INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Dalam konteks Indonesia, kata ta’jil mengalami pergeseran makna dari yang awalnya berarti “menyegerakan berbuka” menjadi istilah yang merujuk pada makanan ringan untuk berbuka puasa.
Kitab Adab al-Insan, merupakan karya penting Sayyid Utsman. Pada sampulnya tertulis, "Ini kitab bernama Adab al-Insan, artinya segala kelakuan manusia yang bijaksana, karangan hamba yang dhaif, Utsman bin Abdillah bin ‘Aqil." Kitab ini ditulis dalam aksara Jawi atau Pegon berbahasa Melayu dan selesai disusun pada September 1896.
Tulisan yang memuat nasihat ini disusun pada 1353 H atau 1934 M dalam satu halaman yang memuat 13 poin penting tentang masjid. Naskah tersebut ditulis dengan khat naskhi yang indah oleh santrinya bernama Dawam dan dicetak oleh Ahid bin Arsyad di Kediri.
Pada dasarnya bukan hanya sekadar bacaan yang menjadi rutinitas, Shalawat Tarhim juga memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Suara yang terdengar di berbagai penjuru kampung atau kota menumbuhkan rasa persatuan dan kebersamaan dalam keberagamaan.
Sebuah kisah menarik tentang Bung Karno dan perjalanannya menemui Kyai Achmad Basyari diungkapkan dalam buku otobiografi Pasang Surut Pengusaha Pejuang (1986) yang dituturkan oleh Hasjim Ning kepada A.A. Navis. Dalam buku ini, Hasjim Ning menceritakan pengalamannya mendampingi Sang Proklamator ke Sukanagara, Cianjur, dalam situasi genting pasca-proklamasi.
Sebuah foto langka yang tersimpan di Perpustakaan Nasional berhasil mengabadikan momen penting antara Presiden Soekarno dan Kyai Achmad Basyari saat kunjungan ke Sukanegara. Menariknya, dalam foto tersebut hanya Bung Karno yang menatap langsung ke kamera, sedangkan Kyai Achmad Basyari dan H. Halim tampak menghadap ke arah berbeda, seolah tak terlalu memperdulikan keberadaan kamera.
Setiap tanggal 17 Muharram, keluarga besar Pesantren Tremas Pacitan memperingati haul salah satu pengasuhnya, KH Dimyathi Abdullah.
Sudah jadi pandangan umum bahwa di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asy’ari dipanggil dengan gelar “Hadratussyaikh” (Maha Guru). Sebuah gelar istimewa yang sebenarnya bukanlah merupakan gelar sembarangan.
Dalam tradisi ruwahan ini dijumpai banyak kegiatan seperti acara membaca Surat Yasin tiga kali di Malam Nishfu Sya'ban, pawai atau arak-arakan keliling kota, bersih-bersih desa, slametan, kendurenan, ziarah kubur, hingga berakhir pada acara padusan atau ritual mandi di akhir bulan Sya'ban.
Salah satu tradisi intelektual yang khas dari NU adalah Bahtsul Masail, sebuah forum diskusi yang bertujuan untuk membahas dan merumuskan jawaban atas berbagai persoalan keagamaan, sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang dihadapi umat Islam.