Indeks Kitab

Kitab - Muhammad Al-Insanul Kamil

Rasulullah memberikan garis kebijaksanaan yang amat tegas dan lurus, baik kepada warga muslim dan non muslim. Dalam persoalan pemerintahan, misalnya, kebijakan dan siasat Rasulullah sangat teruji dan piawai. Sebagaimana kali pertama Rasulullah membentuk pemerintahan yang berdaulat, bagaimana beliau dapat mengkondisikan konflik dan friksi-friksi internal-eksternal, dan bagaimana pula roda pemerintahan dapat dikendalikan dan dikembangkan dengan pesat. Sehingga para pakar barat, mengungkapkan dan menganalisis dengan argumentasi ilmiah faktual, tidak ada yang memungkirinya.

Kitab ini menguraikan panjang lebar dan terperinci tentang seorang Kesempurnaan Rasull di berbagai aspek kehidupan, baik dalam bidang akhlaq, rumah tangga, pendidikan, religi bahkan sosial politik. Kitab al-Insan al-Kamil adalah karya monumental seorang Doktor dari Universitas Ummul Quro, Prof. Dr. Sayyid Muhammad Alwy al-Maliky dan dikenal sebagai muballigh keliling dunia. Di Indonesia mulai paruh tahun 1970-an, sudah populer dikalangan kyai dan santri.

 

Penulis      : Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwy al-Maliky.
Penerbit   : Hai'ah Ash-Shofwah Al-Malikiyyah
Bahasa      : ARAB
Ukuran      : 24 x 16 cm
Kertas        : HVS/ Hard Cover
Tebal         : 342 Hlm.

Harga : Rp. 70.000

Pesan via WA: 0819-3704-6356
Atau klik : http://bit.ly/Salafsoleh

Lihat Kitab

Kitab - Mujarobat Ad-Dairobi Kabiir

MUJAROBAT AD – DAIROBI KABIR  Kitab yang menerangkan berbagai faedah dan keistimewaan ayat Al-Quran untuk pengobatan  dan kepentingan lainnya sesuai dengan cara yang ditentukan. Kitab ini merupakan karangan Syaikh Ahmad Ad Dairobi. Kitab yang membahas ilmu Thib atau kedokteran dan dikatakan juga ilmu hikmah.

Secara garis besar, kitab ini terdiri dari 36 pasal yang menjelaskan beragam faedah dan keistimewaan dari ayat Al-Qur’an beserta amalannya seperti faedah membaca basmallah dan surat fatihah. Bagi para santri kitab ini sudah tidak asing lagi di dengar, Beberapa pesantren menjadikannya pengajian rutin dan beberapa menjadikannya kajian setiap Ramadhan atau event lainnya.

Latar belakang penulisan kitab ini sebagaimana diungkap penulis dalam mukadimah berawal dari pengalaman pribadi saat mendapati penguasa bengis yang hendak merampas tanah pemukiman dan perkebunan subur di kampungnya. Di tengah rasa was-was warga sekampung meminta bantuan kepada Syaikh Ahmad ad-Dairobi yang kala itu memang dikenal sebagai ahli agama. Tak ayal, Syaikh ad-Dairobi berbekal beberapa ijazah hizib dan wirid dari gurunya, ia memanjatkan doa dan istigasah beserta masyarakat agar kampungnya terbebas dari segala marabahaya dan kezaliman.

Di samping itu Syaikh ad-Dairobi juga mengamalkan surah Yasin dan hizib shalawat lainnya yang berfungsi menaruh rasa iba pada diri seseorang. Apa yang terjadi? Ajaib! dengan wasilah doa dan istighasah itu, si penguasa bengis ini dengan alasan iba tidak jadi menginvansi daerah mereka. Malahan terjadi perjanjian damai, di mana, si penguasa bengis ini akan melindungi daerah mereka dari sasaran penguasa zalim lainnya. Dari situlah, timbul ikhtiar kuat menuliskan berbagai amalan, Do'a, wirid—yang dikumpulkan dari banyak riwayat ulama baik yang diterima langsung maupun dari kitab-kitab salaf muktabar—sebagai wasilah ilmu hikmah perlindungan dan pengobatan.

Menariknya, Syaikh Dairobi juga mencatat amalan yang bisa mengobati seluruh penyakit dan menangkal datangnya wabah virus. Diriwayatkan dari Rasulullah Saw. beliau bersabda “Di dalam al-Qur’an terdapat beberapa ayat, apabila dibaca tiap pagi dan sore hari, dapat menjadi sarana untuk mendapatkan kesembuhan dan perlindungan diri dengan izin Allah. Yakni bacalah secara berurutan QS. ar-Ra’d [13]: 31, lalu QS. Thaha [20]: 105-107, lalu QS. Al-Hasyr [59]: 21-24 dan QS. an-Naml [27]: 88, seraya menantang eksistensi penyakit.” Wallahu A’lam bis Shawab

“Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentulah Al-Qur’an itulah dia). Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya.” (QS. ar-Ra’d [13]: 31)

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Mujarobat Ad-Dairobi Kabir, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab :  MUJAROBAT AD – DAIROBI KABIR (PDF)
Tebal           :   178 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

Lihat Kitab

Kitab - Mukhtar Al - Hadits ( Habib Umar Bin Hafidz )

Karya  Habib Umar bin Salim bin Hafidz.
Kitab berdasarkan abjad dalam bahasa Arab( ا sampai ي) dan berisi 59 hadits.
sebagai catatan buku tersebut digunakan untuk menghafal di Darul Mustafa di Yaman, isi kitab ini cukup singkat namun sarat dengan makna.
Makna yang terkandung di dalamnya mencakup hukum, budi pekerti atau akhlak, etika tata cara bersosialisasi serta hal-hal terbaik lain yang tentu saja patut dijadikan penutan bagi Kaum muslimin dalam kehidupan bermasyarakat.
Hadits 1 – Innamal a’maalubinniyyat wa innama likullimri in ma nawa faman kanat hijratuhu ilallahi wa rasuluhi fahijratuhu ilallihi wa rasulihi faman kanat hijratuhu liddunya yuSibuha awimra atin yankihuha fahijratuhu ila mahajara ilaihi (Rawahu Bukhari wa Muslim)

Maksud Hadits – “Sesungguhnya setiap amalan itu bermula dengan niat,dan setiap orang memperolehi apa yg diniatkan. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan RasullNya maka hijrahnya itu karena Allah dan RasullNya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena mengejar keduniaan atau karena perempuan yg ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu atas apa yg diniatkannya.”

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab MUKHTAR AL-HADITS (HABIB UMAR BIN HAFIDZ), yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.

 

 IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab  :   MUKHTAR AL-HADITS (HABIB UMAR BIN HAFIDZ)   (PDF)
Tebal            :   8 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Mukhtashor Fawa'idul Makkiyyah

Imam syafi’ii, salah satu imam mazhab dari Ahlussunnah wal Jama’ah yang sangat mendominasi dalam penerapan hukmu fiqh. Fatwa fiqh beliau yang penuh dengan kehati hatian menjadi pedoman banyak umat muslim di dunia dalam menjalankan syari’at Islam, termasuk negara Indonesia. Beliau merupakan al Faqih yang tidak diragukan keilmuannya, sehingga banyak ulama yang merujuk kepada karya karya beliau yang salah satunya adalah kitab Mukhtashor Fawa'idul Makkiyyah.

Kitab ringkasan dari Kitab Fawaid Makkiyah.
Karya ulama besar dari Makkah  Al Allamah ‘Alawy bin Ahmad Abdurrahman As Saqqaf Asy Syafi’i Al Makki.  Lahir di makkah Al Mukarromah bulan syawwal 1255 H, wafat pada tahun 1335 H.  
Sejak muda beliau sudah bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu di hadapan para ulama’. Diantara yang paling lama beliau lazimi dalam menuntut ilmu adalah Al ‘allamah Ahmad bin Zaini Dahlan Rahimahullah. Termasuk juga diantara guru-guru beliau adalah Al allamah Umar bin Abdullah Aljufri dan Allamah Muhammad bin Husain Al Habsyi Rahimahumallah..

Kitab Mukhtashar Al Fawaid Al Makiyyah berisi antara lain seputar ilmu beserta adab penuntut ilmu dan pengajar, ijtihad dan taqlid, tamadzhub, maratib ulama, kitab-kitab yang dijadikan rujukan dalam madzhab Syafi`i, istilah-istilah dalam madzhab Syaf`i dan lain – lain. Kitab ini menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan disusun secara sistematis, sehingga pembaca lebih mudah untuk memahami pembahasan demi pembahasan kitab.

Terimakasih telah membaca Kitab Mukhtashor Fawa'idul Makkiyyah ,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB:

Karya           :  Al Allamah ‘Alawy bin Ahmad Abdurrahman As Saqqaf Asy Syafi’i Al Makki
Judul Kitab : MUKHTASOR FAWA’IDUL MAKKIYYAH (PDF)
Tebal           :   167 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Muqoddimah Imam Muslim

MUQODDIMAH IMAM MUSLIM Karya Abul Hasan Muslim bin Hajjaj bin Muslim bin Warad bin Kausyaz Al Qusyairi An Naisaburi (lahir  tahun 206 H dan wafat tahun 261 H di Naisabur). Yang lebih dikenal sebagai Imam Muslim.

Al Qusyairi di sini merupakan nisbah terhadap nasab (silsilah keturunan) dan An Naisaburi merupakan nisbah terhadap tempat kelahiran beliau, yaitu kota Naisabur, bagian dari Persia yang sekarang menjadi bagian dari negara Rusia. Tentang Al Qusyairi, seorang pakar sejarah,  ‘Izzuddin Ibnu Atsir, dalam kitab Al Lubab Fi Tahzibil Ansab (37/3) berkata: “Al Qusyairi adalah nisbah terhadap keturunan Qusyair bin Ka’ab bin Rabi’ah bin ‘Amir bin Sha’sha’ah, yang merupakan sebuah kabilah besar. Banyak para ulama yang menisbatkan diri padanya”.

Muqoddimah ini merupakan pengantar dalam memahami kitab Shahih Muslim yang merupakan Kumpulan Akhbar dari Rosulullah SAW dalam sunnah agama dan hukum hukumnya. Didalam muqoddimah tertulis kutipan kutipan penting yang menjelaskan gambaran isi dari kitab shahih muslim seperti isi dari sunnah agama dan hukumnya yang didalmnya terdapat Ats Tsawab, At Taghrib, Al Iqob, At Targhib da At Tarhib.

Beberapa Bab Muqoddimah:

Bab 1 : Wajibnya meriwayatkan dari tsiqat

Dan ia merupakan atsar yang masyhur dari Rasulullah saw, “Barangsiapa menceritakan hadits dariku, yang mana riwayat itu diduga adalah kebohongan, maka dia (perawi) adalah salah satu dari para pembohong tersebut. “Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Syu’bah dari al Hakam dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Samurah bin Jundab. (dalam riwayat lain disebutkan) dan juga telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Syu’bah dan Sufyan dari Habib dari Maimun bin Abu Syabib dari al-Mughirah bin Syu’bah keduanya berkata, “Rasulullah saw bersabda tentang hal tersebut.”

Bab 2 : Teguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam

Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu’bah (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Manshur dari Rib’i bin Hirasy bahwasanya dia mendengar Ali berkhuthbah, dia berkata, “Rasulullah saw bersabda: “Janganlah kalian berdusta atas namaku, karena siapa yang berdusta atas namaku niscaya dia masuk neraka.”

Bab 3: Larangan menceritakan semua yang didengar

Bab 4: Larangan untuk meriwayatkan dari orang-orang lemah dan berhati-hati dalam menyampaikannya.

Demikian penjelasan singkat tentang Kitab Muqoddimah Imam Muslim, yang kami bagikan.
Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.

 

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab :
MUQODDIMAH IMAM MUSLIM  (PDF)
Tebal           :   1461 halaman (PDF)

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

Lihat Kitab

Kitab - Mutammimah Jurumiyah

MUTAMMIMAH  JURUMIYAH  karya Syamsuddin Muhammad bin Muhammad bin Abdurrahman bin Husain Ar Rainy yang masyhur dengan sebutan Al Hattob.  Beliau merupakan seorang ulama yang menetap di Maghrib (Maroko saat ini). Hanya saja, beliau dilahirkan di kota Makkah Mukarromah. Tepatnya beliau dilahirkan pada tanggal 18 Ramadhan tahun 902 H,  wafat di Maghrib (Maroko) pada tahun 954 H .

Mutammimah Jurumiyah kitab pelengkap dari kitab Al Ajurumiyah karya Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad As Sonhaji. Kitab ini sangat cocok untuk di baca dan dipelajari bagi para penuntut ilmu yang telah menyelasaikan kitab al Ajurumiyah. Dengan harapan wawasan ilmu tata bahasa terkhusus ilmu nahwu yang ia miliki bisa bertambah menjadi lebih lengkap. Sebab banyak bab-bab dan permasalahan baru yang tidak di bahas di al Ajurumiyah tertuang dalam kitab Mutammimah ini, semisal bab Isytighol, al Asmaa’ al ‘Aamilah ‘Amalal Fi’li dan lain - lain.

Mutammimah sendiri dalam bahasa arab memiliki arti “penyempurna”, karena itu memang kitab ini ditulis oleh Al Hattab untuk menyempurnakan matan Jurumiyah. Beliau menambahkan beberapa bab atau bahasan yang luput dari penjelasan Ibnu Ajurum dalam jurumiyah.
 Al Hattab menambahkan bahasan seperti bab ‘adad, bab kaada, dan beberapa bab lainnya yang tidak di bahas dalam Jurumiyah. Selain itu, secara tartib pembahasan antara jurumiyah dan Mutammimah Jurumiyah juga berbeda.

Jadi memang lebih tepat jika kitab ini bukanlah sebuah syarah atas jurumiyah, akan tetapi merupakan penyempurna dan pelengkap dari kitab Jurumiyah. Hal ini bisa Anda buktikan dengan membandingkan Mutammimah Jurumiyah dengan kitab-kitab syarah dari jurumiyah. Umumnya kitab-kitab syarah tersebut mengikuti alur bahasan dari kitab pokok yang diajarkan tersebut.

beberapa ulama yang membuat syarah terhadap Mutammimah Jurumiyah. Diantara syarah-syarah tersebut antara lain:

* Kawakib Durriyah karangan Syaikh Muhammmad Al Ahdal

* An Nahwu Al Mustatob Suual wa Jawab wa I’rob karangan Syaikh Aburrahman Al Ahdal

* Ad Durarul Bahiyyah Syarh Mutammimah Jurumiyah karangan Syaikh Ahmad bin Tsabit Al Washobi

Dan beberapa yang lainnya.


Demikian penjelasan singkat tentang Kitab Mutammimah Jurumiyah, yang kami bagikan.
Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.

 

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab :  MUTAMMIMAH AL AJURUMIYAH    (PDF)
Tebal           :   135 halaman (PDF)

 

 Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Nadhom Maqsud Shorof

NADZOM MAQSUD   kategori ilmu shorof (perubahan kata).
Di tulis dalam bentuk syair atau nadzam karangan Syaikh Ahmad bin Abdurrahim at Thahthawi. 

Dalam kitab ini memuat sekitar 113 syair. Isinya membahas mengenai perubahan bentuk kata atau kalimat di dalam bahasa Arab.
Pada bab pertama, Pengarang membahas tentang Fi’il Tsulatsiy, yaitu fiil yang ditambahkan padanya beberapa huruf. Bisa, satu huruf, dua huruf, tiga huruf, atau lebih. Misalnya, fa'ala (tiga huruf, yaitu huruf fa, ain, dan la). Kata fa'ala dapat berubah menjadi fa' 'ala (tasydid huruf ain), infa'ala, atau istaf'ala.
Bab selanjutnya, Pengarang juga membahas tentang bab Ruba’i ‘ala al-Mujarradi wa al-Mulhaqi bih atau bab Ruba'i Mujarrad. Kemudian, bab tsulatsi majid, mashdar wa ma yustaqqu minhu, serta fasal tentang Fi Hay`at al-Fi'li al-Madli, fasal fi Abniyatin al-Mudlari' al ma'lum wa al-majhul, tashrif shahih, lalu ditutup dengan fasal fil fawa'id.

Dari keterangan syair-syair maqshud ini, dapatlah di ketahui bahwa nama-nama fiil dalam tata bahasa Arab meliputi, fiil madli, fiil mudlari', fiil amar, fiil nahy, fiil madli majhul, dan fiil mudlari' majhul. Fiil mudlari' majhul, biasanya dicontohkan dengan kata yuf'alu atau yuf'ilu (dilakukan, diperbuat). Kata tersebut merupakan contoh pekerjaan telah lampau, namun masih di lakukan sampai saat ini.

Umumnya, bagi santri yang sudah paham ilmu sharaf atau tahsrifan yang di pelajari dari kitab al-Amtsilah al-Tashrifiyah, tidaklah sulit untuk membahas atau mempelajari syair-syair dalam Nazam Maqshud ini.

 

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : NADZOM MAQSUD     (PDF)
Tebal           :   7 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

 

Lihat Kitab

Kitab - Nadzam Pancasila

Musonnif menuliskan naskah kitab secara sistematis, sesuai dengan urutan lima sila Pancasila dimulai sila pertama “ketuhanan yang maha esa” hingga sila kelima “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kitab ini ditulis tanggal 1 Muharam 1406 H atau 5 Oktober 1985 M, beliau menarasikannya dalam bentuk nadzam dengan tulisan arab pegon.

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia tercinta, keberadaannya memiliki peran penting dalam mempersatukan bangsa dan negara. Subtansi pancasila yang terdiri dari lima sila ini mampu mewakili suara hati warga negara meskipun dengan perbedaan suku, budaya bahkan kepercayaan. Dalam islam pancasila tidak sedikitpun bertentangan dengan agama, dasar negara yang didirikan para ulama dan nasionalis terdahulu dianggap sudah sangat adil dan merata.

Mengenai Sila Pertama atau Ketuhanan Yang Maha Esa, penulis kitab menyampaikan dalil Al-Quran berupa surat Al-Ikhlash yang menyatakan bahwa Allah Maha Tunggal dan tidak pernah punya keturunan, tidak ada yang menyerupai-Nya dan umat Islam tidak boleh berbuat syirik dari-Nya.

Untuk Sila ke-Dua atau kemanusiaan yang adil dan beradab, nadzam yang ditulis dalam kitab yang mempunyai ketebalan 8 halaman ini menyampaikan dalil tentang pentingnya saling menyayangi dan saling membantu dalam kebaikan kepada sesama manusia, apalagi kepada sesama umat Islam serta melarang umat untuk saling memusuhi.

Dalam membahas Sila ke-Tiga, kitab yang ditulis di Purwakarta, Jawa Barat itu menerangkan tentang pentingnya sebuah persatuan sebab perpecahan akan mendatangkan bahaya bagi masyarakat Indonesia dan puncaknya adalah negara akan runtuh, sebagaimana ditulis:

Penulis kemudian menyampaikan bahwa orang suka sikut-menyikut orang lain adalah teman iblis sebab iblis menghendaki umat saling bertengkar dan keridlaan Allah Swt bisa diraih dengan berjamaah, sebaliknya dengan pecah belah akan membawa lemah dan hancur.

Selanjutnya dalam membahas Sila ke-Empat, penulis menyampaikan tentang pentingnya mengamalkan ajaran musyawarah dalam berbagai urusan terlebih lagi urusan yang berkenaan dengan kerakyatan. Dengan bermusyawarah umat akan selamat dari salah.

Sila ke-Lima, penulis menyampaikan tentang keadilan sosial apalagi kepada kaum fakir dan miskin, sehingga semuanya akan merasakan subur makmur dan yang terpenting adalah tidak lupa untuk bersyukur. Berikutnya, penulis menegaskan bahwa jika Pancasila diamalkan secara nyata maka Indonesia akan menjadi negara yang makmur sentosa dan jauh dari huru-hara. Dengan dasar Pancasila ini umat Islam Indonesia bisa hidup leluasa dalam melaksanakan dakwah dan ibadah syariat Islam.

Di beberapa bait awal nadzam, penulis kitab mengajak umat Islam untuk taat kepada Allah, Rasulullah dan kepada pemerintah selama tidak bertentangan dengan syariat Islam, serta tidak boleh membantah Pancasila sebab sudah sesuai dengan Al-Quran dan Hadits. Umat Islam Indonesia sudah semestinya tidak perlu mempermasalahkan Pancasila sebagai Dasar Negara, sebab isi atau substansinya memuat nilai-nilai ajaran Islam. Mengenai hal ini, salah seorang ulama Sunda yang tidak disebutkan namanya menulis sebuah kitab beraksara arab pegon dengan judul; Nadzam Pancasila, Ieu Nadzam Nyarioskeun Dasar Nagara Indonesia Anu Henteu Bertentangan sareng Qur`an Hadits (Kitab Ini Membahas Dasar Negara Indonesia yang tidak bertentangan dengan Al-Quran Hadits).

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab NADZAM PANCASILA, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab  :   NADZAM PANCASILA (PDF)
Tebal            :   9 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Nahjul Balaghoh

Karya Al ‘Alamah Sayyid Syarif Radhi. kitab yang berisi kompilasi khotbah, surat, dan ucapan-ucapan Imam Ali bin Abi Thalib AS yang penuh makna dan hikmah.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib AS adalah kholifah kempat yang merupakan sahabat sekaligus menantu Rosulullah SAW. Beliau mendapatkan julukan Babul ‘Ilmi dari Rosul karena kecerdasannya. Kecerdasan beliau bisa dilihat dari banyak hal, mulai dari pemilihan kata katanya dalam berbicara, keputusannya dan banyak hal lainnya. Para ulama terdahulu mendokumentasikan perkataan perkataan beliau yang indah bagai Mutiara dalam sebuah kitab yang berjudul Nahjul Balaghoh.

Secara garis besar Kitab terdiri atas tiga bagian pokok :
Pertama, kumpulan khutbah atau pidato Syyadina Ali
Kedua, surat surat yang beliau tulis
Ketiga, kata kata Mutiara.

Semua merupakan kata kata pilihan dari Sayyidina Ali AS yang dapat memotivai masyarakat agar mendekat kepada Allah. Kitab ini sangat popular dan menyebar luas ke suluruh dunia, kitab ini telah diterjemahkan kedalam 18 bahasa termasuk Indonesia.

Khotbah-khotbah Imam Ali AS dinilai dan dihormati sedemikian tingginya di dunia Islam, sehingga hanya dalam waktu seabad setelah wafatnya, khotbah-khotbah itu telah diajarkan dan dibacakan sebagai kata terakhir di dalam Filsafat Tauhid, sebagai ceramah-ceramah bagi pembangunan watak, sebagai sumber inspirasi yang luhur, sebagai khotbah-khotbah meyakinkan ke arah taqwa, sebagai mercu penunjuk ke arah kebenaran dan keadilan, sebagai karya pujian yang menakjubkan tentang Nabi Muhammad SAW dan Al-Qur’an al-Karim, sebagai pembicaraan yang meyakinkan tentang nilai-nilai spiritual Islam, sebagai diskusi-diskusi yang menakjubkan tentang sifat-sifat Tuhan, sebagai karya utama kesusastraan, dan sebagai model seni retorika dan keterampilan berbahasa.

Terimakasih telah membaca Kitab NAHJUL BALAGHOH,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB:

Karya           :  Al ‘Alamah Sayyid Syarif Radhi
Judul Kitab : NAHJUL BALAGHOH (PDF)
Tebal           :   918  halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

 

 

 

 

 

Lihat Kitab

Kitab - Nashoihud Diniyyah

NASHOIHUD DINIYYAH Kitab karangan Al-habib Abdullah bin Alawi al-Haddad yang juga dikenal penyusun Rotibul Haddad. 
Beliau dilahirkan di Tarim, Yaman,tepatnya Malam senin, tanggal 5 Bulan Shaffar Tahun 1044 H. Ayah bernama Sayyid Alawi bin Muhammad al-Haddad (seorang yang Shalih, bertaqwa).
Dan salah satu kitab karya beliau yang banyak dipelajari di dunia pesantren adalah Nashoihud Diniyah, berikut ini ulasannya.
Nashoihud Diniyah merupakan kitab yang berisi tentang nasehat agama dan wasiat-waiat keimanan, serta tuntunan hidup, hikmah dan petuah bijak.
Nama lengkap dari kitab ini adalah an-Nashoih ad-Diniyyah wal-washaya al-Imaniyah (Nasehat-nasehat agama dan wasiat-wasiat keimanan). Di dalamnya menerangkan perkara-perkara yang wajib diketahui oleh seorang muslim, misalnya yang berkaitan dengan aqidah (keyakinan) dan hukum, keluhuran budi pekertidan ahlaq terpuji yang harus kita teladani.

Beliau juga menerangkan tentang kerangka dasar dakwah di jalan Allah dan tata cara menunaikan hak-hak Allah dengan menguatkan penerangannya berdalilkan firman firman Allah ta‟ala, sabda Nabi saw, dan pendapat para imam dan alim ulama‟, yang dirasa tidak pantas seorang muslim mengabaikannya, dan yang bahkan seorang alim, juru dakwah, guru ataupun murid senantiasa memerlukannya.

A. Amar Ma'ruf Nahi Munkar

1. Jihad
2. Kehutamaan Jihad

3. Adab Seorang Pejuang

B. Pembahasan Tentang Kekuasaan dan hak-hak Orang Lain

1. Kewajiban bagi seorang pemimpin

2. Kewajiban bagi seorang Hakim

3. Kewajiban memperhatikan anak yatim

4. Hak-hak kedua orang tua

5. Hak seorang anak

6. Menyambung tali kerabat

7. Hak Istri dan keluarga

8. Keuatmaan menikah

9. Berbuat baik kepada hamba sahaya dan tetangga

10. Berbuat baik terhadap teman, sahabat dan kerabat

11. Hak seorang muslim terhadap lainnya

C. Mencari Makanan Halal

1. Wara'

2. Adab seorang pedagang

3. Pengharaman riba

4. Pengharaman minuman keras

5. Menjaga hati dan anggota tubuh

6. Bahaya Lisan

7. Menjaga kemaluan

8. Menjaga hati

9. Penyakit hati

10. Sombong

11. Riya'

12. Sifat dengki

13. Cinta DUnia

14. Cinta ketenaran dan harta

15. Kikir dan pelit

16. Tipudaya

D. Berbagai Perkara Pembawa Keselamatan

1. Taubat

2. Harapan dan cemas

3. Bersabar

4. Syukur

5. Zukud

6. Bertawakkal kepada Allah swt

7. Cinta karena Allah swt

8. Ridha atas segala ketetapan Allah swt

9. Keikhlasan

10. Bersungguh-sungguh kepada Allah swt, muraqabah dan bertafakkur

11. Angan-angan pendek

E. Mengenai Aqidah Ahlussunnah Wal jamaah

Penutup

Demikian penjelasan singkat tentang Kitab NASHOIHUD DINIYYAH, yang kami bagikan.

Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : NASHOIHUD DINIYYAH    (PDF)
Tebal           :   432 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab