KH. Muhammad Yusuf Hasyim atau yang akrab dipanggil dengan Pak Ud lahir pada 3 Agustus 1929, di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Beliau merupakan anak terakhir dari sepuluh bersaudara, dari pasangan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dan Nyai Nafiqoh.
KH. Muhammadun adalah ulama NU kharismatik dan pendiri pesantren pondowan Pati
KH. Mundzir Tamam lahir di Klender, Jakarta, pada 5 Mei 1939 dari pasangan KH. Maisin dan Hj Fatimah. Beliau adalah anak terakhir dari sepuluh bersaudara.
KH. Munif Djazuli Ulama Nahdlatul Ulama Kediri Jawa Timur, Untuk mempersembahkan cinta kasih beliau terhadap sang Ibu, Nyai Radliyah, Kiai Munif atas saran sang Ibu mendirikan pondok pesantren Queen Al-Falah
KH. Muntaha Al-Hafizh ikut memberi sumbangan dalam pemikiran Islam dengan membentuk "Tim Sembilan" yang terdiri dari Kyai-kyai muda dari Pondok Pesantren Al-Asy'ariyah, yang bertujuan untuk menyusun Tafsir Al-Maudhu'i (tematik) dalam bahasa Indonesia.
Rumusan amalan-amalan beliau menekankan bahwa sebelum dan sesudah wirid harus meminta pada Allah agar mendapat 4 hal.
KH. Musta’in Romly adalah putra kedua KH. Romly Tamim, lahir di Rejoso pada tanggal 31 Agustus 1931 dan sejak kecil beliau mendapat didikan langsung dari kedua orang tuanya.
KH. Mustholih mempunyai nama lengkap KH. Ahmad Mustholih Badawi lahir di desa Kesugihan kecamatan Kesugihan pada tanggal 11 september 1937. Beliau putra dari pasangan serasi KH. Badawi Hanafi bin KH Fadil dan ibu nyai Aisyah Badriah binti KH. Abdullah Mukri Kebarongan. KH. Mustolih merupakan putra ke 6 dari 14 bersaudara.