Kitab ini populer di beberapa bagian dunia Islam di kalangan Muslim tradisional - khususnya Afrika Utara, Levant, Turki, Kaukasus, dan Asia Selatan dan dibagi menjadi beberapa bagian untuk pembacaan harian.
Kisah ini menceritakan tentang seorang yang terbelit hutang-piutang, yang hidup dalam tumpukan hutang di tengah kubangan kemiskinannya.
Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani (محمد نووي الجاوي البنتني) yang familiar dengan sebutan Syekh Nawawi al-Bantani. Ulama Nusantara bertaraf internasional yang menjadi imam di Masjidil Haram.
Suatu hari, terdapat seorang murid yang mengadukan dan mengeluhkan masalah hidup yang dialami kepada muridnya. Apa yang dia keluhkan?
Suatu ketika Gus Maksum Jauhari tiba-tiba datang ke rumah Kiai Mukrim di Pondok Pesantren Al-Bukhori Ponorogo yang kala itu masih santri di Lirboyo.
Dalam kitab Al-Insanul-Kamil karya Syekh Abdul Karim al-Jili, terdapat sebuah pernyataan beliau bahwa, Aristoteles yang merupakan murid Plato itu pernah belajar kepada Nabi Khidir.
HabibTunggang Parangan bergegas ke sungai mengambil air wudhu lalu sholat dua raka’at, maka turunlah hujan yang tidak terkira lebatnya hingga hampir menenggelamkan Negeri Kutai.
Selama ini jika mendengar nama KH. Arwani Amin Kudus, yang terlintas adalah ulama ahli Qiraat. Atau jika pendengarnya orang-orang sepuh, maka yang terfikir beliau mursyid thariqoh.
Cerita ini barangkali dapat menginspirasi kita yang sedang larut di tengah arus pro dan kontra pemberian ijin investasi miras di propinsi Bali, Sulawesi Utara, NTT, Maluku, dan Papua.
KH. Abdul Qodir Rozy lahir dikampung Cibadak Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur tanggal 15 September 1935 Masehi bertepatan dengan 29 Jumadil Akhir 1345 Hijriyyah.