Tidak bisa dikatakan sholeh bila seorang Muslim hanya fokus pada ibadah individual saja. Misalnya shalatnya rajin, tapi melupakan tetangganya yang membutuhkan pertolongan. Bahkan dalam Al-Qur’an perintah shalat selalu berkaitan dengan perintah ibadah sosial.
Sungguh, berbahagialah bagi orang-orang yang mau meluangkan waktunya untuk menunaikan ibadah shalat dengan menunggu waktunya sampai imam tiba dan mendirikan shalat berjamaah.
Datanglah kepada Allah meskipun itu dengan terpincang-pincang, itu tidak masalah. Janganlah kita sombong bahwa harus menunggu sempurna untuk datang kembali kepada Allah. Hendaknya kita bersyukur bisa ditakdir melakukan amal kebaikan.
Shalat merupakan amal ibadah pertama yang akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT di hari akhir kelak. Allah SWT telah mengingatkan kepada kita tentang kenikmatan dan keutamaan pahala bagi yang melaksanakan shalat secara istiqomah dan sekaligus mengingatkan kita tentang ancaman meninggalkannya
Dalam shalat tidak boleh melakukan gerakan banyak, memukul, melompat, lari dan lainnya. Sebab hal itu dapat membatalkan shalat. Lalu bagaimana bagaimana hukumnya ketika kita sedang melaksanakan shalat terjadi bencana alam seperti gempa bumi? apakah kita wajib melanjutkan shalat atau menghentikan shalat kita?