Suatu ketika Habib Ali Al-Jufri mengisi kajian umum di sebuah masjid, tiba-tiba ada seorang memotong kajian Habib Ali dan mengatakan, “Yaa Syeikh... yaa syeikh... Saya punya pertanyaan,” ujarnya dengan penuh tergesa-gesa.
Suatu malam Khadijah bermimpi kejatuhan matahari. Sinarnya menghanguskan semua rumah penduduk Makkah, kecuali satu dapur. Impian itu lalu diceritakan kepada pamannya yang ahli mimpi, Waraqah bin Naufal.
Diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik r.a., Suatu hari Nabi Muhammad SAW masuk ke rumah puterinya, Sayyidah Fatimah r.a., Sayidah Fatimah mengeluhkan rasa laparnya kepada Nabi, ia berkata: "Wahai ayah, sudah tiga hari kami tidak memakan sesuatu pun".
Alkisah, terdapat seorang raja yang kaya raya dan senang sekali mengoleksi beraneka ragam hiasan emas. Di kerajaan itu, hidup pula seorang tukang emas yang sangat ahli, sangat kreatif, dan bijak bestari sehingga sang Raja menaruh hormat kepadanya.
Syekh Zaini (abah guru sekumpul) dan putra pertama beliau Muhammad Amin Badali. KH Muhammad Amin Badali adalah putra pertama pasangan KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul) dan Ibu Hj Noor Laila binti H. Abdul Mu’in.
Wirid yang Kiai Syukri dawamkan setiap pagi, ketika sambil lari pagi adalah membaca surat al-Fatihah sebanyak 300 x yang beliau tujukan untuk kebaikan dan keberkahan keluarga beliau, keluarga pondok, asatidz dan semua santri.
Suatu hari, cucu Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Syekh Fadil Al-Jailani menjelaskan tentang ciri kewalian KH Maimoen Zubair (Mbah Moen). Hal tersebut sebagaimana mengutip dawuh Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab Nahrul Qadiriyah, Syekh Fadil mengatakan, ada lima sifat para wali, dimana kelima sifat ini melekat pada diri Mbah Moen.
Ketika Sayyidina Imam Ali bin Abi Thalib memasukkan jenazah istri tercinta, Sayyidah Fatimah Az-Zahra ke liang lahat, beliau menangis terisak-isak sehingga putranya Sayyidina Hasan berkata:
Kewalian KH. R. As'ad Syamsul Arifin disaksikan oleh KH. Mujib.
Seluruh umat Muhammad SAW masuk surga semua tanpa terkecuali, namun mereka masuk tidak secara bersamaan melainkan menurut kadar keimanan dan amaliyahnya masing-masing. Ada yang langsung masuk surga tanpa melalui proses hisab, ada pula yang masuk surga tetapi belakangan.