INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Tak terasa, di bulan suci Ramadhan kali ini kita sudah memasuki hari kelima. Hendaknya terus memperbanyak ibadah dan doa.
Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi adab dan akhlak, terutama dalam beribadah, termasuk dalam hal berdoa. Doa dalam Islam adalah memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT
Memasuki bulan Rajab, Rasulullah membaca doa memohon keberkahan. Dalam agama Islam, terdapat empat bulan haram si luar Ramadhan yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Rajab adalah bulan ketujuh dalam penanggalan Qamariyah atau Hijriah.
Meskipun sekarang sudah zamannya serba digital dan teknologi yang begitu canggih akan tetapi masih banyak kegiatan-kegiatan ghaib yang dilestarikan. Kegiatan ghaib ini tidak lepas untuk memenuhi suatu hajat dan kebutuhannya dan biasanya hal ini merupakan praktek ilmu hitam.
Salah satu ulama Al Azhar Kairo Mesir, Al Muhaddits Syeikh Ahmad bin Shiddiq Al Ghumari Al Maghribi (1380 H / 1960 M), telah menyebutkan alasan kenapa disyariatkan atau dianjurkan kita menengadahkan tangan ke langit saat berdoa
Setiap orang tentunya memiliki doa yang berbeda, tergantung apa yang dibutuhkan. KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) pernah dawuh bahwa sebaiknya berdoa kepada Allah tidak banyak-banyak, cukup meminta empat hal dan itu sudah mencakup dunia dan akhirat
Do’a ini hendaknya dibaca pada hari Asyura yakni tanggal 10 Muharram. Akan lebih baik jika dibaca berjama’ah usai shalat maghrib malam 10 Muharram:
Amaliah ini al Faqir dapat dari dua sumber, pertama dari almarhum KH Asnawi HS, Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah, Banjarmasin – beliau juga Alumni Sholatiyah Mekkah. Kedua dari KH Bahran Jamil Barabai.
Sebagai ikhtiar dalam menjaga kesehatan dan memulihkan kesehatan, kita selalu dianjurkan untuk meminum obat. Ketika kita pergi ke dokter dan mengeluhkan sakit di tubuh kita, dokter selalu mengatakan hal yang sama, “jangan lupa istirahat yang banyak dan habiskan obat ini.”
Dalam tradisi pesantren kerap kali ditemui doa yang dilafadzkan ketika pengantin pria bertemu dengan mempelai wanita. Praktiknya pengantin pria akan memegang kepala mempelai wanita dan membacakan doa-doa tertentu, agar dalam pernikahannya mendapatkan rahmat-Nya dan selalu dalam bimbingan Allah SWT.