Sebaik-baik makhluk adalah Rasulullah SAW dan sebaik-baik akhlak seseorang tidak lain adalah akhlak Rasulullah SAW jua. Kepada beliau semua umat Islam patut mencontoh keteladannya.
Gus Lik, yang kerap menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami, telah banyak menginspirasi umat untuk selalu bersyukur, berdoa, dan senantiasa memperbanyak istighfar.
Di tahun 1963 salah satu pengikut Gus Miek dari Tulungagung yang bernama Amar Mujib (adik ipar KH. Ahmad Siddiq) pergi ke Surabaya. Saat itu ia membawa uang beberapa juta untuk satu keperluan. Di tengah jalan, secara tidak sengaja ia bertemu dengan Gus Miek.
Hadrah Basaudan merupakan salah satu tradisi Islam yang berkembang di Nusantara, seperti halnya pembacaan kitab Maulid dan Qasidah Burdah. Hadrah ini berisi sanjungan kepada Nabi Muhammad SAW, doa, dan tawassul kepada para sholihin.
Sayyidah Fatimah Az-Zahra r.ha, mempunyai dzikir yang merupakan hadiah dari ayahnya, Nabi Muhammad SAW. Sebagian kalangan menamai dzikir tersebut dengan sebutan "Dzikir Fatimah". Dzikir ini dibaca setiap menjelang tidur.
Mbah Harun adalah seorang nelayan yang tinggal di desa Karangmangu, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Setiap ba’da Subuh, beliau berangkat melaut dengan sebuah perahu kecil yang akrab disebut “cukrik” kemudia ia kembali ke darat ketika memasuki waktu shalat Dhuha.
Sering kali perjalanan hidup kerap kali membawa kita ke tempat-tempat yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Demikian pula yang dialami oleh Lee Kang Hyun, seorang warga Korea Selatan yang dikenal sebagai mantan Vice President Samsung Indonesia.
Malam kelahiran Nabi adalah malam yang bertaburan cahaya yang memancar dari langit biru bening. Syaikh Al-Barzanji menyenandungkan kidung-kidung Madah dan puisi-puisi Na’tiyah menyambut kelahiran sang Nabi, sang calon pemimpin dunia itu.
Ketahuilah, bahwa pintu husnul khatimah tidak pernah terkunci untuk para pelaku maksiat, selama tidak ada kesombongan dan kemunafikan di dalam jiwanya.
Suatu ketika, pergilah Habib Ali ke salah satu tempat majelis ulama, kemudian beliau berkisah tentang permasalahannya untuk mendapat ridho ibunya dengan syarat sebagaimana yang diinginkan oleh ibunya tersebut.