Kyai Juru Mertani digambarkan sebagai seorang petani yang berwawasan negarawan, disaat para bangsawan lain lebih tertarik untuk mengolah ketrampilan fisik , pada masa mudanya Kyai Juru Mertani lebih tertarik pada ilmu agama, olah rasa, serta ilmu ketatanegaraan, filsafat, psikologi maupun strategi .
Kisah hidup Kyai Ageng Ngerang adalah potret kehidupan yang tawadhu sebagai sebuah perilaku manusia yang memiliki watak rendah hati, tidak sombong atau merendahkan diri agar tidak terlihat sombong.
Ki Ageng Pemanahan (dikenal juga sebagai Kiyai Gede Mataram) adalah seorang tokoh perintis wangsa Mataram yang berasal dari Sela (sebuah desa di Grobogan) dan kemudian hijrah ke Pengging. Ia dijuluki sebagai "Pamanahan" karena bertempat tinggal di desa Manahan,
Ki Ageng Pengging adalah murid terbaik Syekh Siti Jenar, salah seorang wali yang mengajarkan kesederajatan manusia dan menolak basa-basi duniawi.
Kyai Ageng Selo merupakan tokoh yang memiliki pengaruh besar pada masyarakat. Beliau memiliki suatu ajaran yang diikuti oleh masyarakat secara luas pada masanya. Ajaran itu adalah ajaran tentang filsafat hidup dan keagamaan. Kyai Ageng Selo dipercaya oleh masyarakat Jawa sebagai cikal bakal yang ’ menurunkan raja-raja di Tanah Jawa, seperti raja-raja ” Mataram, Surakarta, dan Yogyakarta.
Kyai Ageng Tarub terlahir dengan nama Sayyid Ibrahim. Beliau adalah putra Syekh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik. Beliau dibesarkan dan didik oleh ayahandanya.
Kyai Ageng Wonosobo adalah salah satu Ulama di jaman Walisanga yang meyebarkan Agama Islam di daerah Wonosobo.
Biografi Kyai Makmur, Ulama Pejuang dan Bupati Pemalang
Kyai Nur Iman Mlangi lahir sekitar awal abad 18 atau diperkirakan tahun 1708. Beliau adalah putra Prabu Amangkurat IV atau RM. Suryo Putro dari istri yang bernama Bendara Raden Ayu Ratna Susilawati. Beliau terlahir dengan nama RM. Sandeyo yang kemudian bergelar KGP Angabehi Kertosuro.
Lubabah al-Kubra binti Harits yang dikenal dengan kunyalnya yakni Ummu Fadhl. Beliau adalah salah satu dari empat wanita yang dinyatakan keimanannya oleh Rasulullah SAW. Keempat wanita itu ialah Maimunah, Ummu Fadhl, Asma, dan Salma.