Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allah cinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka, barang siapa yang ridho maka baginya keridhoan Allah, namun barang siapa yang murka maka baginya kemurkaan Allah.” (HR. At-Tirmidzi)
“Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” (QS. Az-Zumar: 53)
“Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Hidup, yang tidak mati dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Furqan: 58)
“Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11).
Segala puji hanya bagi Allah, yang mengatur segala urusan dengan sebaik-baiknya, yang mengaruniakan kita pemimpin-pemimpin yang telah berjuang dengan sungguh-sungguh demi kemaslahatan bangsa dan negara.
"Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, bahwa barang siapa di antara kamu melakukan kejahatan karena kejahilan (kebodohan), kemudian ia bertaubat setelah itu dan memperbaiki diri, maka sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al-An'am: 54)
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya; berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harapan. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A'raf: 56)
Adalah sebuah fakta, bahwa sebuah bangsa yang kuat dan sejahtera tidak terlepas dari peran penting rumah tangga yang dibangun dengan nilai-nilai agama dan keharmonisan.
Rasulullah SAW adalah sosok teladan yang tiada tanding dalam hal keikhlasan, keteguhan, serta keberanian untuk menyampaikan risalah Allah, meski rintangan dan cobaan terus menghadangnya.
Di bulan Rabiul Awal ini, kita menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Kita harus memahami arti pentingnya merayakan kelahiran beliau, yang mana kemudian dikenal dengan perayaan Maulid Nabi.