Usai Uni Soviet menarik mundur pasukannya dari Afghanistan pada Februari 1989, terjadi fitnah perpecahan di antara mujahidin baik yang berasal dari Afghanistan maupun asing. Di internal mujahidin Afghanistan perpecahan terjadi di antara Gulbudin Hikmatyar
Program Harbi Pohantun Ittehad-e Islami berhasil meluluskan 200 orang dari target 300, sebagian kelak menjadi tokoh-tokoh penting Jamaah Islamiyah, dan terlibat sejumlah aksi teror seperti Bom Natal dan Bom Kedutaan
Kepemimpinan Jamaah DI/NII bergeser ke Jawa Tengah (Solo) dan Yogyakarta di bawah pimpinan Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba’asyir
Cita-cita mendirikan negara Islam belum redup dengan konsensus 1945. Empat tahun setelah proklamasi, SM Kartosoewirjo, bekas aktivis PSII yang bergabung ke Masyumi, memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) atau Darul Islam (DI)
Nahdlatul Ulama adalah organisasi besar yang khas, mungkin ini salah satu kunci kemampuannya beradaptasi dengan perkembangan kehidupan kebangsaan.
KH Ma'ruf Amin mengatakan bahwa ada seorang sutradara film dari Eropa yang mengagumi toleransi dalam beragama di Nusantara ini. Pasalnya kerukunan dan kedamaian di tengah kebinekaan agama, suku dan budaya dapat dengan baik dijalin di tengah-tengah masyarakat.
Radikalisme ada pada semua agama, tetapi dalam Islam, radikalisme atau fundamentalisme terbukti memainkan peran politik terpenting sejak abad ke-18 (Barber, 1995: 206).
Dalam kajian klasik di pondok pesantren kita mengenal istilah yang sangat populer tentang Mabadi’ Asyrah atau Sepuluh Prinsip Dasar dari bangunan suatu ilmu (body of knowledge)
Kami hanya ingin jadi umat Kanjeng Nabi Muhammad dengan segala ekspresi kami sebagai orang Jawa, orang Sunda, orang Melayu, dan lain-lain.
Inti gagasan ini sederhana, kita ingin membangun Indonesia berdasarkan agama. Artinya kita tidak ingin membentuk Indonesia sebagai negara sekuler.