Karya Imam Al Hafidz Zakiyyudin Abdul Adzim bin Abdul Qawy Al Mundziri, ulama hafidz dari negara Damaskus tetapi lahir dan wafat di Mesir. Secara garis besar kitab ini berisikan hadits hadits penting yang sering terjadi di masyarakat khususnya dalam hal menuntut ilmu.
Hadits adalah sumber hukum Islam kedua setelah Al Qur’an, pembukuan secara sahih mengenai semua yang disandarkan kepada Nabi menjadi sangat penting. Sehingga melalui jerih payah para salaf shalih berhasil membukukan hadits hadits Nabi seperti kitab sahih muslim dan bukhori.
Dua kitab hadits besar ini banyak menjadi rujukan ulama dimasa selanjutnya, Di antara tujuannya untuk dijadikan kitab hadits yang ditulis secara tematik atau himpunan hadits terpilih. Salah satu kitab hadits itu adalah kitab At-Targhib wat Tarhib, kitab turats rangkuman hadits hadits pilihan yang bersumber dari kitab hadits yang shahih. Hadits yang dipilih sangat sesuai untuk masyarakat dan tidak terlalu panjang, sehingga kitab ini sangat popular dan banyak dikaji di kalangan masyarakat khususnya kalangan pesantren dan madrasah.
Terimakasih telah membaca Kitab AT – TARQHIB WAT TARHIB AL HAFIDZ MUNDZIRI, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : Imam Al Hafidz Zakiyyudin Abdul Adzim bin Abdul Qawy Al Mundziri
Judul Kitab : AT – TARQHIB WAT TARHIB AL HAFIDZ MUNDZIRI (PDF)
Tebal : 992 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
AULIYA' SYARQIL BA'ID Kitab fan Sejarah Islam.
Kitab ini disusun oleh Dr. Basyar Al-Ja’fari. Salah satu kitab yang secara rinci menjelaskan fakta sejarah penyebaran Islam di Asia Timur khususnya kepulauan Melayu yang dipelopori oleh para saudagar dan ulama yang saat ini di Indonesia dikenal dengan nama Wali Songo.
Dalam kitab ini dengan rendah hati penulis mencoba mendekati ciri-ciri cerita yang terlupakan dan tidak diketahui, yang ditulis di atas perairan dan daratan Melayu dari pengetahuan pembaca non-spesialis Arab yang mungkin tahu banyak tentang hubungan Islam dan Eropa di masa Umayyah, Abbasiyah dan Fatimiyah, tetapi, tentu saja, dia tidak tahu banyak tentang keseimbangan kekuasaan yang berlaku di wilayah Islam Melayu, atau tentang bagaimana Islam bisa berhasil dan menyebar luas di kawasan tersebut. Orang tahu secara umum bahwa penaklukan Islam, sebagian besar adalah tanah militer. tetapi ada fakta sejarah lain yang tidak diketahui yang belum cukup terungkap untuk membuktikan bahwa jenis penaklukan lain hampir mendekati batas legenda, yaitu penaklukan laut damai yang membawa panji Islam dan bahasa Muslim ke Asia Tenggara dan Kepulauan Melayu, dan dipimpin oleh para saudagar, da'i, cendekiawan, ahli geografi, yang melarikan diri dari penindasan politik dan kesempitan agama, yang pada suatu waktu mendominasi para pengambil keputusan di Khilafah.
Disinilah kitab ini dihadirkan oleh penulis untuk membuka cakrawala fakta sejarah perkembangan Islam yang saat ini menjadi kiblat kehidupan beragama dan bernegara. Kitab ini memuat hampir 480 halaman lebih yang terdiri dari 10 bab utama.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Auliya`u Syarqil Ba’id, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : AULIYA’ SYARQIL BA’ID (PDF)
Tebal : 482 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani (w.852 H.) ummat islam pernah mengalami yang namanya wabah penyakit, musonnif menuliskan perjuangan masyarakat kala itu dalam melawan wabah thoun dan perbedaan para ulama dalam menyikapi permasalahan ini.
Pada halaman 328 disebutkan dalam kitab tersebut, dahulu pernah terjadi wabah tha’un yang besar yang menyerang kota Damaskus, 749 H. Agar wabah itu hilang, ummat Islam melakukan do’a bersama di tempat terbuka. Orang -orang Damaskus beserta pembesar-pembesarnya, pada keluar lapangan berdoa, meminta kepada Allah SWT. Namun, setelah saat itu, wabahtha’un malah semakin besar dan menjadi banyak. Sebelum mereka berkumpul untuk berdo’a bersama, wabah tersebut masih dalam skala kecil. Kejadian serupa pernah terjadi di kota Kairo, Mesir, 27 Rabiul Akhir, 833 H. Masyarakat di kota tersebut, melakukan inisiatif berdo’a bersama, agar wabah penyakit hilang dari kota tersebut. Akan tetapi wabah menjadi lebih parah, setelah mereka melakukan do’a bersama. Sebelum do’a bersama dilakukan, jumlah yang meninggal, 40 orang. Setelah melakukan do’a dan salat istisqa bersama di lapangan terbuka, 4 Jumadil Ula. Belum sampai sebulan setelah kegiatan tersebut, jumlah yang meninggal khususnya di kota Kairo, dalam sehari, 1000-an orang.
Apa yang diceritakan Imam al-Hafidzibnu Hajar al-Asqalani, perlu menjadi pelajaran. Bahwa ketika terjadi wabah penyakit yang menular, kita harus mengurung diri dan jangan mendekati tempat keberadaan wabah tersebut, sekalipun untuk berdo’a bersama. Berdo’a bersama, merupakan suatu amalan yang baik. Akan tetapi dalam keadaan wabah penyakit menular yang liar tentu akan lebih banyak mafsadat (kerugian) yang akan didapatkan. Karena dalam ilmu qawaid fiqh, terdapat kaidah dar’ul mafasidi muqoddamun ala jalbilmasholihi (mencegah kerusakan/kerugian, diutamakan dari pada mendatangkan keuntungan /kebaikan).
Terimakasih telah membaca Kitab BADZLUL MA’UN FI FADLIT THO’UN, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani
Judul Kitab : BADZLUL MA’UN FI FADLIT THO’UN (PDF)
Tebal : 444 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKami sangat berharap agar para pembaca yang ingin mendalami karya Imam Al-Ghazali yaitu kitab bidayatul Hidayah, bisa lebih mudah dalam mempelajari terutama yang masih terkendala dengan persoalan bahasa.
Kami mencoba berikhtiar dengan memberi solusi terhadap problem ini dengan memberi terjemah yang tidak secara harfiah saja, tetapi disertai dengan beberapa penjelasan dari kandungan yang ada di setiap kata.
Metode yang digunakan adalah dengan mencantumkan teks asli yang sudah dilengkapi harakat dan makna pesantren, memberi terjemahnya dan kemudian memberi penjelasan yang didasarkan pada pengetahuan penerjemah yang didapatkan dari berbagai karya ulama Salaf dan berbagai ilmu.
Penulis : Imam Al-Ghazali
Penyusun : Muhammad Nasif
Penerbit : Pustaka Isyfa' Lana, Kediri
Kertas : HVS/ Hard Cover
Ukuran : 21 x 15 Cm
Tebal : xiv + 269 Hlm
Harga : Rp. 55.000
Pesan via WA: 0819-3704-6356
Atau klik : http://bit.ly/Salafsoleh
BUHUTS MANHAJIYYAH FI ULUMUL QUR'AN karya dari Dr. Musa Ibrahim al Ibrahim dalam bidang Ulumul Qur’an.
Sesuai dengan namanya, kitab ini merupakan kitab yang membahas studi manhajiah ilmu ilmu Al Qur’an.
Secara garis besar, pembahasan Ulumul Qur’an dalam kitab ini termuat dalam 26 bab yang ditulis dengan Mubhats artinya pembahasan. Seperti kitab ulumul Qur’an pada umumnya, kitab ini memuat pembahasan studi dengan sangat komplek dan salah satu nilai yang penulis tanamkan dalam kitab ini adalah beliau mampu membahasakan isi kitab dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami serta meringkasnya dengan sebaik mungkin sehingga pembahasan yang sedemikan banyak mampu terangkum sekitar 270 halaman kitab. Pembahasan meliputi ta’rif, asabun nuzul, surat makki dan madani, tafsir dan mufassir, I’jaz dan pembahasan lainnya.
Kitab ini sangat direkomendasikan sebagai refensi bacaan khususnya bagi para pemerhati studi Al Qur’an.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Buhuts Manhajiyyah Fi Ulumul Qur’an, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Buhuts manhajiyyah Fi Ulumul Qur'an (PDF)
Tebal : 292 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
BULDANIYYAT berisi pembahasan tentang perjuangan Imam As Sakhawi dalam mencari ilmu Hadits .
Nama lengkapnya adalah Abu al-Khair Muhammad bin Abdurrahman bin Muhammad bin Abi Bakr bin Usman asy-Syakhawi al-Qahiri asy-Syafi'i dan lahir sekitar tahun 1427 di Kairo. Kakeknya seorang miskin dan hidup dari berdagang barang tenunan secara kecil-kecilan. Meski serba kekurangan, namun tidak mengurangi semangat sang kakek untuk tetap beribadah kepada Allah SWT.
Sementara ayahnya yang bernama Abdurrahman adalah seorang pedagang kecil tetapi kuat ibadahnya. Dia kerap menghadiri majelis taklim dan punya hubungan luas dengan sejumlah ulama di wilayahnya. Di antara para ulama itu yakni Ibnu Hajar al-Asqalani, ahli hadis yang juga sejarawan terkemuka. Dari kakeknya, ayah dan Ibnu Hajar itulah, As-Shakawi memperoleh bekal ilmu pendidikan. Terutama Ibnu Hajar yang sangat mencintainya, dengan penuh kasih sayang senantiasa menurunkan ilmunya kepada sang murid. Perjuangan beliau dalam mencara kesahihan hadits mengharuskan beliau unutuk mendatangi banyak negara dan daerah agar bisa bertemu dengan para ulama dan menuntut ilmu darinya. Hal tersebut ditulis secara detail dan tercatat sebanyak 80 negara yang beliau kunjungi. Kitab ini merupakan kitab yang luar biasa dan sangat menarik untuk dibaca, selain isi kandungannya yang istimewa, kitab juga ditulis sdengan gaya bahasa yang sederha serta disusun secara sistematis sehingga para santri atau pelajar dapat lebih mudah memahaminya.
Rihlah adalah salah satu tradisi ulama terdahulu dalam menuntut ilmu, hal itu merupakan bagian terpenting dalam tholabul ilmu agar bisa mendapatkan ilmu dari sumber yang sahih, terutama mengenai hadits. Rihlah dilakukukan melakukan perjalan jauh dan berpindah pindah tempat unuk mendatangi guru satu persatu untuk menimba ilmu kepadanya. Hal tersebut banyak dilakukan ulama terdahulu yang diantaranya adalah beliau Syaikh Syamsuddin as Sakhawi. Beliau merupakan ulama yang masyhur kealimannya, terutama dalam bidang ilmu hadits dan sejarah, dalam perjalan beliau menuntut ilmu, Syaikh Al Hafidz As Sakhawi melakukan rihlah dari satu tempat ke tempat yang lain demi menemkan sumber keilmuan yang sahih dan kitab ini merupakan catatan perjalan yang beliau yang ditulis secara lengkap.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Buldaniyyat As- Sakhowi yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Buldaniyyat (PDF)
Tebal : 320 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabBUSYRA AL-KARIM BI SYARH MASA-IL AL-TA'LIM fiqih dalam mazhab al-Syafi’i.
Kitab ini disusun oleh Syaikh Sa’id bin Muhammad Ba ‘Ali Ba ’Asyan al-Daw’ani al-Hadhrami 1270H, sebagai uraian (syarah) bagi kitab Masa-il al-Ta’lim, yaitu sebuah karya al-‘Allamah Jamaluddin Abdullah bin Abdul Rahman Bafadhal al-Sa’di al-Hadhrami (850-918H). Sebenarnya, Syaikh Sa’id Ba’asyan al-Hadhrami menyusun kitab Busyra al-Karim ini sebagai ringkasan bagi sebuah karya beliau yang lain yang berjudul al-Mawahib al-Saniyyah bi Syarh al-Muqaddimah al-Hadhramiyyah.
Kitab Busyra al-Karim ini lebih terkenal sebagai syarah kitab Masa-il al-Ta’lim berbanding kitab al-Mahawahib al-Saniyyah, karena ia telah dicetak dan diterbitkan untuk bacaan dan rujukan para ulama dan penuntut ilmu.
Berdasarkan kitab Busyra al-Karim yang diterbitkan (cetakan 1 - 2004/1425) oleh Dar al-Minhaj, dicetak dalam satu jilid dengan 718 halaman.
Secara garis besar kitab ini memuat penjelasan tentang fiqih ibadah yang terdiri dari sembilan belas bab dan sekitar 109 pasal.
Di awal kitab penulis menambahkan biografi singkat gurunya dan juga pengarang kitab asal.
Dan di akhir kitab penulis memberikan penutup sebelum bab terakhir yakni tentang bab berkorban.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab BUSYRA AL-KARIM BI SYARH MASA-IL AL-TA'LIM, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : BUSYRA AL-KARIM BI SYARH MASA-IL AL-TA'LIM (PDF)
Tebal : 718 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
DAHLAN ALFIYAH Kitab fan ilmu bahasa yakni gramatika Bahasa Arab, lebih spesifiknya membahas tentang nahwu dan shorof.
Kitab ini disusun oleh Syaikh Ahmad Zaini Dahlan, seorang Ulama terkemuka juga Mufti Makkah yang bermadzhab Syafi’i.
SAYYID AHMAD ZAINI DAHLAN Adalah salah seorang "Syaikhul Islam" yang ilmu dan dakwahnya menyebar ke seluruh penjuru dunia. la merupakan pengajar terkemuka di Masjidil haram yang kala itu menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan Islam. Murid-muridnya datang dari berbagai belahan dunia. Sayyid Ahmad Zaini Adalah keturunan " Quthb Rabbany" Syaikh Abdul Qadir al Jailani.
NASAB SELENGKAPNYA adalah Ahmad bin Zaini Dahlan bin Ahmad Dahlan bin Utsman Dahlan bin Nikmatullah bin Abdurrahman bin Muhammad bin Abdullah bin Utsman bin Athaya bin Faris bin Mustafa bin Muhammad bin Ahmad bin Zaini bin bin Abdul Qadir bin Abdul Wahab bin Muhammad bin Abdur Razaq bin Ali bin Ahmad bin Al Hasan bin "Sulthanul Auliya” Syaikh Abdul Qadir Al Jailani Al Hasani bin Abu Shalih Musa bin A sayyid Abdullah al Jili bin As Sayyid Yahaya az-Zahid bin As Sayyid Muhammad bin As Sayyid Dawud bin As Sayyid Musa bin As Sayyid Abdullah bin As Sayyid Musa al Jaun bin As Sayyid Abdullah al Mahd bin As Sayyid Al Hasan al Muthanah bin Al imam Hasan r.a bin imam al Masyariq wa al Mangharib, Sayyid Ali bin Abu Thalib r.a, dan Sayyidina Fatimah az Zahra r.a binti Khatam an Nabiyyin Habib Rabbi al alamin Sayyid Wa Maulana Muhammad bin Abdillah Nurin min nurillah Allahumma Shalli wa salim wa Barik alaihi.
PENDIDIKAN
salah Satu murid terkemuka Sayyid Ahmad sayyid Bakrie bin Muhammad Satho Al Makkiyyi penulis Hasyiyah "Ianatut Thalibin” mencatat dalam kitabnya “I Nafkhah Ar Rahman” bahwa Sayyid Ahmad dilahirkan di kota Makkah pada Tahun 1232 Hijriyah. la mendapatkan pendidikan dasar dari ayahandanya sendiri sampai berhasil menghafalkan Al Quran dan beberapa kitab matan Alfiyah Zubad dan lain-lain. Kemudian ia menuntut ilmu di Masjidil Haram kepada beberapa Syaikh. Al Allamah Syaikh Utsman bin Hasan Ad Dimyathi al Azhari merupakan "Syaikh Futh” yang banyak memepengaruhi dirinya. Sayyid Ahmad pernah mendapatkan ijazah dan ilbas dari Habib Muhammad bin Husein Al Habsyi, mufti Makkah. la juga mendapatkan sanad dari Habib Umar bin Abdullah al Jufri dan Habib Abdur Rahman bin Ali Assegaf. Sebagai ilmuwan sejati ia mendalami fiqh Mazhab Imam Hanafi kepada Al Allamah Sayyid Muhammad Al Katbi. Tetapi tidak hanya fiqh Mazhab Hanafi. Pada Akhirnya ia mampu menguasai empat mazhab dengan sempurna. Setiap kali ada pertanyaan ditujukan kepadanya, ia senantiasa menjawab dengan dasar empat mazhab tersebut
Kitab ini termasuk dalam lingkup spesialisasi ilmu bahasa dan terkait erat dengan cabang lain seperti puisi, kaidah gramatikal, morfologi, sastra, retorika, dan sastra Arab.
Kitab ini merupakan kitab penjelas (syarah) kitab nahwu yang sangat terkenal dan fenomenal di seluruh dunia yaitu kitab Al Fiyyah karangan Syaikh Abdullah Jamaludin Muhammad bin Abdullah bin Malik. Kitab ini juga disebut dengan nama al Azhar az Zainiyyah.
Dalam kitab ini penulis memberikan penjelasan (syarh) dari setiap nadlom kitab Alfiyah, mulai dari nadlom pertama sampai dengan nadlom ke 1002. Penulis juga mengutip beberapa kata kunci dari setiap nadlomnya untuk diperjelas dan diberikan keterangan tambahan. Sebagaimana kitab asalnya kitab ini diawali dengan pengantar dari penulis kemudian diawali dengan bab Kalam dan ditutup dengan bab Idghom.
Kitab ini memuat 202 halaman, dilengkapi dengan kitab Bahjatul Mardliyyah fi Syarhil Alfiyah.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Dahlan Alfiyah, yang bisa kami bagikan.Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : DAHLAN ALFIYAH (PDF)
Tebal : 237 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
Kitab Karya Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad.
Dakwah adalah salah satu metode atau proses untuk menyampaikan seruan kepada orang lain agar memenuhi ajakan atau seruan yang disampaikan.
Dalam islam dakwah dilakukan untuk mengenalkan Agama yang merupakan fitrah manusia yaitu Islam agar setiap insan bersedia kembali kapada fitrahnya, seperti yang diajarkan baginda Nabi Muhammad SAW melalui cara beliau dalam menyampaikan syiar islam yang Rahmat lil Alamin. Dakwah dari masa kemasa terus dilestarikan oleh umat muslim terutama para ulama, namun sebagian orang memiliki pemahaman yang kurang benar dalam berdakwah, mereka berdakwah berdasarkan sudut pandang mereka sehingga menimbulkan kesalahpahaman dan perpecahan.
Dalam hal ini para ulama berusaha untuk meluruskan kembali metode dakwah yang sesuai dengan tuntunan rosul, seperti yang dilakukan oleh Habib Abdullah bin Alawy Al Haddad la Hadramy asy Syafi’I melalui kitabnya Dakwatut Tammah wa Tadzkir al ‘Ammah.
Kitab Dakwatut Tammah ini berisi pembahasan tentang dakwah yang sesuai dengan tuntunan Rosulullah SAW. Musonnif membahas secara lengkap tentang semua hal penting dalam dakwah seperti tujuan dakwah, keutamaan dakwah, kewajiban dakwah dan seterusnya.
Secara garis besar kitab memiliki ketebalan 303 halaman dengan jumlah bab 8 yang ditulis dengan istilah Ash Shonfu. Kitab ini cocok dibaca oleh semua umat musllim terutama para pemuka agama, agar dapat mengetahui keutamaan dalam berdakwah. Semoga kita semua selalu dalam lindungan rahmat-Nya Aamiin.
Nasehat dan peringatan kepada semua lapisan masyarakat yang oleh Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad dibagi menjadi delapan golongan.
1. Kaum Alim seperti Ulama, Asatidz dan guru-guru
2. Kaum Abid seperti Sufi, ahli Zuhud dan Musafir
3. Kaum pejabat seperti Presiden, Raja, Menteri, Anggota Dewan dan PNS
4. Kaum pekerja, seperti pengusaha dan karyawan perusahaan
5. Kaum lemah seperti para fakir, hamba sahaya, musafir dan pengemis
6. Kaum pengikut, yakni yang mengikuti orangtua atau suaminya
7. Kaum bingung, yakni orang-orang awam yang taat namun masih bermaksiat
8. Kaum merugi, yakni mereka yang belum memenuhi ajakan Islam
Terimakasih telah membaca Kitab DAKWATUT TAMMAH di web Laduni.ID, semoga bermanfaat, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain dan apabila ada kitab yang anda cari tidak ada di web ini silahkan tinggalkan komentar, insya allah akan kami lengkapi.
Salam sukses dari kami....
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : DAKWATUT TAMMAH (PDF)
Tebal : 303 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Dr. Muhammad Yas Hudhlr Ad-Duriy.
Secara garis besar kitab Daqa'iqul Furuq Al-Lughawiyyah ini membahas secara khusus kandungan ayat ayat Suci Al Qur’an dari segi bahasa.
Bahasa adalah alat komunikasi yang dapat memahamkan antara satu orang dengan orang lainnya. Bahasa bisa dikatakan suatu deretan atau simbol yang dijadikan perantara dalam berkomunikasi antar sesama, sehingga tak heran jika antar Negara bahkan satu Negarapun memiliki bahasa yang berbeda beda, seperti bahasa jawa adalah alat komunikasi yang digunakan masyarakat jawa dalam berinteraksi.
Al Qur’an diturunkan di Negara arab, itulah mengapa Al Qur’an bernaskahkan arab agar bisa memahamkan masyarakat arab saat itu. Dan sebagai orang non arab kita perlu memahami kaedah kaedah bahasa arab agar dapat memahami Al Qur’an.
Untuk itu kitab ini sangat cocok dibaca oleh para santri dan pelajar khususnya pemerhati Al Qur’an.
Terimakasih telah membaca Kitab DAQA’IQUL FURUQ AL-LUGHAWIYYAH, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : Dr. Muhammad Yas Hudhlr Ad-Duriy
Judul Kitab : DAQA’IQUL FURUQ AL-LUGHAWIYYAH (PDF)
Tebal : 346 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab