Kisah ini adalah kisah nyata yang dituturkan langsung oleh saksinya. Dari sini tampak sejarah hakiki awal mula berdirinya sebuah organisasi para ulama yang mempunyai kepedulian tinggi pada urusan umat: Nahdlatul Ulama!
“Islam memperkenalkan karya segala cabang kesenian untuk keluhuran budi (akhlak) dan untuk kehadirat Allah dan tidak berunsur asusila, maksiat, cabul, dan syirik serta melanggar larangan Allah dan Sunnah Rasul”.
Adalah fakta sejarah, bahwa R.A. Kartini adalah sosok yang mengusulkan ditulisnya tafsir Al-Qur'an berbahasa daerah pertama di Nusantara oleh sang guru dari gurunya ulama Nusantara, KH. Sholeh Darat.
Masyarakat Muslim di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa mengenal dua kali lebaran di bulan Syawal, yakni Lebaran Idul Fitri dan Lebaran Ketupat.
Di bulan Syawal masyarakat Nusantara memiliki tradisi "Lebaran Ketupat". Lebaran ini dirayakan di hari ke-8 setelah melaksanakan puasa sunnah Syawal selama 6 hari yang dimulai sehari setelah Hari Raya Idul Fitri .
Mirip “Megeng”, di Aceh, hari menjelang Ramadhan dan juga Lebaran dikenal dengan hari “Meugang”. Sebuah tradisi di mana keluarga menyiapkan makanan istimewa menyambut Ramadhan dengan memasak daging sapi atau kerbau.
Di Indonesia, Negara dengan populasi Muslim terbesar, bulan suci Ramadhan disambut dengan semangat dan keberagaman. Meskipun beragam suku dan budaya, masyarakat Indonesia merayakan bulan Ramadhan dengan keunikan masing-masing, mencerminkan semangat "Bhineka Tunggal Ika".
Dalam tradisi ruwahan ini dijumpai banyak kegiatan seperti acara membaca Surat Yasin tiga kali di Malam Nishfu Sya'ban, pawai atau arak-arakan keliling kota, bersih-bersih desa, slametan, kendurenan, ziarah kubur, hingga berakhir pada acara padusan atau ritual mandi di akhir bulan Sya'ban.
Ketika Perang Jawa berhenti karena Pangeran Diponegoro ditangkap, maka para prajurit santri memilih berdiaspora, menyebar ke berbagai kawasan pedalaman untuk merintis pendirian pesantren. Mereka berpegang teguh pada penjelasan Surat At-Taubah ayat 122.
Nilai-nilai kebenaran diyakini dan diperjuangkan NU agar membawa maslahat bagi umat manusia, yang semuanya itu berlandaskan keilmuan kuat. Sebab, memang menegakkan kebenaran merupakan komitmen NU sejak dulu dan selalu konsisten dilanjutkan oleh generasi penerusnya.