Sebagaimana dikutip dari channel Yotube Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi, dikatakan bahwa acara Haul Solo pertama kali digagas oleh Habib Alwi bin Ali, putra dari Habib Ali. Sedangkan Haul Solo itu sendiri tidak lain adalah acara Haul Habib Ali Al-Habsyi, penulis kitab Maulid Simtuddurar.
Karena keikhlasan dan ketulusan cinta pengarang Maulid Simtudduror, banyak yang merasa seakan orang yang membacanya mendapatkan satu ketenangan dan rasa rindu atau syauq yang mendalam pada Nabi Muhammad SAW.
Suatu hari, seseorang datang hendak berutang kepada Al-Habib Ali Al-Habsyi untuk pernikahan anaknya, setelah sebelumnya ditolak berutang oleh orang-orang kaya.
Diriwayatkan bahwa Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi (shohibu simtudduror), adalah seorang Wali Allah yang bisa mendengar suara tasbih (Subhanallah) dari barang-barang mati kepada Allah Swt.
Barangkali cukup banyak "wasiat" Mbah Sahal Mahfudz, Allahu yarham, lebih-lebih pesan secara implisit melalui tindakan (haliyah) beliau. Namun, setidaknya ada lima pesan atau wasiat penting dari beliau yang masih saya ingat.
KH. Maimoen Zubair selalu menekankan kepada para santrinya untuk mencari istri sholehah yang ahli riyadhoh (tirakat). Istri sholehah tidak cenderung "kedunyan" (tidak berorientasi dunia), tapi hanya menjadikan dunia sebagai wasilah (sarana) beribadah dan berjuang.
Di balik kemasyhuran itu terdapat suatu rahasia menarik yang tidak dimiliki kebanyakan orang di masanya. Syaikh Yasin dikenal dengan sosok nasionalis yang sangat sederhana.
Di dunia pesantren sering terjadi fenomena di mana santri menata sandal kyainya. Fenomena tersebut sudah biasa terjadi di pesantren manapun dan menjadi sebuah tradisi yang terus dilakukan sampai saat ini.
Sejarah mencatat bahwa generasi yang paling baik setelah wafatnya Rasulullah SAW adalah generasinya para sahabat yang empat, yang dikenal dengan masa kepemimpinan khulafaurrasyidin. Sahabat yang fenomenal tersebut adalah Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
Lebih dari 1.400 tahun yang lalu, Pohon Shohabi tersebut menjadi tempat berteduh bagi seorang pemuda yatim piatu yang kelak akan membawa cahaya Islam kepada seluruh umat manusia, yakni Nabi Muhammad SAW.