Islam Nusantara

 

Manuskrip Tarekat dari Abad ke-XVIII Milik Sultan Banten

Berikut ini adalah halaman yang berisi catatan kepemilikan manuskrip kitab tentang sejarah hidup (biografi atau manaqib) Syaikh Ahmad al-Rifâ’î, salah satu wali sufi besar dunia Islam yang hidup di abad ke-XII M (w. 578 H/ 1182 M).

Kisah Keistimewaan Ilmu Laduni

Di kalangan para santri banyak yang ingin dianugerahi ilmu laduni. Kenapa?

Melihat Masjid di Semarang yang Berbentuk Kapal Pesiar

Sebuah masjid berbentuk kapal pesiar sedang viral. Seperti apa masjid itu?

Sosok Ketum PBNU, Kiai Said Aqil Siradj

Sosok Ketum PBNU, Kiai Said Aqil Siradj

Gus Mus : Sang Maestro

Gus Mus adalah seorang kiyai, pemimpin pondok pesantren. Tetapi beliau kiyai unik. Ia bukan hanya menguasai kitab-kitab Islam klasik, atau yang populer disebut "kitab kuning", tetapi ia juga seorang seniman, penyair dan sastrawan. Ini yang eksklusif dari Gus Mus, yang tidak atau amat jarang dimiliki kiyai lain.

Santri Ponpes Darul Falah Diharapkan Bisa Tularkan Virus Revolusi Mental

Santri Pondok Pesantren Darul Falah Pagutan, Kota Mataram, NusaTenggara Barat diharapkan bisa memposisikan diri sebagai kader dan motor penggerak perubahan gerakan nasional revolusi mental.

Kitab Fiqih KH. Ahmad Dahlan Niat Shalat Memakai Lafadz 'Ushalli'

Kitab Fiqih KH. Ahmad Dahlan Niat Shalat Memakai Lafadz 'Ushalli'

Penemuan Manuskrip Ini Tunjukkan Kealiman Syaikhona Kholil

Selama ini kita mengenal Syaikhona Kholil lebih karena kewalian, tetapi manuskrip ini tunjukkan kealiman Syaikhona Kholil.

Histori Islam, Kentongan dan Bedug di Nusantara

Histori Islam, Bedug dan Kentongan di Nusantara

Syaikhona Kholil dan Habaib :Potret Kemesraan Kiai dan AhlulBait

Yang istimewa dalam kitab ini adalah nama-nama guru Syaikhona Kholil di tanah Hijaz yang disebutkan dengan sangat lengkap. juga ketika Syaikh Yasin menerangkan sekilas tentang Akhlak dan Manaqib Syaikhona, setelah menyebut bahwa Syaikhona adalah sosok gemar membaca wirid dan Al-Quran,

Menampilkan 301 - 310 dari 587 Islam Nusantara