Masa kecil Kyai Nawawi termasuk keluarga yang religius, dan sering membaca buku dan kitab kuning walaupun bermain dengan teman sebaya dan bersama keluarga besarnya.
KH. Muhammad Nawawi Umar beliau adalah Putra tunggal KH. Umar Sholeh, KH. Muhammad Nawawi Umar (akrab dipanggil Kang Em) telah berangkat ke Baitullah untuk menunaikan ibadah haji bersama-sama dengan ayahanda dan ibunda tercintanya pada saat beliau baru saja baligh di usianya yang ke-15 tahun.
KH. Muhammad Nawawi lahir pada 1886 di Dusun Lespadangan, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, Mojokerto. Ayahnya, Munadi, dan ibundanya bernama Siti Khalimah.
KH. Muhammad Nuh Al Hafiz (Mbah Nuh Pageraji) Ulama Nahdlatul Ulama Cilacap Jawa Tengah
KH. Muhammad Nur adalah pendiri Pesantren Langitan. Beliau adalah sosok inspiratif yang penuh dengan kesabaran dan ketelatenan memberikan bimbingan mulai tingkat dasar sampai lanjut di bidang agama secara Istiqomah. Beliau tak segan-segan mendatangi rumah per rumah untuk menyebarkan ajaran agama Islam.
Sejak kecil, beliau diasuh dan besarkan dalam kultur keagamaan yang sangat kuat. Karena beliau berasal dari keluarga agamis, maka beliau belajar ilmu agama pertamanya dari kelaurga terdekat, yakni kedua orang tuanya.
KH. Muhammad Ridwan Sururi Ulama Nahdlatul Ulama Banyumas Jawa Tengah
Di lain kesempatan, konon KH. Romli pernah di tahan oleh penjajah, namun anehnya setiap shalat jamaah di Pondok Njoso akan dimulai, beliau selalu hadir dan mengimami shalat, namun kemudian kembali lagi. Hal inilah yang pada akhirnya menggemparkan para penjajah saat itu.
KH. Muhammad Sahal Adzkiya atau akrab dipanggil Kyai Sahal lahir di Cilacap tepatnya tanggal 21 Juli 1945, ayah beliau bernama KH. Muhammad Minhajul Adzkiya bin KH. Abdulloh Asro yang beristrikan ibu Ny. Siti Nur Jauharotutauhidiyah binti Mbah Kurdi Petanahan Kebumen.
KH. Muhammad Salim Ma’ruf lahir di kampung Keramat, Kecamatan Martapura Timur, sekitar tahun 1913. Ayah beliau bernama Ma’ruf bin Nafis asal kampung Melayu, salah seorang bilal di masjid Jami’ al-Karomah, Martapura.