Saat jadi Dubes, Prof. Habib Quraish Shihab sempatkan waktunya untuk menulis, maka lahirlah Tafsir al-Mishbah. Jabatan tidak membuatnya lupa untuk menulis.
Alkisah, di masa Daulah Abbasiyah, tepatnya ketika Khalifah Al-Mutawakkil menjabat sebagai kepala negara, seorang wanita bernama Zainab, mengaku-ngaku bahwa dirinya adalah cucu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ketika acara selamatan di rumah H Ahmad Marzuki (Bangil, Jawa Timur), tiba-tiba datang seorang Habaib yang menumpang sebuah becak, perawakan tubuh agak pendek, dia adalah Habib Abdullah Baroqbah yang majdzub.
Ketika orang ditanya, “do’a apakah yang paling sering dibaca oleh seorang muslim?.” Banyak yang menjawabnya dengan salah.
KH. Syamsuri Brabo menjual Kitab Syarah Bukhori setebal 12 jilid besar kepada Bpk. Anwar (Toha Putera) Semarang kala itu dan saat menjual kitab tadi, KH. Syamsuri bermaksud bahwa suatu saat, ia akan membeli kitab tersebut kembali.
Guru mulia kita al-Habib Umar bin Hafidz memberikan ijazah kepada seluruh umat muslim untuk selalu berzikir kepada Allah, kapan pun dan di mana pun.
Ada satu kisah menarik berkaitan dengan keutamaan membaca shalawat. Kisah ini disampaikan oleh Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Tanqih al-Qaul. Syekh Nawawi mengutip cerita ini dari sebagian kaum sufi.
Kisah tentang anjuran untuk selektif dalam mencari guru adalah ketika KH. Muhammad Ishomuddin Hadzik atau yang kerap disapa dengan panggilan Gus Ishom masih berusia 7 tahun atau tepatnya ketika beliau masih kelas 2 SD.
Foto (di atas) asli Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari bersama putera pertamanya, Abdullah (dipangku) dan keponakannya ketika menuntun ilmu di Makkah.
Tahun 1989 sesaat setelah wafatnya Almarhum walmaghfurlah KH. Basyuni Masykur –ayah mantan Menteri Agama RI Syeikh Dr. Maftuch Basyuni dan mantan Dubes RI untuk Syria Muzammil Basyuni;