Kitab yang judul aslinya 'al-Ajwibah al-Ghaliyah fi ‘Aqidah al-Firqah al-Najiyah' ini berisi tentang keyakinan-keyakinan golongan Ahlussunnah wal jama’ah (aswaja) yang terpenting, ajaran-ajaran yang harus diketahui para santri yang dapat mendorong mereka menuju ke jalan yang lurus. Berbagai persoalan yang dijawab oleh seorang ulama Madinah asli Jakarta ini mengenai keyakinan dan amaliah golongan aswaja, seperti pengaruh kekuasaan Allah, keistimewaan Nabi Muhammad, bid’ah & pembagiannya, larangan mengkafirkan orang Islam, pengukuhan syafaat, istighatsah, bacaan al-Qur’an untuk orang yang meninggal, keramat para wali, perayaan maulid nabi, majlis dzikir, dan lain-lain. Setiap jawaban disertai dalil al-Qur’an, al-sunnah, atsar sahabat dan pendapat imam ahli ijtihad.
Daftar Isi :
1. Mengenal Allah Swt.
2. Hak Allah atas Setiap Hamba
3. Sifat-Sifat Tuhan yang Wajib Disembah
4. Siapa Mengenal Dirinya, maka Ia Mengenal Allah
5. Pengaruh Kekuasaan Allah
6. Mengenal Rasulullah Saw.
7. Keistimewaan Nabi Muhammad Saw.
8. Mukjizat Nabi Muhammad Saw.
9. Sifat Fisik Rasulullah Saw.
10. Sifat Perangai Nabi Muhammad Saw.
11. Hak-Hak Rasulullah Saw. atas Umatnya
12. Keharusan Mengikuti Jama'ah Umat Islam dan Ulama Salafus Shaleh
13. Bid'ah dan Pembagiannya
14. Sifat Golongan Ahlil Bid'ah
15. Larangan Mengkafirkan Orang Islam
16. Hakekat Ibadah
17. Pengukuhan Syafaat
18. Mengambil Berkah dengan Jejak Orang-Orang Baik
19. Tawassul
20. Mohon Pertolongan (Istighatsah)
21. Kehidupan Para Nabi as.
22. Ziarah ke Kuburan
23. Orang yang Telah Meninggal Dapat Merasa dan Mendengar
24. Bacaan Al-Qur'an untuk Orang yang Meninggal
25. Hukum Menyentuh dan Memeluk Kuburan
26. Me-lepa Kuburan dan Mendirikan Bangunan di Atasnya
27. Pengajaran (Talqin) kepada Mayat
28. Menyembelih Binatang di Dekat Kuburan Para wali dan Menyuguhkan Nadzar kepada Orang Sekitarnya
29. Hukum Sumpah dengan Selain Allah
30. Karisma (Keramat) Para Wali
31. Kemungkinan Melihat Rasulullah Saw. dalam Keadaan Sadar
32. Kehidupan Khadhir Alaihis Salam
33. Berobat dengan Al-Qur'an dan Asma Allah
34. Pesta Merayakan Maulid Nabi
35. Dzikir dan Majlis-Majlis Dzikir
36. Kesepadanan (Kafa'ah) dalam Pernikahan
37. Anjuran Mencintai Ahlul Bait
38. Larangan Membenci dan Menyakiti Ahlul Bait
39. Keutamaan Ahlul Bait Rasulullah Saw.
40. Tawassul dan Membaca Sayyidina
41. Penyimpangan Aqidah Syi'ah
42. Nikah Mut'ah dalam Islam
43. Tentang Penulis
Penulis : Al- Habib Zainal Abidin bin Ibrahim bin Smith al-Alawi al-Husaini
Penerbit : Khalista
Tebal : 240 Hlm
Cover : Soft Cover
Berat : 3 Ons
Ukuran : 12 x 18,5 cm
Harga : Rp. 32.000
Pesan via WA : 0819-3704-6356
Atau klik : http://bit.ly/Salafsoleh
Karya Syaikh Muhammad Al Khudari Bik, ulama sekaligus sejarawan yang sangat memperhatikan sejarah islam. Diantara bentuk perhatiannya adalah dengan menulis kitab sejarah islam setelah melalui tela’ah dan kajiannya. Diantara pendapat yang beliau tulis dalam kitab adalah dasar ketetapan hukum dalam islam ada tiga yaitu Al Qur’an, Sunnah dan Ijma’ Ulama.
Kitab ini termasuk kategori kitab menengah dengan ketebalan 326 halaman yang disusun secara sistematis sehingga meskipun terasa tebal namun lebih mudah untuk mempelajarinya.
Syariat Islam adalah ketentuan atau aturan dalam agama Islam yang sudah ada sejak permulaan Islam. Dalam tradisi keilmuan, ilmu yang membahas mengenai syari’at disebut dengan ilmu fiqh, yaitu ilmu yang membahas tentang ketentuan, aturan maupun hukum dalam islam. Sejarah pembentukannya sudah ada sejak zaman Muhammad S.A.W.
Secara umum kitab tarikh tasyri dapat diartikan dengan kitab sejarah terbentuknya hukum hukum dalam islam atau terbentuknya syariat.
Tentunya perjalanan ini mencapai puncaknya setelah diutusnya Muhammad S.A.W kepada umat manusia akhir zaman.
Daftar isi kitab kitab tarikh tasyri secara umum juga mencakup akan 4 hal, yakni sebagai berikut :
– Nasya artinya zaman kemunculan Islam, zaman ini adalah zaman Nabi Muhammad S.A.W diangkat menjadi seorang Rasull akhir zaman yang berlangsung sekitar 22 tahun.
– Tafsir artinya zaman para sahabat, pada fase ini adalah zaman dimana sahabat sahabat Nabi Muhammad S.A.W masih hidup yang dalam hitungan sejarah hanya berlangsung selama kurang lebih 100 tahun.
– Mujtahid artinya zaman Imam Madzhab, pada masa ini adalah zaman ahli tafsir, dan masa ini berlangsung sekitar 250 tahun dalam catatan sejarah.
– Taqlid artinya zaman yang berlangsung di era mujtahid sampai dengan saat ini.
Dari peradaban zaman tersebutlah kita akan mengetahui hukum hukum dalam syariat islam seperti sejarah dari syahadat, sejarah sholat, sejarah zakat, sejarah puasa, sejarah haji serta berbagai sejarah permasalah hukum lainnya.
Oleh karena itu kitab ini termasuk kitab yang penting untuk dipelajari, terutama bagi seroang da’i atau santri yang nantinya akan menjadi rujukan keilmuan dari masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TARIKH TASYRI’, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TARIKH TASYRI’ (PDF)
Tebal : 362 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKitab yang menceritakan biografi para periwayat hadits (rawi) dimulai dari para sahabat, tabi’in dan para perawi setelahnya.
Karya ulama besar yang dijuluki dengan Amirul Mukminin fil Hadits, yaitu Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrohim bin Mughiroh al Bukhori, atau lebih dikenal dengan Imam Bukhori, nama lengkapnya adalah Abu ‘Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardzibah al-Ju’fiy al-Bukhariy. Dilahirkan pada hari jum’at 13 Syawal 194 H di Bukhara, dan meninggal pada tanggal 30 Ramadan tahun 256 h pada usia 62 tahun. Beliau menulis Kitab ini ketika berumur 18 tahun, sebelum beliau menulis kitab Shahih Al Bukhari.
Kitab Tarikh Kabir termasuk induk dari kitab yang menjelaskan perawi hadits, jumlah biografi yang disebutkan dalam kitab Tarikh yang tercetak 9 jilid sebanyak: 13.308 perawi hadits.
Dalam memaparkan biografi seorang perawi, beliau sebutkan dalam masing masing biografi:
1- Nama Rawi, Nasab, Kunyah.
Dalam penyebutan nasab beliau tidak terlalu panjang.
2- Terkadang beliau sebut sebagian guru dan murid perawi tersebut.
3- Beliau sebutkan beberapa riwayat dari perawi tersebut, terkadang cukup panjang.
4- Al Bukhari memberikan komentar tentang hadits, menyebutkan illat atau cacatnya.
Pembahasan kitab Tarikh cukup banyak, mencapai 4000 hadits, jumlah yang sangat banyak, dan mungkin tidak terbayang ada dalam buku tentang biografi rawi.
Lebih detil lagi tentang kitab At-Tarikh bisa dilihat dari pembahasan para ulama.
Diantara para ulama yang sangat faham tentang kitab Tarikh adalah Asyaikh Al Allamah Abdurrahman bin Yahya Al Mu’allimi Al-Yamani rahimahulloh (1313 – 1386 H), beliaulah yang meneliti dan mengeluarkan kitab At Tarikh dari Manuskrip aslinya.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TARIKHUL KABIR BUKHARI, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TARIKHUL KABIR BUKHARI (PDF)
Tebal : 1496 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitabkitab yang berisi biografi lengkap ulama ulama terdahulu.
Karya KH Maimoen Zubair atau yang biasa akrab dengan sapaan Mbah Moen adalah putra pertama dari pasangan Kyai Zubair Dahlan dan Nyai Mahmudah.
Ulama Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus tokoh karismatik yang sangat disegani di Indonesia. Beliau dilahirkan di Karang Mangu Sarang hari Kamis Legi bulan Sya'ban tahun 1347 H atau 1348H atau 28 Oktober 1928, tutup usia umur 91 tahun, saat menunaikan ibadah haji, pada hari Selasa, 6 Agustus 2019 pagi KH. Maimoen Zubair wafat.
Dimakamkan di pemakaman Ma’la di Mekah, Arab Saudi.
Beliau dianggap sebagai tokoh panutan, representasi ulama yang alim dan berbudi luhur, petuah dan nasihatnya membuat para umat muslim merasa teduh dan merasa ingin mengenal islam lebih dalam lagi. Beliau juga memiliki banyak karangan kitab yang salah satunya kitab Tarojim atau lebih dikenal dengan kitab Tarojim Kyai Maemoen Kyai Muhammad Najih bin Maimun.
Menuliskan biografi para ulama dengan sangat detail meliputi, kelahirannya, tempat menuntut ilmu, karyanya, anak, istri dan saudaranya , sifat dan akhlaknya serta wafatnya. Tercatat di dadalamnya lebih dari 10 biografi ulama yang disusun dalam 77 halaman kitab, termasuk biografi beliau sendiri yang ditulis oleh putranya.
Kitab ini ditulis dengan sangat baik dan banyak diterima masyarakat, sangat cocok untuk dijadikan buku bacaan bagi semua kalangan.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TAROJIM, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TAROJIM (PDF)
Tebal : 77 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKitab yang ditulis oleh ulama asal Indonesia yaitu H. Sjamsuddin Mustaqim dari Ngawi, Jawa Timur. Kitab disusun dengan huruf huruf pilihan yang disesuaikan dengan lagu rost secara tartil agar santri lebih cepat hafal dan mudah.
Tarsana adalah metode belajar membaca Alqur’an yang terdiri dari unsur tartil, sari’ dan nagham. Tartil sendiri adalah membaca dengan jelas dan tenang, mengeluarkan huruf dari makhrojnya dengan memberikan sifat asli maupun sifat yang berubah serta memperhatikan makna ayat. Lebih jelasnya, membaca tartil adalah membaca dengan tidak tergesa-gesa.
Sesuai dengan namanya, TARSANA memiliki tiga konsep yaitu Tartil (sesuai tajwid), Sari’(cepat) dan Nagham (lagu). Kekhasan dari metode ini dengan metode lainnya adalah digunakannya nagham (lagu) dalam metode pembelajarannya.Dengan digunakannya lagu tersebut, menjadikan pembelajarannya menyenangkan sehingga peserta didik tidak cepat bosan dan jenuh. Lembaga Tarsana menjadi produk yang paling utama ditawarkan oleh lembaga bimbingan belajar Al-Quran Tarsana.
Dengan menggabungkan tiga konsep yaitu (tartil, sari dan Nagham ). Maka metode ini dapat secara cepat dikuasai oleh para perserta yang ingin belajar membaca Al-Quran/antri dengan menggunakan sistem tujuh jam. Buku panduan metode Tarsana hanya terdiri dari tujuh lembar setiap jilidnya, kemudian pada perlembarnya memuat beberapa kaidah – kaidah tajwid yang mudah untuk diingat dan mudah untuk dipahami maupun ditelaah. Dalam metode belajarnya yaitu mengucap huruf dengan keras tetapi menggunakan lagu maka dari itu digunakannya lagu tesebut dapat menjadikan pembelajaran menggunakan metode Tarsana ini terasa menyenangkan.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kita TARSANA TAJWID, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TARSANA TAJWID (PDF)
Tebal : 23 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
Karya ulama asal asia tenggara yaitu Syaikh Ahmad bin Muhammad Zain bin Mustofa al Fatani, syarah atau penjabaran dari kitab matan awamil karya Imam Abu Bakr Abdul Qohir bin Abdul Rahman al Jurjani as Syafi’i.
Sebagaimana kitab matannya, secara garis besar kitab ini membahas tentang ilmu nahwu dasar. Kitab terdiri dari 7 bab mulai dari pembahasan tentang pembagian amil , ismi fail dan seterusnya, kemudian setiap babnya juga terdapat beberapa pembagian yang diistilahkan dengan nau’(macam) dengan pembagian yang berbeda beda. Kitab ini disusun dalam bahasa arab dan berjumlah 39 halaman, Kitab ini banyak dikaji di kalangan pesantren dan biasanya menjadi kitab yang dikaji sebelum mengkaji kitab nahwu lain seperti Jurumiyyah dan kitab nahwu lainnya.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kita TASHILU NAILIL AMANI, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TASHILU NAILIL AMANI (PDF)
Tebal : 23 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab“Tashilus Salik fi Tarjamati Alfiyyah Ibni Malik”, Karya Ulama Nusantara atas Alfiyyah Ibnu Malik ditulis oleh KH Muhammad Aniq Muhammadun, Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Pakis Tayu Pati, yang menjadi Rais Syuriyyah PCNU Kabupaten Pati, ahli di bidang Fiqh, Ushul Fiqh dan Ilmu Nahwu-Sharaf.
Kyai Aniq adalah putra KH Muhammadun Pondowan Tayu Pati, seorang ulama pakar Ilmu Nahwu asal Jawa, yang konon dijuluki oleh Sayyid Muhammad Alawi al-Makki sebagai Sibawaih Jawa.
Perlu diketahui, bahwa di Pati ada tiga Kyai Muhammadun yang masyhur, yang terkadang banyak orang salah faham dan salah sebut, yaitu:
Kyai Muhammadun Pondowan Abah dari Kyai Aniq Muhammadun, Kyai Muhammadun Kajen Abah dari Kyai Junaidi Muhammadun, Kyai Muhammadun Runting Abah dari Kyai Arsyad Muhammadun.
Kepakaran Kyai Aniq Muhammadun di dalam disiplin ilmu Nahwu dapat terbaca melalui karya beliau “Tashilus Salik fi Tarjamati Alfiyyah Ibni Malik”. Di dalam kitab ini, Kiai Aniq berusaha untuk menerjemahkan dan menjelaskan bait-bait alfiyyah secara gamblang, dan melengkapinya dengan catatan-catatan ta’liqat yang bersumber dari kitab-kitab babon Kajian Ilmu Nahwu, seperti:
– Syarah Ibnu ‘Aqil karya Syekh Baha’uddin Abdullah Ibnu ‘Aqil,
– Hasyiyah Khudhari ‘ala Ibni ‘Aqil ‘ala Alfiyyah Ibni Malik
– Hasyiyah Ash-Shabban ‘ala Syarah Al-Asymuni ‘ala Alfiyyah Ibni Malik
– Hasyiyah Ibni Hamdun ‘ala Syarah Makudi, dan lain-lain
Kyai Aniq menyebut bahwa Kitab Tashilus Salik ini sebagai Terjemah Alfiyyah Ibnu Malik. Tetapi, penulis berpendapat bahwa Kitab ini sangat pantas untuk disebut sebagai Syarah atas Kitab Alfiyyah Ibnu Malik, bukan sekedar terjemah. Karena, Kitab ini berupaya menjelaskan nadzam-nadzam Alfiyyah secara detail, memberikan contoh-contoh dan catatan-catatan kaki yang bersumber dari referensi inti Kajian Ilmu Nahwu.
Penulisan Kitab Tashilus Salik fi Tarjamati Alfiyyah Ibnu Malik oleh Kyai Aniq Muhammadun menggunakan Aksara Pegon, yakni huruf Arab yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa daerah di Nusantara seperti: Jawa, Madura, Sunda, menunjukkan bahwa Kyai Aniq berupaya untuk melestarikan tradisi Ulama Nusantara dalam merawat aksara Pegon. Utamanya, dalam merawat tradisi pemaknaan atas teks-teks keagamaan (an-nushush ad-diniyyah) dengan menggunakan makna pegon atau makna jinggotan. Makna pegon membaca teks bukan sekedar kata per kata, melainkan secara menyeluruh, baik melalui sudut pandang Mu’jamiy (leksikal), Tarkibiy (sintaksis), maupun Siyaqiy (kontekstual). Tidak sekedar memaknai kata berdasarkan makna leksikal saja, tetapi juga memaknai kata sampai pada tataran struktural dan fungsi sebuah kata menjadi apa dalam sebuah kalimat. Apakah itu menjadi Mubtada’ yang melahirkan makna “Utawi”, ataukah Khabar yang melahirkan makna “Iku”, ataukah Fa’il yang melahirkan makna “Sapa atau Apa”, dan yang lain-lain. Bahkan tak jarang pula, pembacaan atas teks bisa sampai pada tataran kontekstual.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kita Tashilus Salik, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TASHILUS SALIK (PDF)
Tebal : 313 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKH Muhammad Maksum bin Salim seorang ulama asal Indonesia yang unggul dalam dalam keilmuannya. Salah satu karyanya yang banyak dikaji di kalangan masyarakat kitab Tasywiqul Khillan, kitab ini merupakan hasyiyah (catatan Panjang) dari kitab Mukhtashor Jiddan syarah dari kitab Jurumiyyah karya Sayyid Zaini dahlan guru besar dan salah seorang Mufti Syafi’iyah abad 19 M di Mekkah. KH Muhammad Makshum menyelesaikan kitabnya pada Jumadil Akhir 1303 H/1886 M Semarang. Meskipun begitu, karya yang berjumlah 222 halaman baru dicetak 54 tahun kemudian oleh penerbit Al-Maktabah Al-Ilmiyah pada Dzulqa‘dah 1358 H yang bertepatan dengan Januari 1940 M. Sebelum masuk cetak, Tasywiqul Khillan dibaca kembali oleh salah seorang guru besar Universitas Al-Azhar Ahmad Sa’ad Ali.
Sebagaimana kitab matannya, secara keseluruhan kitab ini membahas tentang ilmu nahwu dengan penjabaran yang lebih luas. Kitab disusun dalam naskah arab dengan menuliskan catatan matannya kemudian penjabarannya, diantara pembahasan yang beliau tulis adalah urain tentang kalimat Bismillahirrahmanirrahim dengan tujuan menjabarkan I’rab yang benar dan mengambil barakahnya.
Menulis kitab adalah tradisi pelestarian keilmuan yang sudah dilakukan para ulama sejak zaman dahulu hingg saat ini. Kitab merupakan representasi keilmuan pengarang agar dapat dibaca,dipahami dan dipelajari banyak orang, disisi lain sebagai ulama juga bertugas memahamkan umat ajaran yang benar, sehingga dengan adanya kitab yang bersumber dari ahlinya menjadi sangat penting dan berpengaruh.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TASYWIQUL KHILLAN, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TASYWIQUL KHILLAN (PDF)
Tebal : 208 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabTazkiyatun nufus, wa tarbiyatuha kama yuqarrirruhu 'ulama as-salaf.
Konsep penyucian jiwa menurut para salaf Atau Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Ibnu Rajab Al-Hambali, Imam Ghazali ; penerjemah, Imtihan Asy-Syafi'i ; editor, Abu Fatiah Al-Adnani
HATI ADALAH RAJA Ibarat pisau bermata dua: ia bisa menjadi organ tubuh paling taat, atau menjadi yang paling bermaksiat; mendorong pemiliknya untuk mengorbankan jiwa dan raga, atau membujuknya menjadi pecundang; memotivasi kekerasan tanpa belas atau pengabdian tanpa batas. Ialah yang menentukan hitam-putihnya akhlak seseorang. Ia pula yang menjadi barometer keberesan seluruh anggota badan. jika ia baik maka baiklah seluruh raga. namun jika buruk, buruk pulalah seluruh raga, demikian sabda Nabi. Oleh sebab itu, perbaikan dan penjagaan kondisi hati merupakan kebutuhan tak terelakkan.
Bedanya dengan terapi pengobatan hati lainnya yang kadang mengandung unsur bidah dan khurafat atau mengajak pada pola hidup sufistik, buku ini merujuk pada pondasi dasar syariat islam: Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah.
Jiwa manusia yang memiliki dua sisi (yaitu baik dan buruk), sangatlah penting dan urgen untuk diperhatikan. Allah Ta’ala telah bersumpah dengan sejumlah makhluk-Nya yang agung, yang menunjukkan keagungan-Nya dalam surat Asy-Syams, bahwasanya di sana ada jiwa yang beruntung dan ada jiwa yang tidak beruntung,
“Demi matahari dan cahayanya di pagi hari. Dan bulan apabila mengiringinya. Dan siang apabila menampakkannya. Dan malam apabila menutupinya. Dan langit serta pembinaannya. Dan bumi serta penghamparannya. Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syams [91]: 1-10)
lbnu Qayyim berpandangan bahwa mengenal jiwa adalah kunci untuk mengenal Tuhan, sebagaimana hadits Nabi yang berbunyi: "Barangsiapa yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya." Jiwa adalah kesempurnaan pertama bagi tubuh yang bersifat alamiah dan mekanistik.Ruh adalah kenyataan terdekat dan sekaligus misteri terjauh. Begitu dekat, ia selalu hadir kemanapun kita melangkah; ia adalah penyebab kehidupan dan gerakan itu sendiri . Begitu misterius, tak terjangkau oleh akal pikiran.
Pentingnya tazkiyatun nufus ini akan semakin jelas kalau kita memahami bahwa makna takwa yang hakiki adalah pensucian jiwa itu sendiri (Lihat kitab Manhajul Anbiya’ fii Tazkiyatin Nufuus, hal. 19-20). Artinya ketakwaan kepada Allah Ta’ala yang sebenarnya tidak akan mungkin dicapai kecuali dengan berusaha menyucikan dan membersihkan jiwa dari kotoran-kotoran yang menghalangi seorang hamba untuk dekat kepada Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala menjelaskan hal ini dalam firman-Nya,
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاها قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
“Dan (demi) jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu (dengan ketakwaan) dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (dengan kefasikan).” (Qs Asy Syams: 7-10)
Demikian juga sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam doa beliau:
اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِى تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا
“Allahumma aati nafsii taqwaaha wa zakkihaa, anta khoiru man zakkaahaa, anta waliyyuhaa wa mawlahaa” [Ya Allah, anugerahkanlah kepada jiwaku ketakwaan, dan sucikanlah jiwaku (dengan ketakwaan itu), Engkau-lah Sebaik-baik Yang Mensucikannya, (dan) Engkau-lah Yang Menjaga serta Melindunginya]” (HSR. Muslim dalam Shahih Muslim no. 2722).
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TAZKIYATUN NUFUS, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TAZKIYATUN NUFUS (PDF)
Tebal : 86 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKitab Fiqhus Sirah An-Nabawiy, salah satu karya fenomenal Dr. Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Buthi. Salah satu Ulama Ahluss Sunnah abad 21, merupakan salah satu ulama rujukan tingkat dunia, dan dihormati oleh banyak ulama besar di dunia Islam. Syahid di Damaskus, Suriah 2013.
Di dalam kitab tersebut beliau tidak hanya menyampaikan sejarah secara historial saja, tetapi juga menjelaskan kandungan-kandungan/ ibroh-ibroh di setiap kejadian yang dilalui Rasulullah SAW.
Seperti yang beliau sampaikan bahwa "menelaah histori kenabian bukan semata-mata untuk mengetahui cerita terdahulu saja, melainkan untuk lebih memahami hakikat yang terkandung di dalam agama Islam yang tergambarkan oleh nilai-nilai luhur kehidupan Rasulullah Alaihissalam setelah kita memahami prinsip-prinsip dan hukum Islam."
Banyak poin-poin tujuan mempelajari sejarah Rasulullah Alaihissalam yang disebutkan dan dijelaskan dalam buku ini.
Semoga buku ini bisa menjadi rujukan memadai untuk memahami secara utuh Sirah Rasulullah SAW, dan para Khalifah Rasyidin. Buku ini disajikan dengan analisis yang memudahkan pembaca untuk memahami rangkaian peristiwa yang terjadi sehingga mereka dapat mencerna pengertian dan prinsip yang merupakan buah dan tujuan penulisan ini.
Penerjemah : KH. Ahmad Wafi MZ, Lc, M.S.I
Penerbit : Al-Anwar Corporation
Kertas : HVS/ Hard Cover
Ukuran : 24 x 16 cm
Tebal : 442 Hlm.
Harga : Rp. 130.000
Pesan via WA: 0819-3704-6356
Atau klik : http://bit.ly/Salafsoleh