Panji-panji (bendera, rayah) kebesaran Kesultanan Demak di era jayanya sebagai Kekuatan Maritim Nusantara:
Untuk merusak sumber-sumber primer sejarah Nusantara, kompeni bikin cerita-cerita mitos tentang sejarah Wali Songo yang negatif, lalu disebar dalam bentuk Naskah Babad seperti Babad Kedhiri, Darmogandhul, kisah-kisah Sabda Palon dan lain-lain yang anti-wali.
Sunan Gresik wafat pada 12 Robi'ul Awwal 882 H, (8 April 1419), di makam kan di Kampung Gapura, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Di sebelahnya juga terdapat makam istrinya, Syayyidah Siti Fatimah dan Putranya, Syekh Maulana Maghfur.
“Saya ingin sekali seperti kiai Syarwani Abdan. Dia itu alim tapi Mastur (tertutup) tidak Masyhur (terkenal) kalau saya ini sudah terlanjur Masyhur, jadi saya ini sering kerepotan karena harus menemui banyak orang. Menjadi orang masyhur itu tidak lah mudah, bebannya itu berat, kalau Kiai Syarwani itu enak, jadinya tidak banyak didatangi orang orang. "
Sebuah Al-Qur’an kuno yang diprediksi telah berusia lebih dari 1 abad masih dirawat oleh seorang takmir Masjid di Padukuhan Wonojoyo, Kelurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Al-Qur’an ini dipercaya milik keturunan Majapahit yang menyebarkan Islam di Gunungkidul.
Hari Santri Nasional, hari ngaji Hanacaraka bersama kreatfitas intelektual santri-santri Jawa: Ini naskah Serat Selarasa dalam naskah British Library di London, dirampok Raffles dari Yogya pas invasi Jawa 1814.
KH. Maimoen Zubair memberikan nasihat kepada para santri agar Hari Santri Nasional bukan cuma sekedar perayaan, tapi bagaimana menumbuhkan rasa nasionalisme, menumbuhkan rasa kesantrian.
Komunitas ini mengoleksi dan menghimpun naskah-naskah pesisiran, terutama peninggalan para Wali Songo, terutama ilmunya para Wali di Giri Kedaton, Kangjeng Sunan Giri, putra dan cucunya. Bahkan menegaskan diri mereka, salah satunya, sebagai pewaris ilmunya Sunan Giri.
Lanjutan ngaji pasal-pasal sakti namun tersembunyi di balik dokumen tekstual Omnibus Law UU Cipta Kerja: Pasal Keempat: Jaminan hukum dan perlindungan bagi para tenaga kerja asing (atau liberalisasi tenaga kerja asing).
Foto ini adalah KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ketika sowan di kediaman Almaghfurlah Maulana Syaikh TGKH. Zainuddin Abdul Majid Pancor NTB. Gus Dur sudah terbiasa sowan dan bersilaturrahim kepada pendiri Nahdlatul Wathan (NW) itu.