KH. Asyhari Marzuqi Ulama Nahdlatul Ulama Yogyakarta
Darah wiraswasta diwariskan benar oleh orang tua mereka, terbukti tak ada satu pun dari mereka yang menjadi Pegawai Negeri Sipil. KH. Asad Humam sendiri berprofesi sebagai pedagang imitasi di pasar Bringharjo, kawasan Malioboro, Yogyakarta.
KH Atabik Ali adalah putra pertama KH Ali Maksum, Rais Aam PBNU 1981-1984. Setelah wafatnya Kiai Ali Maksum pada tahun 1989, Kyai Atabik melanjutkan kepemimpinan pesantren dari ayahanda tercinta. Di tangan Kyai Atabik, pesantren kemudian berkembang pesat dengan berbagai terobosan yang luar biasa.
Kecintaannya pada shalawat tersebut menjadi pesan khusus KH. Ayip kepada rekan-rekan dan jamaahnya. Tanpa kehadiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW, kita bukan lah siapa-siapa.
Kiai Azizi atau yang bernama lengkap KH Azizi Hasbulloh Pengasuh Pondok Pesantren Barran, Selopuro, Blitar, Jawa Timur. Beliau adalah sosok Faqih atau ahli fikih Nusantara yang sangat inspiratif.
KH. Bachri Basyiron mendirikan dengan peletakan batu pertama pada pertengahan tahun 1955 atas titah sang guru, KH. Ma’shum Lasem. Suatu ketika, setelah boyongan dari Pesantren Al-Hidayah Lasem-Rembang, Jawa Tengah.
KH. Badruddin (Guru Ibad) lahir dari keluarga besar ulama terkemuka di Martapura. Putra KH Ahmad Zaini dari Tunggul Irang dan darah keulamaan juga berasal sang kakek, KH Abdurrahman. Guru Ibad lahir di Martapura pada 29 Zulqaidah 1355 atau 11 Februari 1937. Pesantren Darussalam Martapura
Kyai Badruddin muda kemudian ke Kalioso, tempat kelahiran para leluhurnya. Di sana, beliau mendirikan dan juga mengajar sebuah sekolah yang bertempat di serambi Masjid Kalioso.