Hand sanitizer menjadi langka dan mahal harganya sejak merebak virus corona. Namun, kini masyarakat tak perlu khawatir.
Dikutip Laduni.id dari laman Kompas.com, Rabu (4/2), kasus infeksi virus corona sampai Selasa (3/3/2020) diketahui menembus 90.000 kasus. Dari jumlah tersebut, 52 persen pasiennya telah pulih.
Terkait virus corona yang sudah menginfeksi 2 orang Indonesia, diimbau kepada seluruh masyarkaat tidak perlu resah dan takut. Hal ini disampaikan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini di Tropical Disease Universitas Airlangga, Selasa (3/3) kemarin.
Guru Besar Biologi Molekuler Unair Chaerul Anwar Nidom menemukan sebuah hasil riset yang menerangkan bahwa jahe, kunyit dan temulawak bisa menjadi penangkal virus corona.
Jenis virus itu ratusan, bahkan ribuan. Masing-masing jenis virus punya tabiatnya sendiri. Berbeda jenisnya berbeda pula cara penularannya. Berbeda pula pintu masuknya ke dalam tubuh.
ketika terinfeksi virus Corona, seseorang akan mengalami gejala mirip flu, seperti demam, batuk, dan pilek. Namun, beberapa hari setelahnya, orang yang terserang infeksi virus corona bisa mengalami sesak napas akibat infeksi pada paru-paru (pneumonia).
Berdasarkan keterangan dari Direktur Jenderal WHO (Badan Kesehatan Dunia), Tedros Adhanom Ghebreyesus, terdapat sekitar 80 persen pasien yang terinfeksi virus corona atau COVID-19 bisa sembuh. Sementara 14 persennya menderita penyakit parah seperti pneumonia.
Dua warga negara Indonesia dinyatakan positif terjangkit virus corona pada Senin (2/3/2020). Dua warga Indonesia itu berdomisili di kota Depok, Jawa Barat dan saat ini telah dirawat di Rumah Sakit Pusat Penyakit Infeksi Sulianti Suroso.
Dalam rilis yang diterima oleh redaksi Laduni.id, Senin (2/2), Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Bidang Kesehatan, dr. Syahrizal Syarif menyampaikan beberapa fakta terkait penyebaran virus corona yang terjadi di Indonesia.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang memiliki gejala virus corona agar dirujuk ke rumah sakit berikut ini: