Indeks Sanad [A-Z]

 

Biografi KH. M. Basori Alwi Murtadlo

KH. M. Basori Alwi Murtadlo Ulama Nahdlatul Ulama Nahdlatul Ulama Jawa Timur

Biografi KH. M. Chaedar, Muasis Pesantren Nurul Falah, Pandeglang

KH. Moch. Chaidar dilahirkan di Kp. Cigodeg kecamatan petir kabupaten serang, pada tanggal 5 Juli 1923. beliau merupakan putra kedua dari kelima bersaudara keturunan dari pasangan KH. Emed Zuhri dan Ny. Hj.Mahdiyah

Biografi KH. M. Cholil Bisri

KH. M. Cholil Bisri lahir pada tanggal 12 Agustus 1942 M bertepatan tanggal 27 Rajab 1263 H di Desa Kasingan Kecamatan Rembang Jawa Tengah. Beliau merupakan putra dari pasangan suami istri KH. Bisri Mustofa dan Nyai Hj. Ma’rufah binti KH. Cholil Harun.

Biografi KH. M. Dawam Anwar, Muasis Pesantren YAPINK Bekasi

KH. M. Dawam Anwar adalah ulama besar kelahiran Jombang yang telah mendirikan pesantren YAPINK, Bekasi

Biografi KH. M. Faqih Imam Sarang

KH. M Faqih Imam Sarang lahir pada tahun 1950 M bertepatan dengan keberangkatan KH. Abdurrohim Ahmad dan Syaikhina Maemoen Zubair ke tanah suci. Putra dari pasangan KH. Imam Kholil dan Nyai Hj. Robi'ah Adawiyah ini memiliki nama lengkap Muhammad Faqih Imam.

Biografi KH. M. Hasyim Latief, Sang Komandan Laskar Hizbullah

Sejak kecil hingga usia 8 tahun Kyai Hasyim Latief tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Oleh orang tuanya beliau dan kakaknya dikirim ke Pesantren Tebuireng. Sebab pada waktu itu belum banyak pendidikan formal yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda. Kalaupun ada sekolah formal waktu itu hanya ada di kota-kota besar.

Biografi KH. M. Hasyim Mochtar El-Husaini, Pendiri Pesantren Hidayatullah Martapura, Kalimantan Selatan

KH. M. Hasyim Mochtar El-Husaini, bersama KH. M. Nashrun Thahir dan KH. Ahmad Nawawi Marfu, mendirikan Pondok Pesantren Hidayatullah pada 1 Muharram 1370 H/13 September 1950 M. Mereka dikenal sebagai "3 serangkai muassis”

Biografi KH. M. Izzul Mutho’, Pengasuh Pesantren Al-Mujaddadiyyah Madiun

Kegigihan dan kesabaran KH. M. Izzul Mutho’ dalam mendidik anak menjadikan anak-anaknya sangat berbakti kepada kedua orang tua. Salah satu pesan beliau yang masih diingat betul oleh para keluarga dan saudaranya ketika berada di posisi sulit adalah “ojo sumelang, Allah niku sugih” (jangan mengeluh, Allah itu Maha Kaya).