Syaikh Ibrahim Musa Parabek lahir di Desa Parabek, Banuhampu, Bukittinggi, pada 12 Syawal 1301 H (15 Agustus 1884 M), dari ayahanda seorang ulama kaya, Syaikh Muhammad Musa bin Abdul Malik Al Qarhawy dan Ibunda bernama Ureh.
Syekh Ihsan al-Jampesi terkenal sebagai seorang ulama yang pendiam dan tak suka publikasi. Padahal beliau adalah salah satu ulama yang paling berpengaruh dalam penyebaran ajaran Islam di wilayah nusantara pada abad ke-19 (awal abad ke-20).
Syekh Ilyas al-Kurdi dikenal sebagai ahli Fiqih dari kalangan Mazhab Syafi'i sekaligus sebagai seorang sufi. Disamping itu beliau juga dikenal sebagai ulama yang menguasai berbagai cabang ilmu.
Syekh Jangkung, dikenal sebagai Wali Allah penuh karomah, beliau punya sejarah panjang dengan karamah-karamah yang luar biasa, membuatnya menjadi seorang waliyullah yang banyak disebut-sebut masyarakat, ditambah sikap-sikap yang nyleneh, membuat masyarakat semakin mengenangnya.
Syekh Jumadil Kubro adalah tokoh yang sering disebutkan dalam berbagai abad dan cerita rakyat sebagai salah satu pelopor penyebaran Islam di Jawa. Bisa dikatakan kakeknya Walisongo.
Syekh KH. Bahruddin Thalib Lubis dilahirkan di kota Stabat, Langkat, tahun 1905 dari keluarga yang taat beragama, ayahnya bernama Lebai Thalib bin H. Ibrahim Lubis dan ibunya Markoyom Nasution. Ayahnya berasal dari kampung Pastap, Kotanopan, Tapanuli Selatan (sekarang Madina).
Syekh Khalid an-Naqsyabandi merupakan guru besar Thariqah an-Naqsyabandiyyah dan dalam bidang Fiqh menganut Madzhab Syafi'i
Syekh Magelung adalah tokoh yang jarang disebutkan dalam berbagai babad dan cerita rakyat sebagai salah satu pelopor penyebaran Islam di Jawa. Beliau juga berdakwah bersama para ulama-ulama lain yang mempunyai modal tersendiri untuk menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Syeikh Mahfudz At-Tarmasi memulai pendidikannya dengan belajar langsung kepada ayahnya, KH. Abdullah. Beliau belajar Al-Qur’an, Fathul Mu’in, Fathul Wahhab, Syarah As-Syarqowiyah Al-Hikam dan tafsir Al-Jalalin hingga sampai surat Yunus saja.