Selama ini jika mendengar nama KH. Arwani Amin Kudus, yang terlintas adalah ulama ahli Qiraat. Atau jika pendengarnya orang-orang sepuh, maka yang terfikir beliau mursyid thariqoh.
Cerita ini barangkali dapat menginspirasi kita yang sedang larut di tengah arus pro dan kontra pemberian ijin investasi miras di propinsi Bali, Sulawesi Utara, NTT, Maluku, dan Papua.
KH. Abdul Qodir Rozy lahir dikampung Cibadak Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur tanggal 15 September 1935 Masehi bertepatan dengan 29 Jumadil Akhir 1345 Hijriyyah.
Bersepeda pada zaman itu, bukanlah hal yang menyenangkan sebagaimana hobi orang gowes dewasa ini. Selain kenyamanan bersepeda sangat terbatas, keamanan pun sangat rawan.
Kisah ini berawal pada saat Gus Ma'sum mencari lahan di kampung daerah pegunungan yang akan di buat pondok.
Menurut sebuah riwayat, Imam Al Farrā` An-Nahwī pernah mengatakan, "Siapa yang piawai dalam satu ilmu maka ilmu-ilmu lain akan mudah bagi dirinya."
Kesempatan pertemuan ini tidak dilewatkan begitu saja oleh Imam Sufyan yang juga terkenal saleh dan berilmu. “Wahai cucu Rasulullah, nasihatilah aku,” kata Imam Sufyan.
Mama Hamzah Sulaeman Harun atau yang lebih akrab disapa Ki Harun, merupakan sosok Waliyullah sekaligus paku tanah Banten yang berasal dari Gunung Karang Pandeglang, Banten.
Dalam kitab Siyar A’lâm al-Nubalâ’, Imam Al-Dzahabi mencatat sebuah riwayat ketika Imam Aswad bin Yazid berada di masa akhir hidupnya.