Karya seorang ulama dari Demak yang bernama K.H. Masruhan.
Kitab Risalah al-Mahid ditulis saat kyai Masruhan masih tinggal di desa Berumbung, Demak sekitar tahun 1956. Kitab risalah ini dikarang dengan merujuk pada ajaran-ajaran tentang haid yang tercantum di dalam kitabkitab klasik dan ditulis menggunakan huruf Arab Jawi (pegon). Pengarang menulis kitab ini karena melihat masih jarang sekali kitab-kitab yang khusus membahas masalah perempuan khususnya masalah dima’ al-mar’ah. Hal inilah yang menarik untuk diteliti.
diajarkan di pondok pesantren berkaitan dengan kebutuhan para santri akan materi tentang dima’ al-mar’ah. Bagi para perempuan (santri puteri) ketika pertama kali mengalami haid, mereka merasa kebingungan dan memerlukan panduan serta pengetahuan yang benar mengenai haid. Hal ini menjadi salah satu bagian dari respons para santri terhadap urgensi kitab Risalah al-Mahid, di samping banyak hal lainnya.
Persoalan penting lainnya tentu berkaitan dengan bagaimana cara para ustadzah saat menerangkan persoalan haid, nifas, dan istihadhah berdasarkan pemahaman mereka kaitannya dengan amaliah ibadah sehari-hari. Nilai penting selanjutnya dari kitab Risalah al-Mahid ini yaitu kedudukannya sebagai salah satu karya ulama nusantara yang seharusnya mendapatkan apresiasi tinggi dalam bidangnya. Dan dari sisi ini, kitab Risalat al-Mahid menjadi lebih menarik untuk dikaji lebih lanjut.
Terimakasih telah membaca Kitab Terjemahan Risalah Al-Mahid, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : K.H. Masruhan
Judul Kitab : TERJEMAHAN RISALAH AL-MAHID (PDF)
Tebal : 55 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Imam Nawawi Nama lengkap adalah Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi. Seorang ulama besar mazhab Syafi'i. lahir di desa Nawa, dekat kota Damaskus, pada tahun 631 H dan wafat pada tahun 24 Rajab 676 H.
Terjemahan Riyadhus Shalihin satu kitab kumpulan hadis Nabi Muhammad ﷺ yang berarti taman orang-orang shalih, kitab tarbiyah (pembinaan) yang baik yang menyentuh aneka ragam aspek kehidupan individual (pribadi) dan sosial kemasyarakatan.
Kitab ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Salim Bahreisy. Buku tebal yang terdiri dari 5 jilid yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, merupakan karangan dari ulama termahsyur yang mengulas tentang hadits-hadits yang paling syarat atas kandungannya.
Dalam mukadimahnya disebutkan, Riyadhus Shalihin dimaksudkan untuk mengumpulkan hadis-hadis yang sahih, yang dapat menjadi perintis jalan menuju akhirat; tuntunan adab lahir dan batin; menghimpun anjuran dan ancaman, latihan jiwa, didikan akhlak, obat hati, pemeliharaan badan dan lain-lain.
Pada kitab ini hadis-hadis dikelompokkan ke dalam bab-bab berdasarkan tema utama, misalnya akhlak (ikhlas, sabar, takwa, tawakal, hubungan sosial, dst.); adab sopan santun (malu, menjaga rahasia, menepati janji, menghormati tamu, tata tertib makan, adab berpakaian, mengucapkan salam); adab terkait orang sakit dan orang yang meninggal; keutamaan membaca Al-Qur'an; keutamaan-keutamaan terkait berbagai macam salat dan puasa; jihad; dzikir dan doa; serta larangan-larangan terkait ibadah, muamalah, dan kebiasaan-kebiasaan hidup yang tertentu.
Terimakasih telah membaca Kitab Terjemahan Riyadhus Shalihin, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi
Judul Kitab : TERJEMAHAN RIYADHUS SHALIHIN (PDF)
Tebal : 388 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabBuku yang membahas 57 masalah terkait dengan al-qur'an dan alternatif penyelesaiannya.
Sangat penting untuk dipelajari oleh umat islam agar tidak meremehkan Al-Qur'an sebagai kalamullah.
Ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kami sampaikan kepada yang terhormat :
K. H. Sya'roni Ahmadi dari Kudus
K. H. Amin Sholeh dariJepara
K. H. Mamun Muzayyin dari Kajen Pati
K. H. Sirujuddin dari Kudus
K. H. Busyro dari Kudus
yang telah berperan aktif dalam ikut serta merumuskan masalah-masalah Qr'aniyyah yang telah dibahas dalam forum Mubahatsah Masa'il Qur'aniyyah Majlis Nuzulis Sakinah.
Kepada mereka kami ucapkan Jazakum Allahu Khairan Katsiran. Kami punya keyakinan seyakin-yakinnya bahwasannya secara jujur, buku/risalah ini masih banyak sekali kekurangan atau bahkan kekhilafan. Oleh sebab itu, kami berharap teguran, kritik membangun serta saran untuk penyempurnaan buku kecil yang baru kali ini diterbitkan. Semoga buku/rislah ini bermanfaat dengan mendapat Ridho Allah SWT.
Terimakasih telah membaca Kitab Terjemahan Syurbatudh Dhom an , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : FORUM MUBAHATSAH MASA’IL QUR’ANIYYAH MAJELIS NUZULIS SAKINAH (Ikatan Alumni Pondok Yanbu’ul Qur’an Kudus)
Kitab : TERJEMAHAN SYURBATUDH DHOM AN (PDF)
Tebal : 70 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
Tafsir Al-Jalalain merupakan kitab tafsir Al-Qur'an yang sangat terkenal di seantero Dunia Islam. Kitab tafsir klasik Sunni ini awalnya disusun oleh Imam Jalaluddin Al-Mahalli pada tahun 1459 M. Kemudian dilanjutkan oleh muridnya, Imam Jalaluddin As-Suyuti pada tahun 1505 M. Sebagai penyempurnaan, edisi terjemahan ini dilengkapi dengan catatan Dr. Muhammad Al-Khumayyis, yang dicantumkan sebagai pengantar buku ini.
Tafsir Al-Jalalain adalah kitab fenomenal dalam perjalanan sejarah keilmuan Islam, khususnya dalam bidang Ilmu Tafsir. Kelugasan bahasa dan metode penyampaiannya yang sederhana tidak menghalangi ketermasyhuran kitab ini di tengah-tengah karya-karya ulama yang mendalam dan luas keilmuannya.Tafsir ini diakui oleh kalangan ulama sebagai tafsir yang sangat banyak memberikan manfaat.
Metode sekaligus keistimewaan kitab tafsir ini antara lain:
- menjelaskan makna-makna dari setiap ayat Al-Qur’an,
- bersandar hanya kepada riwayat yang paling kuat,
- memberikan catatan tentang kedudukan kalimat yang dibutuhkan,
- memberikan penjelasan tentang perbedaan qira’at di tempat-tempat yang terdapat perbedaan berdasarkan qira’at yang terkenal.
- menghindarkan dari bertele-tele dalam penjelasan sehingga dalam uraian yang ada benar-benar ungkapan yang dipilih secara cermat dan tepat.
Keistimewaan lain dari
Tafsir Al-Jalalain
adalah tidak ditemukan adanya perbedaan pada gaya penafsiran, meski kitab ini ditulis oleh dua orang pakar yang berbeda. Ada ulama yang meneliti bahwa perbedaan yang dapat ditemukan hanyalah kurang dari sepuluh tempat dari semua uraian tafsir yang memuat 30 juz dari Al-Qur’an. Ini menunjukkan ketepatan dan kecermatan yang luar biasa, baik dari Al-Mahalli maupun As-Suyuti.
Terimakasih telah membaca Kitab Terjemahan Tafsir Al-Jalalain, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Penerjemah ke Bahasa Indonesia:
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Bidang studi: Tafsir Al-Quran
IDENTITAS KITAB:
Karya : Jalaluddin Al-Suyuti Dan Jalaluddin Al-Mahalli
Judul Kitab : TERJEMAHAN TAFSIR AL- JALALAIN (PDF)
Tebal : 402 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitabkarya Imam Abu Zakariyya Muhyiddin Yahya bin Syaraf An-Nawawi, yang masyhur dengan sebutan Imam An-Nawawi.
Menjelaskan tentang Adab Mengemban Al-Qur’an, membahas perkara-perkara yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang Islam. Kitab ini membicarakan berbagai hal yang berkaitan dengan adab kita dalam menjalin interaksi dengan kitab suci Al-Qur’an al Karim.
Secara garis besar, kitab ini menjelaskan bagaimana cara kita memuliakan Al-Qur’an. Di dalamnya membahas beberapa tema, seperti keutamaan membaca dan mengkaji Al Qur’an, kelebihan orang yang membaca Al Qur’an, menghormati, dan memuliakan golongan Al Qur’an. Selain itu, kitab ini juga memuat panduan mengajar dan belajar Al Qur’an, panduan menghafal Al Qur’an, adab dan etika membaca Al Qur’an, adab berinteraksi dengan Al Qur’an, dan lain-lain.
Perlu diingat bahwasannya dalam madzhab yang shahih, para ulama mengatakan bahwa membaca Al-Qur’an adalah lebih utama dari membaca tasbih dan tahlil serta dzikir-dzikir lainnya. Banyak dalil kuat yang mendukung hal itu, Wallahua’lam.
Terimakasih telah membaca Kitab Terjemahan Tibyan Fi Adab Hamalah Al- Qur'an , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Penyusun : Imam Abu Zakariyya Muhyiddin Yahya bin Syaraf An-Nawawi
Kitab : TERJEMAHAN TIBYAN FI ADAB HAMALAH AL-QUR’AN (PDF)
Tebal : 144 halaman (PDF)
Penerjemah : As'ad Muhammad
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya K.H. Sahal Mahfudh
Diktat untuk mengajarkan kitab Ghoyatul Wushul karya ulama Syafiiyyah abad ke-9 H Abu Zakariya Al-Anshori, bukan untuk diterbitkan dan diedarkan di pasaran. Dalam pengantar kitab itu disebutkan, pada sekitar tahun 1380 H (tahun 1960-an) Kiai Sahal (lahir 1937) diminta mengajarkan Ghoyatul Wushul saat beliau masih nyantri di pondok pesantren yang diasuh oleh Kiai Zubair bin Dahlan (ayah KH Maimun Zubair) di Sarang Jawa Tengah. Di tahun itu juga Kiai Sahal menuliskan khasyiyah atau penjelasan atas kitab Ghoyatul Wushul.
Yang menarik dicatat, selain Kitab Thoriqotul Husul itu, ada lagi khasyiyah atau penjelasan atas kitab Ghoyatul Wushul sebelumnya yang juga ditulis oleh ulama Indonesia, K.H. Muhammad Mahfud (wafat 1919) dari Termas Jawa Timur yang diberi judul “Nailul Ma’mul”. Karya dari guru Rais Akbar Nahdlatul Ulama K.H. Hasyim Asy’ari ini juga banyak dikutip oleh Kiai Sahal dalam Thoriqotul Husul. Kitab Nailul Ma’mul itu juga tidak diterbitkan dan beredar luas di kalangan pesantren sampai saat ini. Namun keberadaan Nailul Ma’mul yang dirujuk oleh Kiai Sahal dalam menuliskan Thoriqotul Husul cukup menunjukkan bahwa komunikasi ilmiah antara ulama Indonesia dari generasi ke generasi terjalin melalui kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab dan beredar secara terbatas.
Tradisi menulis dalam bahasa Arab dimulai setelah banyaknya ulama Indonesia yang menimba Ilmu dan bertemu dengan banyak ulama dari berbagai penjuru dunia di tanah suci Makkah, meski tidak semua kiai yang menulis dalam bahasa Arab itu belajar berlama-lama di Makkah. Kiai Sahal sendiri hanya berada di Mekkah selama 2-3 bulan. Di sana, beliau bertemu dengan Syaikh Yasin bin Isa dari Padang yang memberikan ijazah banyak sekali kitab berbahasa Arab dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Ijazah yang diperoleh setelah Kiai Sahal berkomunikasi intens dengan Syaikh Yasin melalui surat , merupakan satu pernyataan syah bahwa Kiai Sahal telah berhak membaca dan mengamalkan berbagai kitab berbahasa Arab itu dengan bermodal ilmu yang telah dipelajarinya dari pesantren ke pesantren di Indonesia.
Terimakasih telah membaca Kitab Thoriqotul Husul , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Thoriqotul Husul (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
K.H. Sahal Mahfudh |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
------------ |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
------------ |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
---- M / -----H |
|
|||||||||
Tebal |
: |
682 halaman (PDF) |
|
|||||||||
Lihat Kitab
Karya Syaikh Sulaiman bin Hasan bin Muhammad Al Jamzuriy.
Salah satu kitab ilmu tajwid yakni ilmu pengetahuan tentang cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan tertib menurut makhrajnya, panjang pendeknya, tebal tipisnya, berdengung atau tidaknya, irama dan nadanya, serta titik komanya yang sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabatnya. Sebagai disiplin ilmu, kitab Tuhfatul Athfal mempunyai kaidah-kaidah tertentu yang harus dipedomani dalam pengucapan huruf-huruf dari makhrajnya disamping harus pula diperhatikan hubungan setiap huruf dengan antara sebelum dan sesudahnya pada tata cara pengucapannya.
Oleh karena itu kitab Tuhfatul Athfal tidak dapat diperoleh hanya sekedar dipelajari namun juga harus melalui latihan dan praktek menirukan orang yang baik bacaanya, bukanlah hal yang mudah, langsung hanya sekejap dan menguasainya, perlu pelatihan yang serius, berkesinambungan dan perlu ada bimbingan dari yang telah menguasai/ustad.
Sering dijumpai di lingkungan sekitar perlombaan membaca Al-Qur’an, atau semacam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang diadakan pada tingkat daerah maupun nasional, dari kelompok anak-anak sampai pada kelompok umum bertujuan untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dalam membaca Al-Qur’an.
Daftar Isi Kitab Tuhfatul Athfal:
Secara ringkas membahas tentang dasar-dasar Ilmu Tajwid, berikut ini antara lain topik pembahasannya:
1. Hukum Nun mati dan Sukun
2. Hukum Mim Mati dan Tasydid
3. al Syamsiyah dan Qomariyah
4. Hukum Mad
Terimakasih telah membaca Kitab Tuhfatul Athfal-Makna Pesantren , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Tuhfatul Athfal-Makna Pesantren (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Syaikh Sulaiman bin Hasan bin Muhammad Al Jamzuriy. |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
----------- |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
----------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----------- |
|
|||||||||
Tebal |
: |
21 halaman (PDF) |
|
|||||||||
|
||||||||||||
Lihat Kitab
Karya karya Abu Muhammad Al-Qadiri Al-Malibari, asal Malibar, India.
Dalam mukaddimahnya, Abu Muhammad al-Malibari menegaskan bahwa kitab syarah ini bermaksud memberikan legitimasi arti penting doa dalam kehidupan seorang muslim. Bahwa berdoa atau berdzikir bukan sekedar bentuk kesadaran spiritual seorang hamba dalam memohon kepada Allah SWT. Akan tetapi lebih dari itu, berdoa atau berdzikir juga memiliki dua fadhilah: pertama, dzikir adalah ibadah yang paling mulia; kedua, dzikir adalah bentuk perhatian Allah kepada hambanya.
Do'a menjadi bekal utama kaum muslim utamanya santri dalam proses komunikasi spiritual. Tak sedikit pesantren yang mewajibkannya sebagai (riyadhah) harian. Misalnya di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo. Ratib Al-Haddad merupakan do'a yang rutin dibaca santri setiap selesai shalat Ashar berjama'ah. Ratib Al-Haddad tidak hanya popular di kalangan santri. Masyarakat muslim di luar pesantren pun menjadikan Ratib Al-Haddad sebagai amalan rutin, khususnya masyarakat Nahdliyin (NU). Terlebih di negeri asalnya, Tarim, Hadramaut, Yaman, di mana pengarang Ratibul Haddad dilahirkan. Beliau adalah Al Habib Abdullah Al Haddad, yang merupakan seorang ulama' besar kota Tarim, lahir pada hari Ahad 5 Shafar tahun 1044 H. dan wafat pada hari Senin 7 Dzulqa’dah tahun 1132 H.
Secara historis, Ratib Al-Haddad ditulis pada tahun 1071 H. Hal ini dilatari oleh kondisi kegelisahan masyarakat terhadap masuknya aliran Syiah Zaidiyah ke Hadramaut. Seperti diketahui, mayoritas masyarakat Hadramaut beraliran Sunni. Untuk melindungi keselamatan akidah mereka dari gencaran akidah aliran Syiah, Al-Habib Abdullah Al-Haddad diminta untuk menuliskan doa-doa ratib ini. Akhirnya, setahun kemudian, tepatnya tanggal 27 Ramadhan tahun 1072 H., ratib ini disebar dan dibaca secara istiqamah di seluruh masjid di beberapa negara seperti Syam dan Yaman, termasuk di Masjid Al-Haramain Saudi Arabia.
Adapun kaifiyah (cara) membaca Ratib Al-Haddad disyaratkan istiqomah sepertihalnya amal kebaikan pada umumnya. Bila ditinggalkan karena udzur (halangan), diganti di waktu lain. Secara khusus, Ratib Al-Haddad dapat dibaca dengan dua cara: bila di luar bulan Ramadhan dibaca setelah shalat ba'diyah Isya'. Sedangkan di dalam bulan Ramadhan di baca sebelum shalat Isya'. Lebih baik lagi bila dibaca secara berjamaah (bersama-sama) sembari menghadap kiblat. Sedangkan imam (pemimpin doa) sebaiknya menghadap ke arah makmum (jamaah). Sebagai imam ia dianjurkan membaca dengan keras, sementara makmun diajurkan untuk lirih (samar).
Kitab Syarah Ukazatul Ma'ad ini merupakan syarah yang cukup lengkap dibanding kitab syarah lainnya. Tidak hanya dalil-dalil hadits terkait setiap bacaan kalimat (doa) dalam ratib, tetapi juga ulasan referensi manuskrip (nuskhat) dari karya-karya sebelumnya, seperti Kitab Adz-Dzakhirat karya Abdullah bin Ahmad Baswedan yang selalu dirujuk dan disebut dalam kitab ini. Selain itu, kitab ini juga dilengkapi sanad (riwayat) ijazah dari muallif (pengarang kitab syarah ini) hingga Al-Habib Abdullah Al-Haddad, pengarang Ratib Al-Haddad. Ini penting dalam tradisi transmisi atau periwayatan ijazah ratib sebagai ciri khas.
Jadi, bisa dikatakan kitab ini sekaligus memberikan ijazah mutlaq (umum) kepada siapapun yang hendak mengamalkan Ratib Al-Haddad.
Terimakasih telah membaca Kitab UKAZATUL MA’AD SYARAH RATIB AL-HADDAD, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : UKAZATUL MA’AD SYARAH RATIB AL-HADDAD
Penulis : Abu Muhammad al-Qadiri al-Malibari
Penerbit : Badriyya Book Stall
Tebal : 72 halaman (PDF)
Walau kecil namun mengandung manfaat yang besar sebagai bekal dan pedoman dalam mengarungi mahligai rumah tangga dan meraih sakinah mawwadah warrohmah. Dan para ulama menaruh perhatian yang besar mengenai permasalahan ini, dan menyusun kitab-kitab khusus yang besar manfaatnya dan dapat dijadikan pedoman bagi kita. Salah satu kitab yang membahas tentang pernikahan adalah kitab Uqudulujain.
Kitab Uqudulujain adalah sebuah kitab hasil karya Syaikh Nawawi Al-Bantani, seorang ulama besar asal Banten yang bermukim di Makkah dan mengajar di Masjidil Haram, Syaikh Nawawi membagi kitab Uqudul'ujain menjadi empat pasal, yaitu :
- Fasal pertama membahas hak-hak istri atas suami.
- Fasal kedua membahas hak-hak suami atas istri.
- Fasal ketiga membahas keutamaan sholat wanita dirumah.
- Fasal keempat membahas keharaman memperhatikan/memandang yang bukan muhrimnya.
Uqudulujain menjelaskan tentang panduan singkat dalam memulai hidup baru menjadi pasangan suami istri. Kitab ini sangat cocok di pelajari oleh kawula muda yang ingin atau baru menempuh maghligai pernikahan. Untuk mengetahui seperti apa saja hal-hal yang perlu dilakukan oleh suami istri dalam menempuh maghligai pernikahan? silahkan sahabat – Sahabat Laduni.id baca dan download kitab Uqudulujain makna pesantren dengan mengklik tombol download Yang sudah disediakan.
Terimakasih telah membaca Kitab Uqudulujain - makna pesantren , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Uqudulujain - makna pesantren (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
|
||||||||||
PENERJEMAH |
: |
----------- |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
----------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----------- |
|
|||||||||
Tebal |
: |
24 halaman (PDF) |
|
|||||||||
|
||||||||||||
Lihat Kitab
Karya Abdul Wahab Asy-Sya'rani terkenal dengan panggilan Imam Asy-Sya'rani, yaitu salah seorang sufi terkenal yang diakui sebagai wali quthub pada zamannya yang memperoleh gelar sufistik Imamul Muhaqqiqin wa Zudwatul Arifin (pemuka ahli kebenaran dan teladan orang-orang makrifat). Beliau Imam asy-Sya'roni dilahirkan di desa Qalqasyandah – Mesir pada tanggal 27 Ramadhan 989 H. atau tepat 12 Juli 1493 M.
Kitab ini menjelaskan tentang kumpulan wasiat-wasiat kanjeng Nabi pada Sayyidina Ali Karramallahu wajhah. Syekh Abdul Wahab asy-Sya’rani selaku penyusun kitab hadis tersebut menulis beberapa kalimat dalam prolog kitabnya sebelum menulis hadis-hadis tersebut.
فهذه وصية المصطفي عليه الصلاة والسلام لعلي بن ابي طالب كرم الله وجهه قال : دعاني رسول الله صلى الله عليه وسلم فخلوت معه في منزله فقال لي : يا علي انت مني بمنزلة هارون من موسى عليه الصلاة والسلام غير انه لا نبي بعدي
Artinya: Kitab ini merupakan wasiat nabi alaihi ash-sholatu wa as-salaam kepada Sayyidina Ali bin Abi Tholib karramallahu wajhah. Sayyidina Ali berkata, “Rasulullah shalallahu wa sallam memanggilku dan aku bersama beliau menyepi di rumah beliau. Kemudian beliau bersabda, ‘wahai Ali, engkau memiliki kedudukan seperti kedudukannya Nabi Harun pada Nabi Musa alaihis sholatu was salaam selain bahwasanya tidak ada nabi setelahku.
Terimakasih telah membaca Kitab Washiyatul Mushtafa Lil Imam 'Ali Karroma Allahu wajhah, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Washiyatul Mushtafa Lil Imam 'Ali Karroma Allahu wajhah (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Imam Asy-Sya'rani |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
||||||||||
PENERBIT |
: |
|
||||||||||
TAHUN |
: |
H / M |
|
|||||||||
Tebal |
: |
22 Halaman (PDF) |
|