Tetapi di tangan Kiai Husein, saya mendapatkan pemandangan lain. Tentu, selain ia perempuan yang tangkas dan cerdas, juga “tomboi.” Kata tomboi dalam bahasa Arab sering disebut rajulah, bukan mutarjillah.
Gus Dur menjadi presiden bukan karena keinginannya sendiri. Di balik keberhasilan tersebut, ada sejumlah kyai yang menjadi “back up” atas majunya Gus Dur sebagai presiden. Ada lima kyai khos yang diakui Gus Dur telah memerintahkannya untuk menjadi presiden.
Walhasil, komitmen NU dalam menjaga NKRI dengan menginstruksikan Banser sebagai bagian yang turut dalam menjaga gereja ketika menjelang malam Natal tidak bisa dipandang sebelah mata. Komitmen ini menjadi pesan bagi dunia agar saling menjaga di antara kaum pemeluk agama.
Pada dasarnya, mengkaji ilmu yang diuraikan oleh Ibnu Arabi adalah sesuatu yang eksklusif, khusus takhassus. Levelnya yang melakukan kajian ini adalah santri-santri Ma'had Aly. Dan harus melalui jaringan thariqoh serta perlu guru atau mursyid-nya.
Diriwayatkan bahwa Mars Syubbanul Wathon digubah oleh KH. Wahab Chasbullah pada tahun 1916. Mars ini diciptakan ketika beliau mendirikan sebuah gerakan yang kelak juga menjadi inspirasi para ulama, yakni Nahdlatul Wathon.
Dibentuknya NU sebagai wadah Ahlussunnah wal jamaah bukan semata-mata KH. Hasyim Asy’ari ingin berinovasi, tapi memang kondisi pada waktu itu sudah sampai pada kondisi dloruri, wajib mendirikan sebuah wadah.
Dalam Majalah “Berita Nahdlatoel Oelama” (BNO) edisi no. 22, tahun ke-7 (20 Redjeb 1357 H / 15 September 1938 M) termuat fatwa Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari yang menyerukan dibacakannya doa “Qunut Nazilah” sebagai bentuk solidaritas sesama umat Muslim atas peristiwa yang terjadi di Palestina.
Keteladanan dalam menuntun mayarakat mengenal Islam dengan penuh kasih sayang melalui pendekatan budaya di atas mencerminkan tentang keluwesan sikap dan luasnya pandangan KH. Chudlori.
Suatu hari, seorang warga Tionghoa yang juga non-muslim sowan ke kediaman Kyai Bisri Mustofa di Leteh, Rembang. Warga Tionghoa tersebut merupakan tetangga sekaligus sahabat dekat Kyai Bisri.
Dalam memahami sejarah, seseorang tidak bisa dihakimi dengan kacamata konteks saat ini. Sejarah itu ada masanya dan tentu konteks latar belakangnya. Tidak bisa menuding suatu kesalahan dilakukan di masa lalu, dengan perspektif atau ukuran kebenaran masa sekarang.