Kitab Nurul Yaqin, sebuah kitab yang dikarang oleh seorang Ulama’ besar yaitu Asy-Syaikh Muhammad Al-Khudhari, berisi Sejarah Perjalanan Hidup Nabi Muhammad SAW. Kitab ini adalah kitab klasik yang dikaji mayoritas kalangan pesantren yang dikarang dengan tujuan agar umat semakin mengenal dan mencintai Nabinya Rasulullah SAW, meneladani akhlak dan sunnah Beliau Nabi Muhammad SAW.
Dalam Terjemah kitab Nurul Yaqin ini, penulis mencoba menguraikan Ringkasan Sirah Nabawiyah dangan bahasa yang sederhana dari sejarah-sejarah dan biografi Rasulullah SAW.
Semoga dengan membacanya kita mendapatkan manfaat dari kitab tipis ini, dan membantu kita dalam upaya meneladani Rasulullah SAW, Aamiin...
Penulis : Asy-Syaikh Muhammad Al-Khudhari
Penerbit : Mutiara Ilmu
Ukuran : 22 x 15,5 cm
Tebal : 520 Hlm
Kertas : HVS / Hard Cover
Harga : Rp. 75.000
Pesan via WA: 0819-3704-6356
Atau klik : http://bit.ly/Salafsoleh
Kitab karya dari Syaikh Ibnu Qoyyim al Jauziyyah.
Ibnu Qayyim pada tahun 1300-an menulis karya yang penting dalam aspek thibbun nabawi, yang berjudul Ath-Thibbun Nabawi yang berisi 277 bab. Beliau membahas beragam perawatan sesuai petunjuk Rosulullah SAW, juga bertalian dengan kebaikan budi pekertinya, malpraktik dan pentingnya kompetensi dari seorang dokter. Kebaikan budi pekerti di dalam babak pengobatan terus mempunyai kedudukan penting di dalam pengobatan Islami.
Ulama lainnya, seperti As-Suyuthi juga mempunyai dua buah kitab tentang thibbun Nabawi, juga Imam Adz-Dzahabi (w. 1348 M)
Hakikat ilmu kedokteran Nabi adalah wahyu dan ilham, sehingga mengandung unsur pengobatan terhadap banyak penyakit yang belum bisa di ungkap oleh otak para pakar ilmu kedokteran terhebat sekalipun, dan juga belum bisa di capai oleh pengetahuan, eksperimen dan analogi mereka, yakni pengobatan penyakit hati dan penyakit ruhani, memperkuat ketahanan jiwa, rasa bersandar dan tawakkal kepada Allah, dan berpulang kepada hukum-Nya.
Setiap penyakit itu mempunyai obatnya, seperti hadits Rasulullah SAW yang artinya:
“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan bagi penyakit itu obatnya.” (HR. Bukhari no. 5678 dan Muslim, dari Sisa dari pembakaran Hurairah)”
Secara keseluruhan kitab ini membahas pengobatan secara islami yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah yang sahih. Musonnif mengatakan jika masih bisa disembuhkan secara sederhana maka jangan mengkonsumsi obat (kimiawi) karena sesungguhnya setiap penyakit tertentu dapat ditolak dengan makanan tertentu beserta cara pencegahannya.
Thibbun Nabawi merujuk pada sikap yang dibuat dan perkataan (hadits) Nabi Muhammad mengenai penyakit, pengobatan, dan kebersihan, maupun genre tulisan oleh para sarjana non-medis bagi mengumpulkan dan menjelaskan tradisi-tradisi tersebut. Istilah Thibbun Nabawi ini dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar ratus tahun ke-13 M bagi menunjukkan ilmu-ilmu kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan pada Allah, sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul dan khurafat.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TIBBUN NABAWI, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TIBBUN NABAWI (PDF)
Tebal : 495 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabMenjelaskan perihal Al-Qur’an yang penting untuk umat muslim ketahui At-Tibyan (artinya: penjelasan).
Kitab ini membahas tentang adab seorang muslim saat berinteraksi dengan Kalamullah Al-Qur’an.
Karya ulama yang masyhur kealimannya yaitu Imam Abu Zakariyyah Muhyiddin Yahya bin Syarafuddin an- Nawawi atau lebih dikenal dengan Imam Nawawi.
Secara keseluruhan kitab ini membahas tentang tata cara umat muslim dalam menghormati dan memuliaan Al-Qur’an, termasuk didalamnya adab dalam membaca, mempelajari, menghafal dan mengajarkan Al-Qur’an. Kitab yang paling masyhur dan banyak dikaji di pesantren-pesantren.
Selain at-Tibyan karya an-Nawawi, ada kitab-kitab lain yang juga menggunakan kata at-Tibyan sebagai judul utamanya.
Di antaranya:
1. At-Tibyan fi Syarhi Akhlaqi Hamalatil Qur’an karya Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr (Salafi).
2. At Tibyan Fii Mutasyabihatil Quran (Mushaf al-Qur’an) disusun oleh Yasir Muhammad Mursi Bayyumi.
3. At-Tibyan fi I’rabil Qur’an karya seorang ulama tunanetra, Syekh Abul Baqa’ Abdillah al-‘Ukbari al-Hanafi.
4. At-Tibyan fi Aqsamil Qur’an/ At-Tibyan fi Aimanil Qur’an (berisi kajian tentang sumpah-sumpah yang ada dalam al-Qur’an) karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah.
5. At-Tibyan di Tafsiril Qur’an (kategori tafsir sastra bermadzhab Syi’ah sebanyak 10 Jilid) karya Abu Ja’far Muhammad ibn al-Hasan ibn ‘Ali ath-Thusi asy-Syi’i.
6. At-Tibyan fi ‘Ulumil Qur’an karya Syekh Muhammad Ali ash-Shabuni.
7. At-Tibyan li Badi’atil Bayan (berisi kumpulan biografi ulama hadits) karya Syekh Ibnu Nashiruddin ad-Dimasyqi.
8. At-Tibyan fin-Nahyi ‘an Muqatha’atil Arham wal Aqarib wal Ikhwan (risalah ringkas berisi kajian tentang larangan memutus persaudaraan, kekerabatan, dan pertemanan) karya Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari.
Penamaan at-Tibyan diinspirasi oleh kata yang terdapat dalam QS. an-Nahl: 89, تبيانا لكلّ شيئ, yang berarti bahwa Al-Qur’an merupakan penjelasan atas segala sesuatu.
Kembali kepada at-Tibyan karya Imam Nawawi, secara garis besar kitab ini menjelaskan bagaimana semestinya adab kita dalam memuliakan Al-Qur’an.
Kitab ini terdiri dari sepuluh Bab:
Bab I menjelaskan keutamaan membaca dan menghafal Al-Qur’an.
Bab II menjelaskan keutamaan pembaca Al-Qur’an.
Bab III menjelaskan cara memuliakan ahli Al-Qur’an dan larangan menyakitinya.
Bab IV menjelaskan adab-adab pengajar dan orang yang belajar Al-Qur’an.
Bab V menjelaskan adab dan panduan menghafal Al-Qur’an.
Bab VI menjelaskan adab membaca Al-Qur’an.
Bab VII menjelaskan adab manusia dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an.
Bab VIII menjelaskan ayat dan surat yang dianjurkan membacanya pada waktu atau keadaan tertentu.
Bab IX menjelaskan penulisan Al-Qur’an dan pemuliaan terhadap mushaf.
Bab X menjelaskan makna lafal atau istilah asing/sulit yang ada dalam kitab at-Tibyan. Dari bab I sampai bab IX terdapat kata-kata yang diberi semacam footnote, nah di bab inilah kata-kata tersebut dijelaskan maknanya.
Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang dirurunkan kepada nabiiyyuna Muhammad SAW, yang Allah jadikan sebagai bukti kebesarannya. Al-Qur’an tidak akan usang dimakan zaman dan kebenarannya tidak akan diragukan. Sehingga sebaik baik manusia adalah orang yang menjaganya, sebagaimana hadits sahih yang dirwayatkan Ustman bin Affan dalam kitab bukhori “Sebaik baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TIBYAN FI HALAMATIL QUR’AN, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TIBYAN FI HALAMATIL QUR’AN (PDF)
Tebal : 247 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKitab singkat dari kitab yang judul lengkapnya adalah “Tuhfah al-Thullab bi Syarh Tahrir Tanqih al-Lubab ”.
Karya Syaikh al-Islam, al-Qadhi Zaynuddin Abu Yahya Zakariya bin Muhammad bin Ahmad al-Anshari al-Sunaiki al-Mishri (823-926H). Kitab ini adalah huraian (syarah) Syaikh al-Islam Zakariyya al-Anshari atas kitab yang beliau karang sendiri yaitu kitab “Tahrir Tanqih al-Lubab”.
Oleh sebab itu, kitab Tuhfah al-Thullab ini lebih dikenali dan populer sebagai kitab Syarh al-Tahrir. Adapun Kitab Tahrir Tanqih al-Lubab itu sendiri adalah ringkasan (mukhtashar) dari Kitab Tanqih al-Lubab karya al-Imam Waliyuddin Abu Zur’ah Ahmad bin al-Hafizh Abdul Rahim al-‘Iraqi (762-826H ).
Kitab Tanqih al-Lubab itu adalah sebuah kitab ringkasan terhadap kitab karya Imam Abu al-Hasan Ahmad bin Muhammad bin Ahmad al-Dhabi al-Mahamili al-Syafi’i (368-415H ) yang berjudul al-Lubab fi al-Fiqh al-Syafi’i.
Secara garis besar kitab ini membahas secara luas tentang hukum hukum fiqh dalam madzhab Syafi’i, dimulai dari thoharoh, wudlu, dan seterusnya seperti kitab fiqh pada umumnya. Kitab terdiri dari 311 halaman dan setiap pembahasan ditandai dengan istilah bab sebagai pembagian besar dan pasal sebagai pembagian yang lebih kecil. ditulis dalam bahasa arab dan menggunakan bahasa sederhana, selain itu kealiman pengarangnya yang masyhur mengangkat kedudukan kitab ini yang membuat karyanya ini banyak dikaji di kalangan umat muslim.
Di samping mensyarah Kitab Tahrir Tanqih Al Lubab, Syaikh al-Islam meringkas juga kitab al-Tahrirnya tersebut dengan kitab lain yang berjudul al-Taysir.
Kitab al-Taysir ini sebagai sebuah ringkasan kitab al-Tahrir, disusun dalam bentuk nazam.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TUHFATUTH THULLAB , yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TUHFATUTH THULLAB (PDF)
Tebal : 311 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabK.H. Maimoen Zubair atau Mbah Moen yang ada dalam bukunya al-Ulama al-Mujaddidun.
kitab karangan beliau yang membahas tentang dinamika dinamika baru yang dilakukan para ulama di zaman baru ini yang selalu berubah ubah kondisi, sehingga kondisi seperti ini menuntut adanya para ulama yang baru (mujaddid) yang mampu memberikan solusi atas dinamika yang terjadi di masyarakat dengan tetap berpegang teguh pada Syari’at Islam.
Ulama adalah pewaris para Nabi, artinya para ulama memiliki tugas yang sangat mulia yaitu menjaga dan mewarisi ilmu agama yang telah disampaikan oleh Roulullah SAW. Ulama yang dimaksud bukanlah sekedar ulama pada masa Nabi melainkan juga ulama saat ini yang masih senantiasa berjuang untuk agam islam.
Dua topik yang dibahas.
Pertama wajib mengikuti ulama yang dalam ilmu fiqhnya.
Kedua, tidak boleh fanatik membabi buta terhadap satu mazhab.
Mbah Moen menerangkan dalam hadits Nabi:
يحمل هذا العلم من كل خلف عدوله ينفون عنه تحريف الغالين وانتحال المبطلين وتأويل الجاهلين
Kelak Ilmu akan dipegang oleh orang yang dapat dipercaya pada setiap masa. Mereka akan menghilangkan pemahaman agama yang tak lurus dari orang-orang yang berkhianat, meniru orang-orang yang batil, juga menghindari penafsiran orang-orang bodoh.
Beliau juga menyebutkan dalam Surat an-Nisa’(4):59 yang menurut sebagian mufassir ‘Uli al-Amri’ adalah ulama dan ahli fiqh. Berdasarkan ayat ini, wajib hukumnya mengikutinya, memperoleh petunjuk darinya, melaksanakan fatwanya.
Mbah Moen mendorong umat muslim untuk mengikuti mazhab empat “Wajib bagi umat muslim untuk berpegang teguh kepada agama Allah dan jangan berpecah belah, hendaknya mengikuti al-Qur’an dan as-Sunnah, dan ajaran yang disampaikan oleh Ulama seperti Imam Abu Hanifah, Malik bin Anas, as-Syafi’i, dan Ahmad bin Hanbal.”
“Maka dari itu orang awam yang tidak berkompetensi untuk berijtihad, wajib hukumnya untuk taklid atau mengikuti pendapat salah satu mujtahid”. Karena taklid adalah jalan satu-satunya bagi orang awam dalam beragama. Tetapi taklid di sini tidak boleh taklid membabi buta, sehingga muncul fanatik yang berlebihan. Ada banyak pilihan pendapat ulama mazhab, kita boleh memilih salah satunya dan tidak dilarang untuk berpindah mazhab.
Mengikuti ulama yang berkompeten adalah usaha untuk tetap memeluk agama dengan benar. Ulama yang selalu memelihara peraturan Allah, mengerjakan syari’at Rasulullah. Mereka juga dapat menerangkan hukum-hukum Allah, dan menjadi penolong agama-Nya. Maka bagi orang awam diperintah untuk mengikutinya, dan tidak boleh untuk menjauhi dan memusuhinya. Dengan mengikutinya kita akan memperoleh jalan yang lurus yang bisa menyelamatkan kita, baik di dunia maupun akhirat,
Bermazhab adalah cara atau sikap dalam beragama. Bermazhab mengikuti cara beragama ulama-ulama yang sudah terkualifikasi untuk berijtihad. Ulama ini tidak perlu diragukan lagi, karena menggali hukum dari al-Qur’an dan as-Sunnah tentu tidaklah mudah.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab ULAMA’UL MUJADDIDUN , yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : ULAMA’UL MUJADDIDUN (PDF)
Tebal : 58 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Muhammad Husain Haikal lahir di Kafr Ghanam, Sinbillawain, Dagahlia, Mesir, pada 20 Agustus 1888, wafat 8 Desember 1956.
Kitab ini membahas secara detail tentang Umar al Faruq semenjak beliau lahir, masuk islam hingga kisah akhir hayatnya. Beliau mengangap penting mengetahui dan menjadikan tokoh luar biasa seperti Umar Al Faruq sebagai figur di kalangan umat muslim.
Kepemimpinan beliau di masa kekhalifannya juga mempunyai pengaruh besar terhadap islam dalam hal agama, social maupun politik.
Umar bin Khottob merupakan salah satu dari 4 sahabat Rasululullah SAW yang menjadi Khulfaur Rosyidin. Beliau merupakan sahabat Rasulullah SAW, yang diberi julukan Al faruq (pembeda), sikapnya yang berani, tegas dan berwibawa serta sifat istiqomahnya dalam membedakan perkara yang hak dan yang batil.
Beliau merupakan sahabat Nabi yang menjadi panutan dan suri tauladan bagi umat muslim baik dalam akhlaknya maupun kecintaannya tehadap Rosulullah SAW.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab UMAR AL-FARUQ – Husein Haikal , yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : UMAR AL-FARUQ – Husein Haikal (PDF)
Tebal : 659 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya yang disusun oleh al-Imam al-‘Allamah Syihabuddin Abu al-‘Abbas Ahmad bin al-Naqib al-Mishri (702-769H). Beliau terkenal dengan Ibnu al-Naqib al-Mishri.
Salah satu kitab yang membahas tentang cara seorang hamba dalam beribadah dalam perspektif fiqh. Kitab ini termasuk dalam kategori kitab fiqh tasawwuf yang mensatu padukan tuntunan ibadah beserta hukm fiqhnya, mazhab Syafi’i.
Cara seorang hamba berinteraksi dengan Tuhannya adalah melalui ibadah. Ibadah adalah suatu perkara yang dicintai Allah bila mana kita mengerjakannya, baik itu perkara wajib,sunnah ataupun mubah seperti sholat, puasa dan lainnya. Beberapa ibadah seperti shodaqoh bisa kita lakukan kapan dan dimana saja, namun Sebagian ibadah lainnya, seperti ibadah wajib memiliki tatacara yang harus dimengerti. Diantara ikhiyar yang harus dilakukan adalah mempelajari karya para ulama salaf yang mengkaji tentang hal tersebut
Sebagaimana judul kitab Umdatus Salik wa Uddatun Nasik (tumpuan dan perlengkapan ibadah seorang hamba dalam menuju jalan Allah), secara keseluruhan kitab ini membahas tuntunan dalam ibadah yang disajikan dalam bentuk fiqh. Kitab ditulis dengan sangat detail dan jelas terutama dalam keluasan fiqhnya, didalam kitab juga termuat ikhtilaf, dalil dalil pendukung dan sebagainya. Kitab ini merupakan kitab independen (bukan syarah atau mukhtashor) yang tergolong dalam kategori menengah, tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal. Meskipun bukan kategori kitab besar namun kitab ini sudah mencakup seluruh pembahasan penting dlam mazhab syafi’i.
Kitab ini telah disyarah oleh beberapa ulama, antaranya;
(1) Syaikh Umar Barakat al-Syami al-Baqa’iy (1313H) dengan karyanya “Fayd al-Ilah al- Malik Syarh ‘Umdah al-Salik ”,
(2) al-‘Allamah al-Syaikh Muhammad al-Zuhri bin Mustafa al-Ghumrawi () dengan karyanya “Anwar al-Masalik Syarh ‘Umdah al-Salik wa ‘Uddah al-Nasik ”.
(3) al-‘Allamah al-Syaikh Dr Musthafa Dib al-Bugha al-Dimasyqi al-Syafi’i (1938-) dengan dua buah karyanya “Tanwir Masalik bi Syarah wa Adillah ‘Umdah al-Salik” dan “Tashil al-Masalik bi Syarh wa Tazhib ‘Umdah al-Salik ”.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab UMDATUS SALIK WA UDDATUN NASIK, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : UMDATUS SALIK WA UDDATUN NASIK (old) (PDF)
Tebal : 201 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabPengarangnya bernama Ibnu An-Naqib (ابن النقيب). Nama lengkapnya Syihabuddin Abu Al-‘Abbas Ahmad bin Lu’lu’ bin Abdullah An-Naqib Ar-Rumi Al-Mishri. Beliau adalah generasi langsung setelah generasi Ar-Rofi’i dan An-Nawawi. Ar-Rofi’i wafat tahun 623 H, sementara An-Nawawi wafat tahun 676 H. Ibnu An-Naqib lahir tahun 702 H di Kairo, wafat tahun 769 H di Kairo, Mesir. Beliau keturunan Eropa karena ayahnya berasal dari Nasrani Antiokia. An-Naqib adalah gelar kemiliteran yang setara dengan kapten/captain yang dimiliki ayahnya setelah dimerdekakan oleh tuannya. Jadi, beliau disebut Ibnu An-Naqib karena dinisbatkan pada laqob ayahnya ini. Selain kitab “Umdatu As-Salik”, beliau juga mengarang syarah untuk “Minhaju At-Tholibin” karya An-Nawawi yang berjudul “As-Siroj ‘Fi Nukati Al-Minhaj”.
Kitab ini adalah salah satu kitab yang membahas tentang cara seorang hamba dalam beribadah dalam perspektif fiqh. Kitab ini termasuk dalam kategori kitab fiqh tasawwuf yang menyatupadukan tuntunan ibadah beserta hukm fiqhnya.
Cara seorang hamba berinteraksi dengan Tuhannya adalah melalui ibadah. Ibadah adalah suatu perkara yang dicintai Allah bila mana kita mengerjakannya, baik itu perkara wajib,sunnah ataupun mubah seperti sholat, puasa dan lainnya. Beberapa ibadah seperti shodaqoh bisa kita lakukan kapan dan dimana saja, namun Sebagian ibadah lainnya, seperti ibadah wajib memiliki tata cara yang harus dimengerti. Di antara ikhiyar yang harus dilakukan adalah mempelajari karya para ulama salaf yang mengkaji tentang hal tersebut
Sebagaimana judul kitab Umdatus Salik wa Uddatun Nasik (tumpuan dan perlengkapan ibadah seorang hamba dalam menuju jalan Allah), secara keseluruhan kitab ini membahas tuntunan dalam ibadah yang disajikan dalam bentuk fiqh. Kitab ditulis dengan sangat detail dan jelas terutama dalam keluasan fiqhnya, didalam kitab juga termuat ikhtilaf, dalil dalil pendukung dan sebagainya. Kitab ini merupakan kitab independen (bukan syarah atau mukhtashor) yang tergolong dalam kategori menengah, tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal. Meskipun bukan kategori kitab besar namun kitab ini sudah mencakup seluruh pembahasan penting dlam mazhab syafi’i.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab UMDATUS SALIK WA UDDATUN NASIK, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : UMDATUS SALIK WA UDDATUN NASIK (PDF)
Tebal : 252 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitabkitab khusus sastra Arab yang membahas tentang Ilmu Ma'ani dan Bayan, karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi. Ilmu yang disebut dengan Ilmu Balaghah ini harus dikuasai oleh siapapun yang hendak mengkaji sastra Arab. Dalam Syarah Nadham Uqudul Juman ini dijelaskan, sastra Arab sangat bermanfaat untuk mengetahui i'jazul qur'an (kemukjizatan Al-Qur'an), yang tanpa ilmu tersebut, kandungan Al-Qur'an tidak akan bisa digali lebih dalam. Bahkan, kamalul iman (kesempurnaan iman) atas Al-Qur'an tergantung pada penguasaan Ilmu Balaghah. (hlm: 3).
Ilmu Ma'ani dan Bayan disebut sebagai Ilmu Balaghah (Puncak), karena ilmu ini secara bahasa bisa digunakan sebagai alat untuk memhami bentuk-bentuk kalam (ucapan) fasih sehingga sesuai -minimal mendekati- dengan maksud dan tujuan mutakallim (yang mengucapkan), dan sesuai dengan konteks historis kalam itu diucapkan.
Makanya, setiap mufassir Al-Qur'an disyaratkan harus mengusai Ilmu Balaghah ini. Bahkan menjadi syarat mutlak seorang mujtahid (penggali hukum Islam). Tentu saja, untuk mempelajari Ilmu Balaghah ini harus sudah melampaui Ilmu Nahwu, Sharaf dan Manthiq. Semua ilmu bahasa Arab ini saling berhubungan.
Menguasai ilmu mana saja pastilah harus terlebih dahulu menguasai ilmu nahwu, sharaf dan juga Mantiq. Penjelasan dalam kitab uqudul Juman tidak berbelit-belit. Dan contoh-contoh yang diutarakan juga sangatlah mudah. Kitab uqudul Juman ini menjadi pembelajaran utama di berbagai pesantren di dunia.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab UQUDUL JUMAN AJURUMIYYAH, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : UQUDUL JUMAN AJURUMIYYAH (PDF)
Tebal : 196 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Al ‘Alim Syaikh Wahbah Az-Zuhaili adalah seorang intelektual muslim berkebangsaan Syria. Beliau lahir pada tahun 1351 H bertepatan dengan tanggal 6 Maret 1932 M di Dir Athiyah Damaskus Syria, wafat di usia 83 tahun, yaitu pada tanggal 8 Agustus 2015 M . Ayahnya bernama Syaikh Musthafa az-Zuhaili, seorang ulama yang hafal al-Qur'an dan ahli ibadah. Dalam kesehariannya, beliau selalu memegang teguh al-Qur'an dan sunnah Nabi, serta hidup sebagai seorang petani dan pedagang. Sedangkan Ibunya bernama Fâthimah Binti Musthâfâ Sa'dah seorang perempuan yang sangat wara' dan berpegang teguh dengan syari'ah Islamiyah.
Kitab ini termasuk dalam kategori kitab tebal, memuat sekitar 1314 halaman yang dibagi menjadi dua juz. Secara keseluruhan kitab ushul fiqh ini membahas kaedah kaedah dalam pengambilan hukum secara lengkap dan sangat mendalam seperti pembahasan mengenai hakim, mahkum dan mahkum alaih, Istinbath al hukmi, Istihsan dan seterusnya. Objek kajian dalam kitab ini berfokus kepada kaedah yang merupakan dalil syar’i sebagai landasan hukum berbeda dengan fiqh yang focus kajiannya adalah muamalah.
Syari’at dalam Islam adalah sebuah pedoman yang berisikan aturan dan hukum yang mengatur segala sendi kehidupan umat muslim. Ilmu yang mempelajari syai’at disebut dengan ilmu fiqh, merupakan ilmu yang berisikan kumpulan hukum syariat islam yang perlu diketahui semua umat muslim. Dan ilmu untuk memehami metode pangambilan hukumnya disebut dengan ilmu ushul fiqh, merupakan ilmu tentang kaidah kaidah yang digunakan dalam pengambilan hukum syari’at yang berlandaskan Al Qur’an, Sunnah.
Terimakasih telah membaca Kitab USHUL FIQH ISLAM, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga bermanfaat bagikita semua, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : USHUL FIQH ISLAM (PDF)
Tebal : 1230 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab