Islam Nusantara

 

Yang Sering Terlupakan tapi Tak Boleh Dilupakan

Ketika santrinya semakin banyak, KH. Manab Abd. Karim didatangi oleh utusan dari Magelang tempat kelahiran beliau yang meminta beliau untuk pulang ke Magelang dan mendirikan pesantren di sana serta disediakan masjid, rumah dan tanah yang bisa menunjang kehidupan beliau. Mbah kyai menyerahkan kepada Nyai Dlomroh binti KH. Sholeh untuk menjawabnya.

Habib Luthfi bin Yahya, Sosok yang Meneduhkan

Keceriaan wajahnya merupakan pancaran dari cahaya hatinya, dengan banyaknya dzikir dan kedekatannya kepada Allah SWT.

Perbedaan Ahli Fiqh dan Penceramah Menurut KH. Taufik Damas

“Ahli fiqh menggunakan ilmu Usul Fiqh untuk mengeluarkan keputusan hukum. Ayat dan hadits adalah sumber utama. Dari ayat dan hadits, ahli fiqh menganalisa,” dikutip dari postingan di laman Facebook pribadi beliau pada Kamis, 17 Juni 2020.

Habib Luthfi bin Yahya: Sikap Cinta Tanah Air Harus Dibangun di Semua Lini

Dalam berbagai kesempatan Maulana Habib Luthfi bin Yahya tak henti-hentinya menitipkan pesan yang sangat penting bagi penerus bangsa Indonesia perihal Pancasila, Nasionalisme, Merah-Putih, Cinta Tanah Air, dan NKRI. Berikut adalah diantara pesan-pesan beliau:

KH. Abdul Karim Lirboyo Sezaman dengan Pengarang Ianatu Tholibin

Nama beliau sama seperti nama kakeknya, sama-sama Abu Bakar Syatho', dan yang di hadapan saya itu tertulis Syarifah Fatimah binti Ali Jufri Zaujatu Sayyid Abi Bakar Assyatho', yang cucu bukan yang kakek.

Menanamkan Militansi Warga NU

Pesan tokoh NU KH. Marzuqi Mustamar agar warga NU bangga, setia dan militan terhadap NU dengan menampakkan jati diri ke-NU-annya kepada siapa saja, dimanapun, dan kapan pun.

Tan Malaka: Islam Sebagai Kekuatan Revolusioner

Tan Malaka yang memiliki pandangan terbuka dan jauh ke depan sebelumnya telah menganjurkan dan menulis artikel tentang Pan Islamisme dan Komunisme atas kesepakatan setelah bertemu dengan Lenin dan lainnya.

Kemapanan Akhlaq Ulama': Gus Sholah dan KH. Nawawi Abdul Jalil

Kesantunan dan ketawadlu’an beliau pada Gus Sholah (selaku cucu Hadrotussyaikh, dan dinilai masih murni di NU Khittahnya) sangatlah luar biasa, datang bertemu beliau langsung sungkem dan memeluk Gus Sholah.

Kisah KH. Moh. Hasan Genggong: Bulan dari Tanah Jawa

Kiai Hasan dilahirkan pada 27 Rajab 1840 hijriyah di Desa Sentong, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Tanda-tanda keistimewaan Kiai Hasan sudah tampak saat masih di dalam kandungan sang ibu.

Kyai Kholil bin Kyai Abdussyukur, Kyai Yang Teguh Memegang Syari'at Islam di Zaman Kolonial

Didapat keterangan bahwa Kyai Kholil bin Kyai Abdussyukur pernah 'nyantri' pada Kyai Kholil Bangkalan, Madura. Juga beliau pernah lama menuntut ilmu di Tanah Arab, Mekkah Arab Saudi. Untuk informasi guru dan lainnya di Tanah Arab, Bapak Nuri belum mendapat infirmasi detail.

Menampilkan 171 - 180 dari 592 Islam Nusantara