Abu Yazid al-Busthami mengatakan, "siapa saja yang melihatku, ia masuk surga." Sebagian muridnya mempersoalkan, "bagaimana bisa, sementara melihatnya Abu Jahal dan Abu Lahab pada nabi saja tidak memberikan efek apa apa." Abu Yazid menjawab, sebab mereka melihat Muhammad bukan sebagai Nabi, tetapi hanya sebagai yatim-nya Abu Thalib."
Melalui kisah ini kita dapat belajar bahwa para ulama' dan kyai berjuang mendirikan bangsa ini bukan hanya berbekal logistik, pikiran & kekuatan fisik.
Begitu melihat Ali keluar dari kandang dengan selamat, dan dilihatnya dengan mata kepala sendiri sebuah pemandangan yang langka, Zainab pun hanya terdiam seribu bahasa
Namaku Zaki aku punya sahabat bernama Arjuna, kami berdua adalah Santri Kalibeber Wonosobo, sama sama pejuang penghafal wahyu Tuhan. Kemana mana kita berdua, makan berdua, jajan berdua, bermain berdua, belajar bersama juga menghafalpun berdua. Akan tetapi ada kejadian nahas yang akhirnya memisahkan kita berdua, akhirnya bersahabat tidak harus bersama.
Kekerasan verbal termasuk dalam kekerasan psikis. Yakni kekerasan yang dilakukan untuk menjatuhkan mental seseorang agar menjadi tak berharga. Kekerasan jenis ini jarang disadari, baik oleh pelaku maupun korban sebagai kekerasan. Banyak orang yang menganggap hanya kekerasan fisik yang disebut sebagai kekerasan.
Maka istri Nabi Isma’il menceritakan bahwa suaminya pergi berburu dan kehidupan mereka sangat sulit. Maka Nabi Ibrahim berkata kepadanya, “Apabila suamimu datang, sampaikan salam dariku dan katakan agar ia mengganti palang pintu rumahnya.”
Hidupmu adalah pemberian sekaligus amanat atau titipan Tuhan, bukan kehendak dan ciptaan manusia serta bukan milikmu. Dan Dia menciptakan manusia berbeda-beda; rupa-wajahnya, tempat tinggalnya, sukunya, jenis kelaminnya, bahasanya, pengalamannya dan sebagainya.
Kiai Ahmad, atau lebih banyak yang menyebutnya Kiai Hamid Kendal adalah orang yang mula-mula menyusun kalimat penutup salam, Billahit Taufiq wal Hidayah (versi lain ada yang menambahkan, war-Ridla wal-Inayah), pada tahun 1960-an.
Pelajaran tauhid yang sangat bernilai sebagai pelajaran hidup. Dahulu kala, ada seorang petani miskin yang memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah. Suatu hari, ada seorang saudagar kaya datang ingin membeli kuda itu dan menawarnya dengan harga yang sangat tinggi.
Sejarah akan tenggelam dalam bergulirnya waktu tanpa adanya bukti peninggalan, bukti peninggalan tersebut adalah saksi bisu atas terjadinya sebuah pristiwa di masa lampau. Tak heran jikalau benda-benda kuno, tapak tilas leluhur, dan warisan budaya dijaga dengan baik secara turun-temurun oleh setiap generasi-regenerasi demi menjaga utuhnya bukti sejarah.