Pada suatu ketika al-Imam Shahib Ratib al-Quthb al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Athas pernah berkata dalam manaqibnya
Al 'Allamah al 'Arif Billah al Habib Ali bin Hasyim bin Yahya semasa mondok di Benda Kerep tidak pernah menunjukkan bahwa beliau adalah sayyid, putranya dan cucunya ulama besar. Beliau nyantri, khidmah, dan bergaul sebagaimana umumnya santri
Pujian adalah bacaan shalawat dan syair, baik berbahasa Arab maupun Jawa, yang dilantunkan sesudah adzan sampai dengan menjelang iqamah/shalat di masjid atau mushalla.
Pujian adalah bacaan shalawat dan syair, baik berbahasa Arab maupun Jawa, yang dilantunkan sesudah adzan sampai dengan menjelang iqamah/shalat di masjid atau mushalla.
Dalam unggahan video Youtube Sarung Maul terlihat kemesraan antara Habib Umar bin Hafidz dengan Kiai Said, namak pula Habib Umar sangat bahagia ketika berada di PBNU, karena PBNU selalu istiqomah menjaga ajaran-ajaran Ahlussunnah wal Jamaah sehingga masih tetap eksis sampai saat ini.
Kala itu musim haji telah tiba, dan sebagaimana yang telah berlaku hingga menjadi tradisi, seluruh penduduk Bangkalan yang hendak menunaikan ibadah haji terlebih dahulu sowan kepada Syaikhona Kholil. Diantara banyaknya yang berkunjung meminta restu keberangkatan, ada seorang calon jamaah haji yang Syaikhona titipkan surat untuk diberikan kepada seekor anjing hitam sesampainya di Majidil Haram
“Saya tidak punya tempat lagi, kecuali Jami' Al-Azhar, dan Ulama'-nya Jami' Al-Azhar, yang bisa ditanya dalam semua masalah, dan yang mampu menyingkap masalah-masalah yang musykil,” Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari.
Rembang, 30 Maret 2014. Jam 14.30 Ahad, Gus Mus (GM), nama panggilan akrab KH. Mustofa Bisri, menutup dengan berdo’a menandai berakhirnya diskusi buku karya seorang pemikir progresif Mesir, Dr. Ali Mabruk. Dengan begitu Diskusi eksklusif yang berlangsung selama dua hari di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, berakhir sudah
Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari sebagai pendiri ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, juga masyhur dikenal sebagai ulama ahli hadis. Sudah sepantasnya kita sebagai santrinya harus bisa atau paling tidak mendekati untuk mengikuti jejak beliau dalam keilmuannya. Kita juga harus menjadi ahli hadis.
“Sidik Jember, Sidik Jember, Sidik Jember!” Begitulah R. KH. Moh. Kholil, pengasuh Pondok Pesantren Kademangan Bangkalan, berteriak-teriak menyambut santrinya Mohammad Sidik, dari Lasem, ketika sowan ke Bangkalan untuk menanyakan gundah hatinya terkait dengan masa depan pengabdian hidupnya di jalan Tuhan.