Pernah pada suatu malam Idul Fitri, Syaikhona Maimoen Zubair sama sekali tidak mempunyai beras untuk digunakan sebagai zakat fitrah dan bahkan tidak mempunyai uang sedikit pun untuk membeli sekedar untuk jajan Idul Fitri, sedangkan waktu itu putra-putri beliau masih kecil-kecil.
Dalam kitab Nihayatuz Zain karya Imam Nawawi Al-Bantani hal 12: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak dilahirkan melalui kemaluan, akan tetapi beliau dilahirkan melalui tempat yang dibuka yang berada di atas farji dan di bawah pusar dan menjadi rapat kembali dalam sejejab.”
Syekh Isham Talimah dalam buku tentang biografi Syekh Al-Qaradhawi megantakan: “Jangan pernah tanya kepada Al-Qaradhawi negara mana yang telah Anda kunjungi? Tapi tanyalah negara mana yang belum pernah Anda kunjungi?"
Setelah bambu tersebut sudah terkumpul dan diruncingkan, KH. Sirajd kemudian membacakan doa ke bambu tersebut. Setelah dibacakan doa, para santri kemudian pergi berjihad melawan penjajah pada 1 Maret. Dan akhirnya, walaupun para santri hanya berbekal bambu runcing mereka memenangkan pertempuran dengan mengalahkan para tentara Belanda yang bersenjata lengkap.
Dajjal ini termasuk yang mendapat Istidraj[1] (dilulu). Karena itu, setiap tindakan dan ucapan Dajjal, Allah mengabulkannya. Seperti dia mengatakan: “Hai langit, turunkan hujan”. Seketika itu hujan turun. la mengatakan kepada bumi : “Wahai bumi keluarkan seluruh simpananmu”.
Banyak yang mengatakan, bahwa beliau adalah putra yang paling mirip dengan Ayahandanya, Kiai Ahmad Djazuli Usman. Ayah Kiai Fu'ad adalah pendiri Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri.
Disarikan dari dawuh KH. Anwar Manshur Lirboyo dari berbagai acara, beliau memberikan nasihat kepada orang-orang yang berilmu agar hidupnya menjadi bermanfaat.
Banyak pasangan suami-istri yang datang kepada Hadrotus Syeikh Abah Aos Ra Qs dengan dua hal: 1) mengeluhkan anaknya 'nakal' bukan main, bingung harus bagaimana; 2) mengharap (dikaruniai) anak-anak yang sholeh. Inti kedua hal tersebut sama: menginginkan anak yang sholeh.
Salah seorang waliyulloh yang terkenal keramat, Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan-Madura, suatu kali menunaikan ibadah haji. Beberapa saat ketika beliau singgah di Madinah hendak berziarah ke makam Rasulullah di Ar-Roudhoh, beliau berjumpa dengan Nabi SAW.
Tujuh tahun setelah saya pulang, tepatnya pada hari jumat 15 Ramadhan 1425. bertepatan dengan 29 Oktober 2004, Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki meninggal dunia, kebetulan saat itu saya sedang di Makkah Al-Mukarramah, maka saya termasuk saksi mata yang melihat langsung ramainya orang yang mengiringi jenazah beliau.