Kiai Hasan dilahirkan pada 27 Rajab 1840 hijriyah di Desa Sentong, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Tanda-tanda keistimewaan Kiai Hasan sudah tampak saat masih di dalam kandungan sang ibu.
Didapat keterangan bahwa Kyai Kholil bin Kyai Abdussyukur pernah 'nyantri' pada Kyai Kholil Bangkalan, Madura. Juga beliau pernah lama menuntut ilmu di Tanah Arab, Mekkah Arab Saudi. Untuk informasi guru dan lainnya di Tanah Arab, Bapak Nuri belum mendapat infirmasi detail.
Di dalam manakibnya disebutkan bahwa Mbah Usman sangat mencintai Rasulullah hingga anak cucu Rasulullah pun ia cintai, tak peduli apakah dzuriah Rasul tersebut alim ataupun tidak, tua ataupun muda. Seringkali Mbah Usman mewanti-wanti keluarga dan santri-santrinya agar mencintai anak cucu Rasulullah tanpa membeda bedakan.
Sebenarnya, tidak ada persoalan dengan tokoh-tokoh Cina yang ada dalam banyak catatan perjalanan penyebaran Islam di Nusantara. Misalnya, kawan karib Sunan Kudus bernama Sunan Telingsing yang bernama asli Tai Ling Sing. Atau kakek Raden Patah dari pihak Ibu bernama Tan Ko Hwat, seorang ulama keturunan Tionghoa yang berdakwah di Gresik.
Harya Penangsang oleh Shashangka dianggap sebagai pelanjut kerja ‘purifikasi’ Sultan Trenggono dan Raden Patah sebagai Tionghua Muslim pemimpin Kerajaan Demak. Kerajaan yang disebut oleh Shashangka pernah menyerang kampung-kampung pedalaman Jawa dengan semangat pemurnian berikut kerja besarnya menggulingkan Kerajaan Majapahit.
Laduni.ID Jakarta - Prof. Dr. Syeikh Usamah Azhari dalam karya besar beliau yang berjudul Jamharoh A'lam al Azhar al Syarif memasukkan Gus Dur sebagai salah satu Ulama' Besar Al Azhar Al Syarif. Luar biasa. Masyaallah walhamdulillah
Dalam salah satu ceramahnya, ustadz Arrazy mengatakan bahwa nama belakang beliau, yaitu Hasyim adalah pemberian ayahandanya yang dinisbatkan kepada pendiri Nahdhatul Ulama (KH. Muhammad Hasyim Asy'ari). Masih juga dalam salah satu ceramahnya, di depan hadirin, ustadz Arrazy menyatakan kepada jamaahnya bahwa beliau bukan orang NU (secara kelembagaan/organisasi). Tetapi beliau mencintai NU.
Mbah Yai Marzuqi bukan sembarang kiyai. Sejak masih nyantri kepada Mbah Yai Abdul Karim (Pendiri PP. Lirboyo), sudah tampak kelebihannya dibandingkan santri lainya, yakni beliau mampu mendeteksi posisi Nabi Khidir.
Sebelum NU terbentuk secara formal. Para pedagang dari kaum santri membangun juga jaringan mu'amalah dengan mendirikan Nahdlatut Tujjar 1918. Di tahun yang sama, para cendekiawan santri juga mendirikan Taswirul Afkar tahun 1918. NU juga membuat program pengembangan umat, bernama Mabadi Khoiro Umah.
Pekalongan memiliki sejarah penting dalam perkembangan Nahdlatul Ulama. Di kota ini banyak lahir para tokoh dan kiai-kiai ternama yang memiliki kontribusi besar pada perjalanan NU sendiri, maupun bangsa Indonesia pada umumnya. Baik di masa lampau maupun di masa kini.