LADUNI.ID, Jakarta - Wirid dan Dzikir adalah bacaan yang dibacakan setelah salat fardhu. Namun dalam hal ini Dzikir bacaan yang dibaca untuk mengingat Allah SWT. Selain mengingat Allah SWT, amalan wirid ini berfungsi untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT dengan cara wirid.
LADUNI.ID, Jakarta – Manusia adalah makhluk yang tidak luput dari dosa dan kesalahan. Karena itu, Islam mengajarkan untuk memperbaiki terus menerus agar menjadi Muslim yang lebih baik setiap harinya. Dan Manusia adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan dalam bentuk terbaik.
Berdzikir dengan metode jahar memiliki sandaran kuat dari Al Quran dan Hadits. Di antaranya adalah firman Allah Ta’ala : “Maka jika engkau telah menunaikan shalat, berdzikirlah kepada Allah dengan keadaan berdiri, duduk dan berbaring”. (an Nisaa’: 102)
Amalan ini diajarkan Kanjeng Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam kepada istrinya, Ummul Mukminin Juwairiyah binti al-Harits bin Abi Dhirar bin Habib bin ‘A-idz bin Malik bin Jadzimah atau Sayyiddah Juwairiyah radliyallahu anha (wafat 56 H / 676 M).
Asal kata “Dzikir ” berasal dari bahasa Arab yaitu ” Ad-Dzikru ” yang berarti menyebut, menuturkan, mengingat, menjaga, mengerti perbuatan baik. Ucapan lisan, gerak raga, maupun getaran hati sesuai dengan cara-cara yang diajarkan agama
Dalam Islam, hampir seluruh amal dan ibadah ada batas-batasnya. Misalnya ibadah puasa, kita hanya diwajibkan untuk menjalankannya pada bulan Ramadhan saja.
Kalimat istighfar, "Astagfirullah" (أستغفر الله) yang artinya “aku mohon ampunan ya Allah” terdengar singkat memang, namun makna, hikmah, dan kelebihan yang terdapat dalam kalimat ini sangat dahsyat.
Seorang laki-laki berlari tergopoh-gopoh menghampiri Abu Darda
Salawat Jibril adalah salah satu amalan yang sering dibaca oleh umat Islam. Shalawat Jibril tersebut bermakna permohonan doa kepada Allah SWT agar melimpahan kasih sayang dan rahmt kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada usia muda, Kiai Kafa harus mengemban tugas dan tanggung jawab berat menjadi pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, meneruskan perjuangan Kiai Mahrus untuk mengasuh pesantren