INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Sebuah Al-Qur’an kuno yang diprediksi telah berusia lebih dari 1 abad masih dirawat oleh seorang takmir Masjid di Padukuhan Wonojoyo, Kelurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Al-Qur’an ini dipercaya milik keturunan Majapahit yang menyebarkan Islam di Gunungkidul.
Hari Santri Nasional, hari ngaji Hanacaraka bersama kreatfitas intelektual santri-santri Jawa: Ini naskah Serat Selarasa dalam naskah British Library di London, dirampok Raffles dari Yogya pas invasi Jawa 1814.
KH. Maimoen Zubair memberikan nasihat kepada para santri agar Hari Santri Nasional bukan cuma sekedar perayaan, tapi bagaimana menumbuhkan rasa nasionalisme, menumbuhkan rasa kesantrian.
Komunitas ini mengoleksi dan menghimpun naskah-naskah pesisiran, terutama peninggalan para Wali Songo, terutama ilmunya para Wali di Giri Kedaton, Kangjeng Sunan Giri, putra dan cucunya. Bahkan menegaskan diri mereka, salah satunya, sebagai pewaris ilmunya Sunan Giri.
Lanjutan ngaji pasal-pasal sakti namun tersembunyi di balik dokumen tekstual Omnibus Law UU Cipta Kerja: Pasal Keempat: Jaminan hukum dan perlindungan bagi para tenaga kerja asing (atau liberalisasi tenaga kerja asing).
Foto ini adalah KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ketika sowan di kediaman Almaghfurlah Maulana Syaikh TGKH. Zainuddin Abdul Majid Pancor NTB. Gus Dur sudah terbiasa sowan dan bersilaturrahim kepada pendiri Nahdlatul Wathan (NW) itu.
Setelah Sultan Fatah dinobatkan sebagai Sultan Demak-Bintoro, beliau mulai menyusun pemerintahan, mengembangkan perekonomian serta, bersama para Walisongo, mengembangkan agama Islam ke seluruh wilayah Nusantara.
mengapa para Wali sudah memperingatkan bahaya mempermainkan agama untuk politik atau bermain politik dengan menjual agama, baik dalam baju imamah atau khilafah.
Kodifikasi hukum sebenarnya sudah ada jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, terutama hukum Islam yang berbasis di Nusantara. Hal ini sebagaimana dapat dilihat dalam sebuah naskah Surya Ngalam di era Kesultanan Demak.
Salah satu karya fenomenal KH. Ahmad Warson Munawwir atau yang kerap disapa dengan panggilan Mbah Warson Munawwir adalah Kamus Al-Munawwir.