Syeikh Jalaludin Assuyuthi menjelaskan keutamaan Laa Ilaaha Illallah dalam kitabnya yang berjudul Lubabul Hadits. Berikut ulasannya:
Dalam sebuah kisah, diceritakan bahwa Rasulullahﷺ pernah terluka. Gigi geraham beliau patah, bibir bawahnya sobek, dahi dan keningnya yang mulia juga bercucuran darah
Perasaan duka itu tidak terlepas dari kemuliaan akhlak Habib Mundzir yang sangat terasa di hati para jama’ah. Sebuah akhlak yang terpancar dari sang kekasih Nabi Muhammad SAW.
Kiai Adlan Aly Jombang adalah murid Kiai Hasyim Asy’ari yang sejak dulu memang terkenal dengan kealimannya, ketawaduannya, dari raut wajahnya terpancar penuh ketulusan. Beliau juga senang bergurau yang cerdas, substantif dan halus, humornya tidak menyakiti orang lain.
Tahu nggak sih, selain perintah dan anjuran dari agama, secara Ilmiah juga menganjurkan kita untuk berpuasa loh. Bahkan, dalam beberapa tindakan medis juga ada yang menganjurkan pasiennya agar melakukan puasa terlebih dahulu.
Di dalam buku hariannya, Sultan Turki Murad IV mengisahkan bahwa, suatu malam dia merasakan kegalauan yang sangat. Ia ingin tahu apa penyebabnya. Maka ia memanggil kepala pengawalnya dan memberi tahu apa yang dirasakannya.
Dari sembilan bersaudara keturunan KH Bukhori Ismail, tinggal dua yang masih hidup. Beliau berdua adalah Nyai Hj. Mamnunah Yahya dan KH Mujtaba Bukhori.
Mbah Yasin dilahirkan di Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati. Ayah Mbah Yasin bernama KH. Amin (ketika belum haji bernama Tasmin) dan ibunya bernama Salamah.
KH Abdul Adzim Sidogiri Pasuruan sangat memegang teguh syariat Allah SWT. Kondisi bagaimana pun, beliau tetap menjalankan syariat dengan sebaik-baiknya, khususnya shalat lima waktu.
Suatu hari, ada seorang jamaah beserta saudara-saudaranya berada dalam keadaan tidak tahu apa itu mengaji, pengajian, maulid dan lain-lain. Lantas, mereka datang menemui Ustadzah Aliyah mengabarkan bahwa ibunya telah meninggal dunia.