KH. Abdul Fattah Hasyim dikenal sebagai seorang yang memiliki kepribadian yang adekuat. Hal ini nampak pada perilakunya yang cenderung teguh dalam memegang prinsip, suka menolong, penuh kasih sayang, zuhud, wira’i dan tawaddlu’.
KH. Abdul Fattah Jalalain dilahirkan di desa Kapurejo kec. Pagu kabupaten Kediri pada 9 April 1909 putra dari kyai Arif bin Kyai Hasan Alwi dengan nyai Sriatun binti kiai Hasan Muhyi. Leluhur kyai Fatah adalah seorang pejuang pemimpin perang melawan Belanda.
KH. Abdul Fattah beliau adalah putera pertama dari pasangan ayahanda Kiyai Ahmad Rais dan ibu Teminah, beliau lahir pada tahun 1911 di Desa Siman Kecamatan Sekaran. Kiyai Ahmad Rais adalah tokoh masyarakat dan agama yang menjabat sebagai modin Desa Siman pada waktu itu.
Gus Rozin menghabiskan masa kecilnya di Kajen Margoyoso Pati. Beliau belajar ilmu secara langsung kepada KH. MA. Sahal Mahfudz, KH. Abdullah Zain Salam, KH. Ahmad Nafi’ Abdillah, dan ulama-ulama besar lainnya di Kajen.
KH. Abdul Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Jakarta Selatan.
Sejak berusia sebelas tahun, KH. Abdul Hadi Zahid memulai pendidikannya dengan belajar di Pondok Pesantren Langitan hingga usia sembilan belas tahun, dan atas saran KH. Muhammad Khozin beliau melanjutkan studi di Pesantren Kademangan Bangkalan Madura di bawah asuhan Syikhona Kholil selama tiga tahun.
KH. Abdul Hadi, beliau adalah putra pertama dari pasangan Kiai Masdar dan Nyai Siti Kholifah, lahir tahun 1953 di Desa Sukojember, Kecamatan Jelbuk.
KH. Abdul Hakim Mahfudz atau yang lebih dikenal sebagai Gus Kikin (lahir 17 Agustus 1958), beliau adalah putra almarhum KH. Mahfudz Anwar dan Nyai Hj. Abidah Ma’shum.
Abdul Hamid Abdullah, SH, M.Si, ditulis menggunakan ejaan lama Abd Hamid, lahir di Mojoagung, Jombang, 11 Desember 1952