Sikap jujur Kiai Said adalah teladan yang baik untuk diikuti para pemimpin umat yang lain.
Sekitar awal tahun 90-an, ada tetangga meninggal dunia. Saat itu saya kebetulan lagi di rumah karena liburan Pondok. Bergegas saya menuju ke pemakaman Serang Kusumo Batur Ceper Klaten sekedar untuk “ngrombyongi” yang sedang membuat liang lahat.
Tulisan ini adalah kisah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani saat sedang mencari ilmu, beliau pernah kelaparan sampai mencari sisa-sisa makanan. Kisah ini menjadi penanda bahwa seorang ulama besar, ahli ilmu, juga mengalami proses yang tidak sederhana. Berikut kisahnya.
Diriwayatkan dari Muadz bin Jabal ra. dari Ibnu Abbas ra. Dia berkata bahwa pada suatu hari dirinya bersama sahabat lainnya dan Rasulullah sedang mengadakan pertemuan di rumah salah seorang sahabat Anshar di Madinah.
lkisah, hidup seorang pecinta Rasulullah SAW, Abdullah bin Mubarok namanya. Nafas yang dihembuskannya tak pernah lepas dari menyebut nama sang kekasih, Nabi Muhammad Saw.
Ibunda Imam Syafi'i adalah seorang ibu yang tidak bangga atas kekayaan anaknya. Suatu ketika beliau berkata: "Nak, pergilah menuntut ilmu untuk jihad di jalan Allah SWT, kelak kita akan bertemu di Akhirat saja."
Pada pertengahan bulan November 2015 lalu, saat kajian Majelis Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW, Pengasuh Majelis Warotsatul Musthofa Jakarta, Sayyidil Habib Muhammad Albagir bin Alwy bin Yahya menceritakan:
Ada sebuah kisah tentang tingkah laku salah seorang sahabat, sahabat yang oleh Nabi Muhammad SAW dijamin bakal menjadi penghuni surga yang kekal.
Dalam Islam, menghadiahkan pahala sedekah untuk orangtua yang masih hidup diperbolehkan, sebagaimana menghadiahkan pada orangtua yang sudah wafat.
Ada kisah menarik di dalam kitab Thobaqotul Quro karya Imam Ad-Dzhabi. Suatu hari, seorang ulama ahlul Qur’an dari Kufah bernama Imam Abu Al-Hasan Al-Kisai menjadi imam di sebuah masjid besar.