa petik sebuah pelajaran bahwa, “Sahabat Nabi tidak akan melangkah ataupun bertindak kecuali sesuai dengan keinginan serta syariat Rasulullah SAW.”
Sayidina Abdullah bin Zaid sedikit merasakan kejanggalan atas apa yang ia lihat dalam mimpinya. Merasa bingung atas maksud serta tafsir dari apa yang dia lihat dalam mimpinya.
Pada tahun 1992, istri Ki Manteb berkata," Mas, Kowe shalat tho... (Mas, kamu itu shalat lah) serumah kok hanya kamu yang tidak shalat." Hanya dijawab," Lha kenapa Bu? Bu agama Islam itu tidak pernah memaksakan kehendak. Ibarat pisang, biarlah matang di Pohon. Jangan sampai matang dikarbit, terlihat kuning tetapi rasanya sepet."
Dari sekian banyak ayat dalam Al-Qur’an, ada satu ayat yang sangat spesial. Bahkan Gus Baha tidak bisa tidur sebelum membaca ayat tersebut. Ayat Kursi, ayat tersebut terdapat pada surat Al Baqarah ayat 225 dan ini merupakan ayat yang spesial, ayat yang luar biasa hebat. Banyak ilmu yang bisa didapat bila membedah ayat kursi secara mendalam.
Tanpa disengaja, karamah tersebut saya saksikan saat kami mengadakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa (PPUW) pada Bulan Rabiul Awal 1437 H bertepatan dengan Tahun 2016 M dengan menghadirkan Anregurutta sebagai pembawa hikmah maulid.