Ibunda Imam Syafi'i adalah seorang ibu yang tidak bangga atas kekayaan anaknya. Suatu ketika beliau berkata: "Nak, pergilah menuntut ilmu untuk jihad di jalan Allah SWT, kelak kita akan bertemu di Akhirat saja."
Pada pertengahan bulan November 2015 lalu, saat kajian Majelis Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW, Pengasuh Majelis Warotsatul Musthofa Jakarta, Sayyidil Habib Muhammad Albagir bin Alwy bin Yahya menceritakan:
Ada sebuah kisah tentang tingkah laku salah seorang sahabat, sahabat yang oleh Nabi Muhammad SAW dijamin bakal menjadi penghuni surga yang kekal.
Dalam Islam, menghadiahkan pahala sedekah untuk orangtua yang masih hidup diperbolehkan, sebagaimana menghadiahkan pada orangtua yang sudah wafat.
Ada kisah menarik di dalam kitab Thobaqotul Quro karya Imam Ad-Dzhabi. Suatu hari, seorang ulama ahlul Qur’an dari Kufah bernama Imam Abu Al-Hasan Al-Kisai menjadi imam di sebuah masjid besar.
Ada sebuah kisah tentang Abah Anom menghadapi seorang kapten yang akan menjajal ilmu Abah Anom. Seorang kapten dan anak buahnya mendatangi Pesantren Suryalaya.
Jika berbicara tentang kehidupan dunia, akan kita temukan berbagai penjelasan yang telah diuraikan oleh banyak ilmuan tentangnya. Bermacam arti dunia muncul sesuai dasar pemikiran masing-masing.
Sosok Ibrahim ibn Thahman adalah salah seorang ulama yang paling awal (abad ke-2 Hijriyah) menolak dengan keras pandangan sebuah sekte bernama Jahmiyyah. Inilah sekte yang menjadi pendahulu sekte terkenal bernama Mu'tazilah.
Dikisahkan oleh Syech Syibli bahwa setelah salah seorang tetangga wafat, ia bermimpi tentangganya, dan dalam mimpi itu ia bertanya kepada tetangga itu: "Apa yang Allah perbuat terhadapmu?"
Jika disebut “5 Kyai Khos” yang selalu dipatuhi komandonya oleh KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), maka KH Shonhaji Chasbullah Kebumen lah salah satu di antaranya.