Mbah Wahab itu adalah sosok yang senantiasa itsar, senantiasa mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadinya.
Banyak santri yang telah terbukti mampu dalam berperan sebagai pemimpin dan berbagai tokoh berpengaruh di Indonesia, bahkan di dunia. Maka, dengan demikian santri tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Indonesia.
Shalawat Nahdliyah merupakan salah satu bentuk ekspresi spiritual yang kerap dilantunkan oleh warga Nahdlatul Ulama (NU) dalam berbagai acara keagamaan maupun kegiatan yang berkaitan dengan organisasi.
Hal yang tidak kalah penting adalah menjaga keutuhan demokrasi sebagai sistem kenegaraan Indonesia, walaupun masyoritas masyarakatnya pemeluk Islam, tetapi memiliki sifat dinamis serta pandangan kontekstual dalam memahami hakikat ber-Islam.
Mendengar nama itu dari Abah Kyai Sahal, saya kemudian teringat kitab Manaqib Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani yaitu kitab Al-Lujainuddani yang pernah diijazahkan Abah Kyai Sahal pada suatu kesempatan.
"Penyambung Lidah Rakyat" tersebut menanyakan bagaimana hukumnya orang-orang Belanda yang masih bercokol di Irian Barat. Kyai Wahab menjawab tegas, bahwa hukumnya adalah sama dengan orang yang "ghasab."
Hubungan antara Presiden Ir. Soekarno dan KH. Abdul Wahab Chasbullah adalah salah satu bab penting dalam sejarah politik dan keagamaan Indonesia, terutama dalam era menjelang dan pasca kemerdekaan.
Sebuah koran Belanda, Nieuwe Courant (Keberanian Baru), pada Selasa, 20 Mei 1947, memberitakan kunjungan Bung Karno ke Jawa Timur dan sowan menemui Kyai Hasyim.
Namun demikian, tetap perlu dicatat bahwa penafsiran dengan melibatkan konteks lokal ini tidak berarti menundukkan Al-Qur’an di bawah Pancasila, tetapi justru mengaktualisasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam konteks keindonesiaan.
Abajadun adalah satu cabang kosmologi Islam yang merumuskan huruf Hijaiyah dalam angka. Menurut rumus abajadun, setiap huruf memiliki makna magis dan mengisyaratkan rahasia kosmik-spiritual melalui angka dan hitungannya.