Kitab Al-Ibanah wal Ifadhah karya Sayyid Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul Qadir Assaqqaf merupakan salah satu karya penting dalam ilmu fiqih, khususnya yang membahas tentang permasalahan darah perempuan dalam konteks ibadah. Dalam Islam, terdapat beberapa masa di mana perempuan tidak diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah tertentu, seperti salat dan puasa. Meskipun salat dan puasa adalah ibadah wajib bagi setiap umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan yang sudah mencapai baligh, ada pengecualian bagi perempuan pada masa tertentu, seperti haid, nifas, dan kondisi lainnya.
Usia baligh, yang menjadi patokan bagi kewajiban ibadah, dapat dikenali dengan keluarnya darah bagi perempuan, mimpi basah bagi laki-laki maupun perempuan, atau dengan usia 15 tahun dalam penghitungan kalender qamariyah (Hijriyah).
Kitab Al-Ibanah wal Ifadhah membahas secara detail tentang darah perempuan, yang dibagi menjadi delapan bab pembahasan, yaitu:
1. Darah yang keluar dari kemaluan perempuan.
2. Penjelasan tentang darah haid, mulai dari masa haid hingga warna darahnya.
3. Kapan perempuan dinyatakan suci dari haid dan hal-hal yang terkait dengannya.
4. Darah nifas, yang keluar setelah melahirkan.
5. Larangan bagi perempuan yang sedang haid dan nifas, terkait ibadah yang tidak boleh dilakukan.
6. Darah istihadha, yaitu darah yang keluar di luar masa haid atau nifas.
7. Darah istihadha yang bercampur dengan darah haid.
8. Darah istihadha yang bercampur dengan masa nifas.
Kitab ini disusun berdasarkan pendapat para ulama bermazhab Syafi'i, dengan merujuk pada ajaran dan fatwa dari guru beliau, Syekh Muhammad bin Ali Al-Khatib. Melalui buku ini, Sayyid Abdurrahman memberikan pemahaman yang mendalam tentang hukum-hukum seputar darah perempuan, yang sangat penting agar setiap umat Islam, khususnya perempuan, dapat melaksanakan ibadah dengan benar sesuai syariat Islam.
Semoga dengan mempelajari kitab Al-Ibanah wal Ifadhah, kita bisa lebih memahami hukum-hukum Islam terkait darah perempuan, serta menjalankan ibadah dengan lebih baik dan tepat sesuai tuntunan agama. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.
Semoga ilmu yang terkandung dalam kitab ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.
Terima kasih telah membaca, dan untuk memperoleh kitab ini lebih lanjut, kunjungi situs berikut: https://www.laduni.id/kitab
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Al-Ibanah Wal Ifadhah (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Sayyid Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul Qadir Assaqqaf |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
||||||||||
PENERBIT |
: |
|
||||||||||
TAHUN |
: |
M / H |
|
|||||||||
Tebal |
: |
101 Halaman (PDF) |
|
|||||||||
Lihat Kitab
Salah satu ulama yang memiliki karya di berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan dan layak untuk dijadikan refrensi otoritatif adalah Izzuddin bin Abdissalam.
Karya-karya Izzuddin bin Abdissalam sangat bervariasi, tidak hanya dalam satu keilmuan saja. Meskipun dalam sejarahnya, Al-Imam Izzuddin bin Abdissalam tidak mengenyam pendidikan keagamaan secara maksimal di masa kecilnya, karena faktor kemiskinan.
Namun, dengan tekad yang kuat, dan kecerdasan yang tinggi, memacu samangatnya dalam menuntut ilmu dan menghabiskan masa tuanya untuk terus menuntut ilmu.
Salah satu kitab yang membuktikan keluasan ilmu seorang Izzuddin bin Abdissalam, adalah kitab tentang dalil-dalil hukum, dalam Usul Fiqh.
Terimakasih telah membaca Kitab Al-Imam Fi Bayan Adillati Al-Ahkam , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : Al-Imam Izzuddin bin Abdissalam
Pentahqiq : Ridwan bin Mukhtar bin Gharbi
Judul Kitab : AL-IMAM FI BAYAN ADILLATI AL-AHKAM (PDF)
Tebal : 360 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKitab Al-Isya'ah li Asyratis Sa'ah (Tanda-tanda Hari Qiamat) karya Syekh Muhammad bin Rasul Al-Husseini Al-Barzanji merupakan sebuah karya monumental yang mendalam dalam membahas tanda-tanda hari kiamat dan keutamaan-keutamaan yang harus diyakini oleh setiap Muslim sebagai bagian dari rukun iman. Syekh Muhammad bin Rasul Al-Husseini Al-Barzanji, seorang ulama yang menuntut ilmu dari berbagai kota besar seperti Mardin, Aleppo, Yaman, Damaskus, Mesir, dan Bagdad, kemudian melanjutkan perjalanannya ke Madinah. Di sana, beliau berguru kepada ulama besar seperti Ibrahim bin Hassan Al-Kurani dan Syekh Ahmed Al-Qashashi, serta mengabdikan diri sebagai seorang guru di Masjid Nabawi.
Salah satu aspek terpenting yang ditekankan dalam karya ini adalah keyakinan terhadap hari Akhir, sebuah rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap Muslim. Kita harus meyakini dengan sepenuh hati bahwa hari kiamat pasti akan datang, meskipun hanya Allah yang mengetahui kapan waktunya. Sebagai hamba yang beriman, kita hanya dapat menyaksikan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kiamat semakin dekat. Tanda-tanda ini bukan hanya sebagai petunjuk waktu, tetapi juga sebagai motivasi agar kita selalu mempersiapkan diri, mengumpulkan bekal yang sebanyak-banyaknya untuk menyambut hari yang pasti akan datang tersebut.
Syekh Al-Barzanji menjelaskan bahwa salah satu tanda yang sangat jelas tentang semakin dekatnya hari kiamat adalah terutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir. Dalam sebuah hadis yang beliau kutip, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa jarak antara terutusnya beliau dan datangnya hari kiamat hanya sejauh jari telunjuk dan jari tengah, yang menggambarkan betapa dekatnya waktu tersebut. Hal ini menegaskan bahwa kita harus selalu siap dan waspada, karena hari kiamat bisa datang kapan saja.
Lebih dari sekedar memahami tanda-tanda tersebut, yang paling penting adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi kenyataan tersebut. Syekh Al-Barzanji menekankan bahwa kita harus selalu berbuat yang terbaik dalam hidup ini, menjaga amal ibadah, dan mempersiapkan bekal sebaik mungkin untuk kehidupan akhirat. Setiap amal yang kita lakukan, baik itu dalam bentuk ibadah, akhlak yang baik, maupun kebaikan terhadap sesama, merupakan bagian dari bekal yang akan menemani kita menuju hari yang telah dijanjikan tersebut.
Bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang tanda-tanda kiamat, karya ini menjadi sumber yang sangat berharga. Kitab ini tidak hanya menguraikan tanda-tanda kiamat secara rinci, tetapi juga memberikan pemahaman yang mendalam mengenai sikap dan langkah-langkah yang seharusnya diambil untuk menyongsong hari kiamat dengan penuh kesiapan. Dengan mempelajari kitab ini, setiap Muslim diajak untuk lebih mendalami hakikat kehidupan dunia ini dan mempersiapkan diri untuk kehidupan yang kekal di akhirat.
Semoga ilmu yang terkandung dalam kitab ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.
Terima kasih telah membaca, dan untuk memperoleh kitab ini lebih lanjut, kunjungi situs berikut: https://www.laduni.id/kitab
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Al Isya ah Li Asyratis Sa'ah (Tanda-tanda Hari Qiamat) (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Syekh Muhammad bin Rasul Al-Husseini Al-Barzanji |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
||||||||||
PENERBIT |
: |
Dar Al-Minhaj |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
1426 H / 2005 M |
|
|||||||||
Tebal |
: |
384 Halaman (PDF) |
|
|||||||||
Lihat Kitab
Kitab Al-Ittijahul Ilmani fi Ulumil Qur'an adalah buah karya dari pemikiran Dr. Ahmad Muhammad al Fadhil tentang dalam bidang Ulum Al- Qur’an konteporer. Kitab ini merupakan hasil penelitian beliau menyelesaikan gelar PhD atau Pendidikan S3. Inisiatif penelitian muncul setelah beliau membaca sudah banyak bermunculan literatur teks maupun buku yang menyimpang dari Al Qur’an sehingga merasa perlu untuk menyusun lteratur yang komperhensif tentang ilmu Al Qur’an yang benar karena merupakan keilmuan yang sangat penting, sama halnya prinsip ilmu fiqh untuk hukum fiqh.
Di dalam muqoddimah kitab, penulis menjelaskan bahwa pentingnya melakukan penelitan ini didasari oleh beberapa hal yang diantaranya, pertama minimnya tren literatur dan studi yang memadai dana menghimpun keterpaduan ulumul Qur’an dan yang kedua globalisasi dari tangan barat sudah mulai mengaraka pada islam dan keilmuannya. Dengan beberapa alas an itulah karya ini perlu ditulis sebagai bentuk sikap beliau. Secara garis besar kitab ini memuat 3 bab besar yang setiap babnya meiliki 3 sampai 4 pasal. Kitab ditulis dalam bentuk narasi dan gaya bahasa yang mudah dipahami.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Al-Ittijahul Ilmani Fi Ulumil Qur’an yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan Sampaikan bisa bermanfaat.
Lihat Kitab
Karya Al-Hafidz Al-Imam Jalaluddin Abdur Rahman bin Abu Bakar al-Misri as-Suyuthi asy-Syafi'i al-Asy'ari; lahir 1445 (849H) - wafat 1505 (911H) yang menghimpun hampir semua hadits Rasulullah SAW yang isi kitab tersebut berjumlah sekitar 10031 hadits.
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir salah satu kitab yang memiliki beberapa keistimewaan dan perbedaan dari kitab-kitab hadits lainnya seperti , Alfabetik, Al-Jami.
Pengarang Kitab ini menyajikan matan hadits langsung pada intinya, bahkan sering kali matan hadits yang disajikan merupakan hasil dari pemotongan matan hadits yang panjang, dengan demikian setiap pembaca kitab ini bisa langsung membaca apa yang ingin dibacanya. Hal ini menjadi penting karena sebagian pembaca terkadang tidak punya cukup waktu, tenaga, pikiran dan kesabaran untuk membaca sanad dan matan hadits yang panjang.
1. Alfabetik: Dengan susunan yang alfabetik maka kitab ini memudahkan orang-orang yang biasa mencari makna pada kamus -kamus bahasa. Para pembaca bisa menemukan banyak hadits semudah dia menemukan kata-kata dalam kamus bahasa. Selain itu, susunannya yang alfabetik membuat kitab ini berbeda dengan kitab-kitab hadits yang sudah ada yang disusun berdasarkan bab demi bab seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim dan kitab sunan.
2. Al-Jami: Sesuai namanya, kitab ini mengumpulkan dan menyederhanakan hadits – hadits Nabi yang jumlahnya ratusan ribu menjadi 10030 hadits saja. Kitab ini juga meringkas hadits Nabi yang berada pada berpuluh-puluh jilid menjadi satu jilid saja. Kitab ini juga berusaha menghimpun hadits Nabi yang tersebar dalam puluhan ribu halaman menjadi satu jilid. Khusus bagi para pelajar dan ilmuwan bisa menyederhanakan referensi, dia tidak perlu menuliskan referensi tiga puluh kitab hadits dan belasan perawi dan penyusun kitab hadits tetapi bisa menyederhanakannya hanya dengan merujuk kitab ini saja.
Terimakasih telah membaca Kitab AL-JAMI’ ASH-SHAGHIR MIN AHADITS AL-BASYIR AN-NADZIR, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : Al-Hafidz Al-Imam Jalaluddin Abdur Rahman bin Abu Bakar Al-Misri As-Suyuthi Asy-Syafi'i Al-Asy'ari
Judul Kitab : AL-JAMI’ ASH-SHAGHIR MIN AHADITS AL-BASYIR AN-NADZIR (PDF)
Tebal : 592 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Al-Hafizh Abu Bakr Ahmad bin Al-Husain bin ‘Ali bin Musa Al-Khasrujardi Al-Baihaqi (lh. 384 H, w. 458 H), atau kita biasa menyebutnya Imam Al-Baihaqi.
Karya ini merupakan salah satu kutub Al-mutun atau literatur induk di bidang hadis, karena isi kandungannya yang sangat luar biasa dan seringkali memiliki jalur-jalur periwayatan tersendiri yang berbeda dengan karya lain. Dalam Ilmu Hadis, perbedaan jalur ini sangat penting, karena bisa dipergunakan untuk memeriksa otentisitas riwayat melalui metode perbandingan.
Hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim yang menyatakan bahwa iman memiliki cabang lebih dari 60, atau lebih dari 70. Kemudian Imam Al-Baihaqi, berbekal penguasaan beliau terhadap tafsir, hadis, atsar, dan ilmu-ilmu lainnya, kemudian menelusuri cabang-cabang-cabang tersebut dan mengumpulkannya dalam sebuah karya besar. Kitab ini memuat tidak kurang dari 10.752 riwayat, dari berbagai jenis dan tingkatan.
Link Kitab Jilid 2 - 14 :
Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman Jilid 2, Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman Jilid 3, Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman Jilid 4, Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman Jilid 5,
Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman Jilid 6, Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman Jilid 7, Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman Jilid 8, Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman Jilid 9,
Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman Jilid 10, Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman Jilid 11, Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman Jilid 12, Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman Jilid 13,
Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman Jilid 14
Terimakasih telah membaca Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
|
||||||||||||
|
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
|
Kitab Al-Jami’Li Syu’abil Iman (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
|
|
||||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
--------------- |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
|
Maktabah Ar-Rusyd, Riyadh, |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
|
2003 M / H |
|
|||||||||
TEBAL |
: |
|
7.820 Halaman (PDF) |
|
Karya Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah yang berkaitan penjagaan dan penyucian hati (tazkiyatun nufus), bertajuk 'Al-Jawabul Kafi' yang juga dikenali dengan judul lain yaitu 'Ad-Da' wa ad-Dawa''. Perbahasannya meliputi berbagai hal dan permasalahan hati serta penyelesaiannya berpandukan petunjuk syariat yang diturunkan Allah menerusi petunjuk Utusan-Nya.
Dan menjelaskan Dampak-dampak buruk dari perbuatan dosa dan maksiat terhadap kehidupan seorang hamba baikdi dunia maupun di akhirat.
Terimakasih telah membaca Kitab Al-Jawabul Kafi, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
JUDUL |
: |
|
Kitab Al-Jawabul Kafi (PDF) |
|
|||||||||||
PENULIS |
: |
|
Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah |
|
|
||||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
--------------- |
|
|
|
|
||||||||
PENERBIT |
: |
|
Daar 'alamil Fawaid |
|
|
|
|||||||||
TAHUN |
: |
|
M / 1429 H |
|
|
|
|
|
|||||||
Tebal |
: |
|
678 halaman (PDF) |
||||||||||||
Lihat Kitab
AL-KABA'IR DZAHABI Kitab fan hadits dan aqidah, ditulis oleh seorang ulama di abad ke delapan Hijriyah.
Karya Syamsuddin Muhammad bin Utsman bin Qaimaz At-Turkumani, Al-Fariqi, Ad-Dimasyiqi, Asy-Syafi'i, lebih populer dengan sebutan Adz Dzahabi.
Al-Kaba'ir adalah termasuk kitab andalannya, yang memberikan terapi bagi permasalahan-permasalahan yang berguna dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Ia mencoba mendekatkan kepada imajinasi seputar perkara-perkara yang sulit dipahami sebagaimana dalam kitab-kitab ilmiyah yang khusus ditulis untuk para ulama dan kaum terpelajar.
Dalam Kitab Al-Kaba'ir ini tergambar bahwa Adz-Dzahabi sangat peduli terhadap berbagai kemaslahatan, pelurusan akidah serta moral manusia.
Disajikan dengan bahasa yang mudah, metode yang jelas dan menawan serta jauh dari hal-hal yang diada-adakan. Karenanya sangat bermanfaat bagi para khatib dan penceramah sekaligus peringatan bagi orang-orang yang lengah dan bingung, Disamping sebagai penghardik bagi orang-orang durhaka dan menyimpang dari kebenaran, juga penuntun bagi orang-orang yang berhasrat melalui jalan Allah demi mendapatkan keridhaan-Nya.
Sesuai dengan judulnya, penulis memberikan rincian seputar kaba'ir (dosa-dosa besar), yang kesemuanya merupakan jenis kemaksiatan yang diberlakukannya hukum hudud di dunia atau ancaman di akhirat. Mengapa ada perbedaan antara dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil? Karena dalam dosa-dosa besar terdapat keterpautan kadar satu dengan lainnya.
Syaikhul Islam lbnu Taimiyah berpatokan bahwa dosa-dosa besar berlaku hukum hudud atasnya, ancaman, laknat, pelepasan diri dan tiadanya keimanan sebagai patokan yang paling relevan.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Al-Kaba'ir Dzahabi, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : AL-KABA'IR DZAHABI (PDF)
Tebal : 102 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Syekh ‘Abd Al-Qadir Al-Mandaili. Seorang ulama besar fiqih dan hadis yang berkiprah di Makkah Al-Mukarramah asal Nusantara, tepatnya Mandailing sesuai penisbatan namanya “Al- Mandaili” Sumatera Utara.
Nama lengkap beliau Syekh 'Abd Al-Qadir ibn 'Abd Al-Muthallib Al-Mandaili Al- Indonesi, lahir pada tahun 1322 H (1904 M).
Saat usianya menginjak remaja, beliau pergi haji ke Makkah dan bermukim di sana untuk menunut ilmu. Di Makkah, beliau belajar di Madrasah Al-Shaulatiyyah dan Madrasah Dar Al-Ulum Al-Diniyyah, satu generasi dengan ulama-ulama besar Nusantara lainnya seperti Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari (Jombang), Syekh Abdullah Azhari (Palembang), Syekh Muhammad Manshur Al-Batawi (Betawi, buyut KH. Yusuf Manshur) Syekh Abdul Hamid Al-Khatib (Makkah, putra Syekh Ahmad Khatib Minang), dan lain sebagainya.
Kitab ini selesai beliau tulis pada saat 17 Jumadilakhir tahun 1370 H (26 Maret 1951 M).
Termaktub juga dalam muqaddimah pengarang; “Ini adalah risalah yang aku kumpulkan sebagai pengingat dan para pelajar yang tidak terlalu pandai sepertiku. Risalah ini menghimpun banyak faedah, yaitu nama kitab-kitab (fikih madzhab syafi'i) yang disebut dalam kitab (rujukan) seperti Syekh al-Islam Zakariyya al-Anshari, Syekh al-Khatib al-Syirbini, al-Jamal Muhammad al-Ramli, al-Shihab Ahmad ibn Hajar al-Haitsami dan lain-lain. Aku menamakan risalah ini: “Al-Khozain Al-Saniyyah min Masyahir Al-Kutub Al-Fiqhiyyah li Aimmatina Al-Fuqaha Al-Syafi’iyyah”.
Kitab ini memiliki pembagian ke dalam 8 bab, yaitu:
(1) Nama-nama kitab fiqih madzhab Syafi'i, (2) Tujuh ahli fiqih di Madinah, (3) Nama-nama para pembaharu (mujaddidun) agama Islam dari abad ke abad, (4) Nama-nama ahli hadis yang banyak disebut di kitab-kitab fiqih, (5) Rumus-rumus khusus (gelar) dari nama-nama pengarang kitab, (6) Istilah-istilah tertentu yang ada dalam kajian fiqih dan kajian ilmu lainnya, (7) Nama-nama sekte (firaq ),dan (8) Biografi tujuh Qurra dan periwayat qiraat mereka.
Abd al-Aziz Al-Sayib penyunting kitab ini menceritakan kisah awalnya ditemukan manuskrip kitab ini di Kelantan, Malaysia. Dengan demikian, lengkap sudah kitab ini menjadi bagian dari kontribusi ulama nusantara yang menjadi referensi biografi ulama Syafi’i bagi generasi setelahnya; Santri Nusantara.
Terimakasih telah membaca Kitab Al-Khozain Al-Saniyyah min Masyahir Al-Kutub Al-Fiqhiyyah li Aimmatina Al-Fuqaha Al-Syafi’iyyah, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
|
||||||||||||
|
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
|
Kitab Al-Khozain Al-Saniyyah (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
|
Syekh ‘Abd Al-Qadir Al-Mandaili |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
'Abd Al-Aziz Al-Sayib |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
|
Muassasah Al-Risalah, Lebanon, Beirut |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
|
2004 M / 1424 H |
|
|||||||||
TEBAL |
: |
|
208 Halaman (PDF) |
|
Karya ‘Amr bin Muhammad bin Futuh al-Dimasyqi al-Syafi’i al-Baiquni (thaha).
Beliau hidup sekitar tahun 1080 H, keterangan terkait biografi al-Baiquni disebutkan dalam kitab al-I’lam karya al-Zirakli.
Kitab ini disusun dengan sangat sederhana untuk menjelaskan tentang ilmu hadits adalah al-Mandzumah al-Baiquniyyah, di dalamnya berisi syair yang terdiri dari 34 bait. Meskipun minim keterangan, namun hampir seluruh pembahasan mengenai ilmu hadits dibahas di dalamnya.
Karya al-Baiquni terbilang populer, hal ini dapat dilihat dari banyaknya ulama yang memberikan syarah atau penjelasan terhadap kitab tersebut. Seperti Ahmad bin Muhammad al-Hamwi (w. 1098 H) yang menuliskan syarahnya yang berjudul Talqih al-Fikr bi Syarh Manzumah al-Atsar, kemudian Muhammad bin Ahmad al-Badiri al-Dimyathi (w. 1140 H) yang menulis Syarh Mandzumah al-Baiquni, ada pula Hasan bin Ghali al-Azhari al-Jadawi (w. 1202 H) menulis kitab Syarh al-Mandzumah al-Baiquniyah. Tercatat puluhan ulama yang diketahui telah menuliskan syarah untuk kitab al-Mandzumah al-Baiquniyyah.
Tercatat dalam Mukadimah al-Mandzumah al-Baiquniyyah, pengarang dalam bait pertama kitabnya menuliskan,
أبدأُ بالحمدِ مُصَلِّياً على # مُحمَّدٍ خَيِر نبيْ أُرسِلا
Aku memulai dengan mengucap puji dan shalawat dan keselamatan Kepada Muhammad sebaik-baik Nabi yang diutus.
Penjelasan: Mengucapkan hamdalah dan bershalawat merupakan kebiasaan para ulama dalam memulai tulisan mereka. Hamdalah ditujukan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya kepada manusia, dan salawat ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai bentuk do’a kepada beliau agar selalu diberikan keselamatan. Dalam bait tersebut, Imam al-Baiquni juga memuji Nabi Muhammad SAW sebagai sebaik-baik utusan yang diutus untuk umat manusia.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menyebutkan tentang keutamaan memulai sesuatu dengan hamdalah.
كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيهِ بِحَمْدِ اللَّهِ ، فَهُوَ أَقْطَعُ
“Setiap perbuatan yang baik yang tidak dimulai dengan membaca hamdalah, maka akan terputus (keberkahannya).” (HR. Ibn Hibban)
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda berkaitan dengan keutamaan shalawat:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali saja, maka Allah akan membalas shalawat tersebut dengan sepuluh kali lipat..” (HR. Muslim)
Ada perbedaan naskah tentang penyebutan bismillah dalam al-Mandzumah al-Baiquniyyah, ada yang menyebutkan ada dan ada juga yang mengatakan tidak ada.
Hadits adalah setiap informasi yang disandarkan kepada Nabi SAW. Informasi tersebut bisa dalam bentuk perkataan, perbuatan, ikrar atau sifat. Hadits bisa diklasifikasikan atau dilihat dari sisi yang berbeda. Yang pertama adalah dari sisi diterima atau ditolak. Kedua dari sisi bagaimana dia disandarkan dan ketiga dari sisi banyaknya jumlah jalur yang dimiliki. Masing-masing dari setiap sisi tersebut memiliki macam dan istilahnya tersendiri. Kata Haddah dalam bait di atas menunjukkan bahwa Imam al-Baiquni akan memberikan penjelasan atau pengertian dari masing-masing macam-macam hadits tersebut dalam bait-baitnya selanjutnya.
Terimakasih telah membaca Kitab Al-Mandzumah Al-Baiquniyyah , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : ‘Amr bin Muhammad bin Futuh al-Dimasyqi al-Syafi’i al-Baiquni (Thaha)
Judul Kitab : AL-MANDZUMAH AL-BAIQUNIYYAH (PDF)
Tebal : 241 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab