KH. Cholil Nawawi adalah putra dari pasangan Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, KH. Nawawie Noerhasan dengan Nyai Nadzifah. Beliau lahir sekitar tahun 1925 M/1343H. Konon nama Cholil sendiri merupakan pemberian langsung dari Mbah Kholil Bangkalan.
KH.Cholil bin KH. Abdulloh Umar lahir di Desa Pasinan Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro.
KH. Chudlori lahir di Tegalrejo. Beliau merupakan putra kedua dari sepuluh bersaudara, dari pasangan K. Ikhsan dan Ibu Mujirah.
KH. Dahlan bin Abdul Qahar adlah ulama besar dari Nganjuk memiliki kontribusi penting dalam perjuangan membidani lahirnya Nahdhlatul Ulama
Pada masa transisi kemerdekaan, KH. Dahlan Kholil juga aktif dalam perlawanan melawan penjajah. Kala itu, Darul Ulum menjadi markas Laskar Hisbullah dan Laskar Hizbul Wathon. Bahkan adik beliau, Bisri Kholil juga turut bergabung menjadi bagian dari Laskar Hizbullah.
Ketika berumur tujuh tahun Kyai Dahlan dan keluargnya pindah ke Yogyakarta untuk mengadu nasib. Di sinilah perjalanan Kyai Dahlan di mulai. beliau memulai sekolah di SR (Sekolah Rakyat) di Suryodinatan.
KH. Dalhar Munawwir atau yang lebih akrab disapa Mbah Dalhar lahir pada Kamis Pon, 14 Sya’ban atau 6 Juli 1933. Beliau merupakan putra ketujuh dari sembilan bersaudara dari pernikahan KH. Muhammad Munawwir dengan istri ketiganya yaitu Nyai Hj. Salimah.
Nasab KH. Dalhar tersambung pada trah Raja Mataram, Amangkurat III. Ayah KH. Dalhar bernama KH. Abdurrahman bin Abdurrauf bin Hasan Tuqo. Pada waktu perjuangan Perang Jawa, KH. Abdurrauf membantu Diponegoro berjuang di tanah Jawa.
Sejak kecil beliau dididik oleh ayahnya sendiri tentang dasar-dasar ilmu pengetahuan agama islam sampai remaja kemudian beliau mondok di Pesantren Darul Ulum Jombang Jawa Timur murid KH. Mustain Romli.