Habib Abdurrahman lahir di Jakarta diperkirakan pada tahun 1890, Habib Abdurahman bin Ali Al-Habsyi merupakan putra Habaib sangat terkenal dan berpengaruh di tanah Betawi yang diistilahkan bapaknya majelis taklim Jakarta
Habib Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan ulama habib Tangerang Banten
Habib Ali Kwitang Al-Habsy merupakan tokoh penting dalam jejaring habaib pada akhir abad ke-19 dan paruh pertama abad ke-20. Hampir seluruh jejaring habaib di Nusantara dan Haramain terkoneksi dengannya, bahkan beliau juga menghubungkan generasi sebelumnya dengan generasi setelahnya, juga antara ulama pribumi dan ulama hadrami.
Habib Ali adalah tokoh ulama kharismatik yang disegani di Jakarta, kiprah beliau melanjutkan perjuangan dakwah ayah beliau sang Sayyidul Walid sebagai ulama sentral yang menjadi rujukan para ulama dan habaib, majelisnya di Yayasan Al-Afaf di Bukit Duri, Jakarta menjadi pusat ilmu yang selalu di datangi oleh ulama besar dari berbagai penjuru dunia.
Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi merupakan anak bungsu dari pasangan Habib Ali bin Muhammad Al- Habsyi,
Akhlak Habib Anis, diantaranya tercermin dari sikap sumeh (murah senyum) dan dermawan yang dimilikinya. Ibu Nur Aini penjual warung angkringan depan Masjid Ar-Riyadh menuturkan, “Habib Anis itu bagi saya, orangnya sangat sabar, santun, ucapannya halus dan tidak pernah menyakiti hati orang lain, apalagi membuatnya marah,”
Habib Hasan bin Thoha bin Yahya adalah salah satu Ulama yang melakukan perjuangan menentang penjajahan Bumi Nusantara ini di mulai dari Banten, Cirebon kemudian dilanjutkan di Pekalongan sampai ke Yogyakarta, bahkan diangkat menjadi menantu dan Panglima Perang oleh Hamengku Buwono II.
Habib Hasyim bin Umar bin Yahya merupakan kakek dari Maulana Habib M. Luthfi e bin Ali bin Hasyim bin Yahya Pekalongan
Amaliah Habib Husein tidak saja menyeimbangkan ibadah dengan Allah SWT (hablumminnallah), beliau juga menjalin hubungan yang erat dengan Umat (hablumminannas).
Habib Muhammad bin Syekh bin Abu Bakar bin Yahya (Kang Ayip Muh) di lahir Jumat, 11 Rabiul Awal 1351 H bertepatan dengan 15 Juli 1932 M. Namun seorang sahabat, Habib Abdullah Assegaf, ayah Ustadz Shaleh Assegaf Kebon syarif Cirebon, malah menamainya “Muhammad”, dan Abah Syekh menerimanya.