LADUNI.ID - Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman
- Kamis Pahing, 26 Desember 2024 | 24 Jumadil Akhir 1446
Islam Nusantara
NU Tanding Ternyata Dulu Pernah Ada, Tapi Hancur
Di Indonesia sendiri, NU menjadi salah satu ormas terbesar. NU memiliki andil dalam pendirian Negara dan bangsa Indonesia. Mulai dari era penjajah, orde lama, orde baru, sampai reformasi, NU mewarnai perpolitikan di indonesia.
Ini Tiga Hal yang Harus Dimiliki Guru dan Murid
Syaikh Nawawi al-Jawi menulis dalam muqoddimah salah satu kitabnya Tausyih Ibn Qosim, mengatakan: ketika terdapat 3 hal dalam diri guru dan murid maka sempurnalah kenikmatan belajar. Nah, apa saja 3 hal itu?
Ini Definisi Ulama Menurut Gus Mus
Segala hal yang bisa diciptakan dan dicitrakan di era digital ini, dalam hitungan detik, seseorang citranya akan nampak baik, begitu pula dengan keburukannya.
Mlaku Mbungkuk, Tradisi Akhlak Masyarakat Jawa yang Kian Hilang
Mlaku mbungkuk berasal dari bahasa Jawa yang berarti berjalan membungkuk saat lewat di depan orang yang lebih tua. Perilaku orang Jawa seperti ini sudah ada sejak dahulu.
Dakwah Islam Nusantara seperti yang Dilakukan oleh Para Wali Sanga
Seluruh Wali Songo itu semua Hafal Al-Quran, bahkan Sunan Bonang itu hafal Kitab Shohih Ibnu Hiban, Tetapi para Wali Songo Kala itu.. kalau menasehati masyarakat jawa tidak sedikit-sedikit pamer dalil, tidak memakai bahasa Al-Quran.
Penting! Ini 9 Mutiara Hikmah Kalam Abuya KH. Ma'ruf Amin
Ulama mengemban dua tanggung jawab. Pertama "mas'uuliyyah ummatiyyah", tanggung jawab keummatan. Dan yang kedua "mas'uuliyyah wathaniyyah", tanggung jawab kebangsaan.
Nikmatnya Secangkir Kopi BMW Cek Pen Lamkawe Dalam Sentuhan Religi
Nikmatnya Secangkir Kopi BMW Cek Pen Lamkawe Dalam Sentuhan Religi
Ini Tulisan Gus Dur Tentang Hubungan Umat Beragama, Sangat Relevan!
Tulisan ini adalah artikel yang ditulis oleh alm. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada tahun 1992 di Koran Kompas. Sangat relevan dengan keadaan di Indonesia saat ini.
Ini Kisah ‘Sang Maestro’, Pembuka Makam Para Wali
Banyak makam-makam yang awalnya sepi dan tidak di ketahui namanya oleh masarakat sekitar menjadi ramai peziarah setelah di datangi Gus Dur.