Indeks Kitab

Kitab Al-Qiyamah Kubra

Kitab Al-Qiyamah Kubra karya Umar Sulaiman Abdullah Al-Ashqar ini menguraikan tentang kepercayaan terhadap hari kiamat sebagai salah satu prinsip pokok dalam ajaran iman Islam. Dalam buku ini dijelaskan serangkaian peristiwa yang terjadi mulai dari peniupan Sangkakala pertama, yang menandakan berakhirnya kehidupan di alam semesta dan bumi, hingga kebangkitan yang menakutkan dan berbagai ujian yang akan dihadapi umat manusia pada hari kiamat. Pada akhirnya, setiap orang akan menuju tempat tinggal yang kekal, baik di Surga atau Neraka.

Kepercayaan terhadap hari kiamat ini adalah ajaran yang dibawa oleh seluruh nabi dan rasul, dan merupakan pemahaman yang memberikan pandangan yang lebih dalam tentang dunia ini, yang sering kali tampak sulit dipahami. Keyakinan terhadap hari kiamat memberikan dampak positif yang besar, baik bagi kehidupan individu maupun masyarakat. Secara sosial, keyakinan ini berfungsi sebagai kontrol terhadap keserakahan dan keburukan manusia, serta mencegah perilaku yang salah yang nantinya harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Secara keseluruhan, kitab ini menegaskan pentingnya memperkuat kepercayaan terhadap hari kiamat, karena selain menjadi bagian dari iman yang mendasar, hal ini juga memiliki manfaat yang besar bagi pembentukan perilaku yang adil dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga ilmu yang terkandung dalam kitab ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Terima kasih telah membaca, dan untuk memperoleh kitab ini lebih lanjut, kunjungi situs berikut: https://www.laduni.id/kitab

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

 Kitab Al Qiyamah Kubra (PDF)

 

PENULIS              

:

Umar Sulaiman Abdullah Al-Ashqar

 

 

PENERJEMAH   

:

       

 

PENERBIT           

:

Dar Al-Nafais & Darussalam

   

 

TAHUN                

:

  M / H

       

 

Tebal                  

:

288 Halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Kitab Syarah Tijan Ad-Durori

Kitab Tijan Ad-Durori karya Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani adalah salah satu karya penting dalam tradisi keilmuan Islam, khususnya di kalangan pesantren di Indonesia. Kitab ini adalah syarah atau penjelasan dari Risalah Fi Ilmi Tauhid yang disusun oleh Imam Ibrahim Al-Bajuri. Kitab Tijan Ad-Durori berisi penjelasan tentang ilmu tauhid, dengan fokus utama pada pemahaman 20 sifat wajib dan mustahil bagi Allah SWT.

Menurut para ulama, mempelajari sifat-sifat Allah merupakan bagian penting dalam mengenal Tuhan. Hal ini sering kali diungkapkan dalam hadis yang mengatakan, “Barang siapa mengenal dirinya, maka dia mengenal Tuhannya.” Pemahaman tentang sifat-sifat Allah tidak hanya meningkatkan kecintaan dan ketakwaan seseorang, tetapi juga membantu untuk lebih memahami ajaran agama dengan lebih mendalam.

Kitab ini sangat bermanfaat bagi umat Islam, khususnya yang ingin mempelajari tauhid dengan cara yang sistematis dan mendalam. Dalam pengajiannya, Tijan Ad-Durori mengajarkan bagaimana mengenal dan memahami sifat-sifat Allah yang wajib dimiliki-Nya serta sifat-sifat yang mustahil bagi-Nya, sehingga dapat memperkuat keyakinan dan pemahaman akan ketuhanan yang benar.

Semoga ilmu yang terkandung dalam kitab ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Terima kasih telah membaca, dan untuk memperoleh kitab ini lebih lanjut, kunjungi situs berikut: https://www.laduni.id/kitab

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Syarah Tijan Ad-Durori (PDF)

 

PENULIS              

:

Syekh Muhammad Nawawi Al Bantani

 

 

PENERJEMAH   

:

       

 

PENERBIT           

:

     

 

TAHUN                

:

  M / H

       

 

Tebal                  

:

16 Halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab

Kitab Ma'ariful In'am wa Fadlus Syuhuri wal Ayyam

Kitab Ma'ariful In'am Wa Fadlusy Syuhuri Wal Ayyam karya Imam Yusuf bin Hasan bin Abdul Hadi Al-Maqdisy Al-Hambali adalah sebuah karya yang membahas tentang keutamaan bulan dan hari dalam Islam. Kitab ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai hari-hari dan bulan-bulan yang memiliki keistimewaan tertentu, serta bagaimana umat Islam seharusnya memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Sebagaimana yang dikutip oleh Ibnu Abi Dunya dari Syekh Bakar bin Abdillah Al-Muzani, setiap hari yang datang kepada kita seolah-olah memberikan pesan, "Wahai anak cucu Adam, manfaatkanlah aku sebaik mungkin, karena bisa jadi hari ini adalah hari terakhir bagimu." Pesan ini menggugah kita untuk lebih memanfaatkan setiap hari dengan melakukan amal kebaikan, serta memperdalam pengertian kita tentang pentingnya waktu.

Para ulama salaf dahulu sangat menghargai setiap hari yang mereka jalani dan berusaha keras untuk mengisinya dengan amal soleh. Mereka juga memberikan perhatian khusus pada hari-hari tertentu yang memiliki keutamaan lebih dibandingkan hari-hari lainnya. Ini merupakan ajakan bagi kita untuk tidak menyia-nyiakan waktu, terutama pada bulan dan hari-hari yang memiliki sejarah dan keistimewaan, agar kita bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari setiap detik yang diberikan Allah SWT.

Semoga dengan mempelajari kitab ini, kita dapat lebih memahami pentingnya memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, terutama pada hari-hari yang penuh keberkahan. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk senantiasa berbuat baik di setiap waktu yang kita miliki. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Semoga ilmu yang terkandung dalam kitab ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Terima kasih telah membaca, dan untuk memperoleh kitab ini lebih lanjut, kunjungi situs berikut: https://www.laduni.id/kitab

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Ma'ariful In'am Wa fadlusy Syuhuri Wal Ayyam (PDF)

 

PENULIS              

:

Imam Yusuf bin Hasan bin Abdul Hadi Al Maqdisy, Al Hambali

 

 

PENERJEMAH   

:

       

 

PENERBIT           

:

Dar al Nawadir

   

 

TAHUN                

:

 2011 M /1432 H

       

 

Tebal                  

:

240 Halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Kitab Al-Ibanah wal Ifadhah

Kitab Al-Ibanah wal Ifadhah karya Sayyid Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul Qadir Assaqqaf merupakan salah satu karya penting dalam ilmu fiqih, khususnya yang membahas tentang permasalahan darah perempuan dalam konteks ibadah. Dalam Islam, terdapat beberapa masa di mana perempuan tidak diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah tertentu, seperti salat dan puasa. Meskipun salat dan puasa adalah ibadah wajib bagi setiap umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan yang sudah mencapai baligh, ada pengecualian bagi perempuan pada masa tertentu, seperti haid, nifas, dan kondisi lainnya.

Usia baligh, yang menjadi patokan bagi kewajiban ibadah, dapat dikenali dengan keluarnya darah bagi perempuan, mimpi basah bagi laki-laki maupun perempuan, atau dengan usia 15 tahun dalam penghitungan kalender qamariyah (Hijriyah).

Kitab Al-Ibanah wal Ifadhah membahas secara detail tentang darah perempuan, yang dibagi menjadi delapan bab pembahasan, yaitu:

1.      Darah yang keluar dari kemaluan perempuan.

2.      Penjelasan tentang darah haid, mulai dari masa haid hingga warna darahnya.

3.      Kapan perempuan dinyatakan suci dari haid dan hal-hal yang terkait dengannya.

4.      Darah nifas, yang keluar setelah melahirkan.

5.      Larangan bagi perempuan yang sedang haid dan nifas, terkait ibadah yang tidak boleh dilakukan.

6.      Darah istihadha, yaitu darah yang keluar di luar masa haid atau nifas.

7.      Darah istihadha yang bercampur dengan darah haid.

8.      Darah istihadha yang bercampur dengan masa nifas.

Kitab ini disusun berdasarkan pendapat para ulama bermazhab Syafi'i, dengan merujuk pada ajaran dan fatwa dari guru beliau, Syekh Muhammad bin Ali Al-Khatib. Melalui buku ini, Sayyid Abdurrahman memberikan pemahaman yang mendalam tentang hukum-hukum seputar darah perempuan, yang sangat penting agar setiap umat Islam, khususnya perempuan, dapat melaksanakan ibadah dengan benar sesuai syariat Islam.

Semoga dengan mempelajari kitab Al-Ibanah wal Ifadhah, kita bisa lebih memahami hukum-hukum Islam terkait darah perempuan, serta menjalankan ibadah dengan lebih baik dan tepat sesuai tuntunan agama. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Semoga ilmu yang terkandung dalam kitab ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Terima kasih telah membaca, dan untuk memperoleh kitab ini lebih lanjut, kunjungi situs berikut: https://www.laduni.id/kitab

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Al-Ibanah Wal Ifadhah (PDF)

 

PENULIS              

:

Sayyid Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul Qadir Assaqqaf

 

 

PENERJEMAH   

:

       

 

PENERBIT           

:

     

 

TAHUN                

:

  M / H

       

 

Tebal                  

:

101 Halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab

Kitab Hasyiah Qalyubi wa Umairah (4 Jilid)

Kitab Qalyubi wa Umairah adalah karya dua ulama besar Mazhab Syafi'i asal Mesir, yaitu Syekh Syihabuddin Ahmad Al-Qalyubi (w. 1069 H) dan Syekh Syihabuddin Ahmad Al-Barlis, yang bergelar Umairah (w. 957 H). Kitab ini merupakan dua hasyiah (komentar) dari kitab utama Minhaj Al-Thalibin karya Imam Nawawi, yang membahas secara rinci tentang ilmu fiqih Mazhab Syafi'i.

Kitab Qalyubi wa Umairah disusun secara sistematis, mengikuti struktur kitab, bab, dan pasal. Pembahasan dalam kitab ini sangat komprehensif dan menyeluruh, mencakup berbagai aspek fiqih yang penting dalam kehidupan umat Islam. Salah satu topik utama yang dibahas adalah ibadah haji, yang dijelaskan dalam beberapa bab penting. Di antaranya adalah bab tentang Miqat Haji, yang membahas tentang waktu dan tempat yang ditentukan bagi umat Islam untuk memulai ibadah haji. Selain itu, kitab ini juga membahas bab tentang Ihram Haji, yaitu tahap awal dalam pelaksanaan ibadah haji yang sangat penting untuk dipahami dengan baik.

Selain pembahasan mengenai haji, kitab Qalyubi wa Umairah juga mengupas secara mendalam tentang hukum-hukum Iddah, masa tunggu yang harus dijalani oleh seorang wanita setelah berpisah dengan suaminya, baik karena perceraian maupun kematian. Di dalam bab Iddah, terdapat beberapa pasal penting, antara lain pasal tentang Habis Iddah Wanita Hamil, yang menjelaskan kapan seorang wanita hamil dapat mengakhiri masa iddah-nya. Selain itu, ada juga hukum tentang mendekati wanita yang sedang dalam masa iddah dan masa iddah wanita yang ditinggal suaminya karena meninggal dunia.

Tidak ketinggalan, kitab ini juga membahas tentang Istibra', yaitu proses membersihkan rahim setelah berpisah dari suami, yang merupakan bagian penting dalam hukum-hukum fiqih terkait dengan wanita.

Kitab Qalyubi wa Umairah ini menjadi rujukan yang sangat berguna bagi para ahli fiqih dan umat Islam pada umumnya, khususnya dalam memahami hukum-hukum fiqih yang berkaitan dengan ibadah dan kehidupan sehari-hari. Dengan mendalami kitab ini, kita diharapkan dapat lebih memahami prinsip-prinsip fiqih Mazhab Syafi'i, serta mengamalkan ajaran Islam dengan lebih baik dan sesuai syariat.

Semoga ilmu yang terkandung dalam kitab ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Terima kasih telah membaca, dan untuk memperoleh kitab ini lebih lanjut, kunjungi situs berikut: 

Jilid 1 https://www.laduni.id/kitab
Kitab Hasyiah Qalyubi wa Umairah Jilid 2
Kitab Hasyiah Qalyubi wa Umairah Jilid 3
Kitab Hasyiah Qalyubi wa Umairah Jilid 4

IDENTITAS KITAB

 

 

   

 

       
   

 

   

 

       

 

JUDUL                  

:

 

 

Kitab Hasyiah Qalyubi Wa Umairah Jilid 1(PDF)

 

PENULIS              

:

 

 

Syekh Syihabuddin Ahmad Al Qalyubi dan Syekh Syihabuddin Ahmad Al Barlis Umairah

 

 

PENERJEMAH   

:

 

 

-

     

 

PENERBIT           

:

 

 

Musthafa Bab Halabi wa Awladih, Mesir

   

 

TAHUN                

:

 

   1956 M / 1375 H

 

       

 

TEBAL                  

:

 

 

356 Halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Kitab Al-Basmalah min Jihhati Fununil 'Ilmi

Kitab Al-Basmalah min Jihhati Fununil Ilmi karya KH. Ahmad Yasin Asymuni, Pengasuh Pondok Pesantren Pethuk, Kediri, adalah sebuah karya yang secara khusus membahas kalimat Basmalah, yakni Bismillahirrahmanirrahim, yang dikenal sebagai kalimat Thayyibah penuh keberkahan. Kitab ini mengungkapkan kedalaman makna dan khasiat luar biasa yang terkandung dalam kalimat ini, baik dari segi artinya maupun pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.

Kalimat Basmalah sering diucapkan dalam berbagai aktivitas, mulai dari membaca Al-Qur'an hingga memulai pekerjaan atau kegiatan lainnya. Dalam kitab ini, KH. Ahmad Yasin Asymuni mengajak pembaca untuk lebih memahami hakikat dan kekuatan spiritual yang terkandung dalam setiap kata Bismillahirrahmanirrahim. Kalimat ini bukan sekadar pembuka, tetapi juga doa yang mengandung harapan akan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.

Sebagaimana disebutkan dalam kitab Uqudul Lujain karya Syekh Nawawi Al-Banteni, yang membahas hubungan suami istri, kalimat Basmalah memiliki posisi yang sangat penting dalam Islam. Banyak ulama yang menegaskan bahwa Basmalah adalah kalimat penuh keberkahan, dan barang siapa yang mengucapkannya dengan penuh keyakinan, maka akan mendapatkan kemudahan dalam mencapai tujuannya, baik dalam urusan duniawi maupun ukhrawi.

Kitab Al-Basmalah min Jihhati Fununil Ilmi menyajikan berbagai perspektif tentang Basmalah dari berbagai cabang ilmu. KH. Ahmad Yasin tidak hanya menjelaskan makna literalnya, tetapi juga merinci berbagai khasiat dan keutamaan yang dapat diperoleh dengan membaca dan mengamalkan Basmalah dalam kehidupan sehari-hari. Di antaranya adalah memberikan keberkahan dalam usaha dan pekerjaan, mendatangkan kedamaian dalam hati, serta sebagai perlindungan dari berbagai bahaya dan godaan setan. Kitab ini mengingatkan kita bahwa Basmalah harus dipahami dan dihayati maknanya, karena setiap hurufnya mengandung energi spiritual yang dapat membawa berkah dalam setiap langkah hidup kita.

Semoga ilmu yang terkandung dalam kitab ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Terima kasih telah membaca, dan untuk memperoleh kitab ini lebih lanjut, kunjungi situs berikut: https://www.laduni.id/kitab

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Al Basmalah min Jihhati Fununil 'Ilmi (PDF)

 

PENULIS              

:

KH. Ahmad Yasin Asymuni

 

 

PENERJEMAH   

:

       

 

PENERBIT           

:

     

 

TAHUN                

:

  M / H

       

 

Tebal                  

:

34 Halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab

Kitab Washiyatul Mushtafa lil Imam 'Ali Karroma Allahu Wajhah

Kitab Washiyatul Mushtafa lil Imam 'Ali Karroma Allahu Wajhah karya Abdul Wahab Asy-Sya'rani, yang lebih dikenal dengan nama Imam Asy-Sya'rani, merupakan salah satu karya penting dalam dunia tasawuf dan keilmuan Islam. Beliau adalah seorang sufi besar yang dihormati pada zamannya dan diakui sebagai wali quthub, yaitu seorang wali yang memiliki kedudukan sangat tinggi dalam dunia spiritual. Imam Asy-Sya'rani memperoleh gelar "Imamul Muhaqqiqin wa Zudwatul Arifin," yang artinya pemuka bagi para ahli kebenaran dan teladan bagi orang-orang yang telah mencapai tingkat makrifat.

Imam Asy-Sya'rani dilahirkan di desa Qalqasyandah, Mesir, pada tanggal 27 Ramadhan 989 H (12 Juli 1493 M). Beliau dikenal karena kedalaman ilmunya dalam bidang tasawuf dan juga karena kontribusinya dalam menyebarkan ajaran-ajaran sufi yang berlandaskan pada pemahaman yang benar mengenai kedekatan diri dengan Allah.

Salah satu karya penting beliau adalah kitab yang berisi kumpulan wasiat-wasiat Nabi Muhammad SAW kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Dalam kitab ini, Imam Asy-Sya'rani menuliskan beberapa kalimat dalam prolog yang menjelaskan tentang pentingnya kedudukan Sayyidina Ali dalam ajaran Islam, serta hubungan dekat beliau dengan Rasulullah SAW.

Sebagaimana yang tertulis dalam kitab ini, Sayyidina Ali menceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW memanggilnya untuk menyepi bersama di rumah beliau. Dalam perbincangan tersebut, Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Ali, engkau memiliki kedudukan seperti kedudukannya Nabi Harun terhadap Nabi Musa AS, kecuali bahwa tidak ada nabi setelahku." Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya posisi Sayyidina Ali dalam ajaran Islam, serta memberikan gambaran akan hubungan yang sangat erat antara beliau dengan Rasulullah.

Imam Asy-Sya'rani, dalam penulisannya, ingin mengingatkan umat Islam akan betapa besar peran Sayyidina Ali dalam sejarah Islam dan betapa pentingnya wasiat-wasiat yang diberikan oleh Rasulullah SAW untuk membimbing umat Islam, khususnya dalam mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran-ajaran agama.

Semoga ilmu yang terkandung dalam kitab ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Terima kasih telah membaca, dan untuk memperoleh kitab ini lebih lanjut, kunjungi situs berikut: https://www.laduni.id/kitab

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Washiyatul Mushtafa Lil Imam 'Ali Karroma Allahu wajhah (PDF)

 

PENULIS              

:

Imam Asy-Sya'rani

 

 

PENERJEMAH   

:

       

 

PENERBIT           

:

     

 

TAHUN                

:

 H / M

       

 

Tebal                  

:

22 Halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Kitab Tahshinatun Minasy Syaithon (Makna Pesantren)

Kitab Tahshinatun Minasy Syaithon (Makna Pesantren) karya Syekh Ahmad bin Asymuni dari Kediri adalah sebuah kitab yang sangat bermanfaat dalam membimbing umat Islam untuk melindungi diri dari godaan dan tipu daya setan yang terkutuk. Kitab ini mengajarkan bagaimana cara membangun benteng-benteng kokoh untuk melindungi diri, baik dari sisi lahiriah maupun batiniah, agar terhindar dari perbuatan dosa dan keburukan yang sering kali dibisikkan oleh syaitan.

Syekh Ahmad bin Asymuni menginstruksikan umat Islam untuk membangun benteng yang kuat, yang terdiri dari penjagaan hati, lidah, dan seluruh anggota badan. Hati harus selalu dijaga dari niat dan perasaan buruk, sementara lidah harus dikendalikan agar tidak terjerumus dalam perkataan yang merugikan atau membawa dosa. Anggota tubuh lainnya juga harus dilindungi dari tindakan yang tidak sesuai dengan tuntunan agama. Semua ini, menurut beliau, adalah langkah-langkah untuk menjaga diri dari godaan setan yang sering kali berusaha menggoda manusia ke dalam kemaksiatan.

Syekh Ahmad bin Asymuni juga menekankan pentingnya berpegang teguh pada ajaran agama yang benar sebagai landasan dalam hidup. Dengan menjaga iman dan ketakwaan, serta mengikuti petunjuk agama, kita akan lebih mampu menghindari tipu daya setan yang senantiasa berusaha menyesatkan manusia. Syekh Ahmad menggambarkan setan sebagai musuh yang tidak tampak namun sangat berbahaya, yang bisa merusak akhlak dan menjauhkan kita dari Allah.

Kitab ini juga menggarisbawahi peran pesantren sebagai pusat pendidikan agama Islam yang memiliki tugas mulia dalam membentuk individu-individu yang unggul, baik dalam akhlak maupun ilmu pengetahuan agama. Di pesantren, para santri diajarkan untuk senantiasa berada di bawah naungan ilmu Allah, menjaga diri dari pengaruh buruk setan, dan memperkuat keimanan serta ketakwaan mereka. Sebagai lembaga pendidikan, pesantren berperan penting dalam mencetak generasi yang kuat dalam iman, memiliki moralitas yang tinggi, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan kokoh.

Melalui kitab ini, Syekh Ahmad bin Asymuni mengajak umat Islam untuk senantiasa waspada dan memperkuat benteng pertahanan diri agar tidak terperosok dalam jerat godaan setan. Sebagai umat yang beriman, kita harus menjaga hati, lidah, dan seluruh tubuh kita dari hal-hal yang bisa menjauhkan kita dari jalan yang benar dan merusak hubungan kita dengan Allah.

Semoga ilmu yang terkandung dalam kitab ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Terima kasih telah membaca, dan untuk memperoleh kitab ini lebih lanjut, kunjungi situs berikut: https://www.laduni.id/kitab

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Tahshinatun Minasy Syaithon (Makna Pesantren) (PDF)

 

PENULIS              

:

Syekh Ahmad bin Asymuni - Kediri

 

 

PENERJEMAH   

:

       

 

PENERBIT           

:

     

 

TAHUN                

:

 H / M

       

 

Tebal                  

:

78 Halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Kitab Risalah Anil Ilham Makna Pesantren

Kitab Risalah Anil Ilham Makna Pesantren karya Sayyid Alwi Al-Maliki Al-Hasani adalah sebuah risalah yang mengupas secara mendalam mengenai ilham, yang merupakan salah satu bentuk wahyu dari Allah SWT. Dalam kitab ini, Sayyid Alwi memberikan penjelasan yang sangat rinci tentang pengertian ilham, hukum-hukum yang berkaitan dengan ilham, serta berbagai hal yang perlu dipahami terkait fenomena ini dalam perspektif Islam.

Ilham, menurut Sayyid Alwi, adalah inspirasi atau ide yang diberikan langsung oleh Allah kepada hati seseorang, yang berkaitan dengan permasalahan tertentu yang dihadapi oleh individu tersebut. Ilham dalam Islam dianggap sebagai bentuk wahyu yang bukan seperti wahyu yang diturunkan kepada para nabi, namun tetap merupakan petunjuk ilahi yang dapat membimbing seseorang dalam mengambil keputusan atau menjalani hidup dengan bijaksana. Ilham ini sering datang secara mendalam di hati dan bisa jadi datang dalam bentuk pemahaman yang tiba-tiba atau ide-ide yang menuntun pada solusi masalah yang dihadapi.

Sayyid Alwi Al-Maliki Al-Hasani juga menguraikan hukum-hukum ilham dalam risalah ini, menjelaskan bahwa ilham dapat diterima oleh orang-orang yang dekat dengan Allah, terutama mereka yang memiliki kesucian hati dan selalu berusaha mengikuti jalan yang lurus. Ilham tidak bisa dipahami atau diterima oleh sembarang orang, karena ia merupakan anugerah khusus dari Tuhan yang diberikan berdasarkan kedekatan spiritual seseorang dengan-Nya. Dalam risalah ini, Sayyid Alwi juga menekankan pentingnya memelihara hati yang bersih dan selalu menjaga hubungan yang kuat dengan Allah agar ilham yang diterima dapat membimbing seseorang menuju jalan yang benar.

Menariknya, di bagian akhir risalah ini, Sayyid Alwi menambahkan bonus ilmu yang sangat berharga, yakni penjelasan tentang batalnya paham hulul dan ittihad, yang merupakan konsep-konsep dalam tasawuf yang pernah dibahas oleh Imam Abu Hamid Al-Ghazali dalam karya beliau yang berjudul Al-Maqshad Al-Asna. Konsep hulul dan ittihad sering kali menimbulkan kontroversi dalam dunia tasawuf karena menyangkut kedudukan Tuhan dan manusia yang terkadang dipahami secara keliru. Sayyid Alwi mengutip penjelasan Imam Al-Ghazali untuk menegaskan bahwa kedua paham tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam yang murni dan mengajarkan bahwa meskipun ilham bisa datang kepada seorang hamba, kedudukan Allah tetap jauh berbeda dan tidak bisa disamakan dengan makhluk-Nya.

Secara keseluruhan, risalah ini bukan hanya memberikan pengetahuan mendalam tentang ilham, tetapi juga memberikan pencerahan bagi umat Islam untuk memahami kedudukan wahyu dan petunjuk dari Allah dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana menghindari paham yang dapat menyesatkan. Melalui karya ini, Sayyid Alwi Al-Maliki Al-Hasani mengajak umat Islam untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, menjaga hati, dan senantiasa membuka diri terhadap petunjuk ilahi yang dapat membimbing mereka menuju kebenaran.

Semoga ilmu yang terkandung dalam kitab ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Terima kasih telah membaca, dan untuk memperoleh kitab ini lebih lanjut, kunjungi situs berikut: https://www.laduni.id/kitab

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Risalah Anil Ilham Makna Pesantren (PDF)

 

PENULIS              

:

Sayyid Alwi Al Maliki Al Hasani

 

 

PENERJEMAH   

:

       

 

PENERBIT           

:

     

 

TAHUN                

:

 H / M

       

 

Tebal                  

:

16 Halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Kitab Fadhoilu Syahri Rojab Makna Pesantren

Kitab Fadhoilu Syahri Rojab Makna Pesantren karya ulama asli nusantara, Syekh Ahmad Yasin Asymuni Al-Jaruni, mengupas tuntas tentang fadilah (keutamaan), keistimewaan, dan rahasia yang terkandung dalam bulan Rajab. Dalam kitabnya, Syekh Ahmad Yasin mengajak umat Islam untuk lebih memahami pentingnya bulan Rajab yang disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai salah satu bulan haram, yakni bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Dari dua belas bulan dalam kalender Hijriyah, terdapat empat bulan yang memiliki kedudukan khusus, yaitu Dzul Qadah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab.

Bulan Rajab merupakan bulan yang penuh berkah, dan dalam salah satu hadis Nabi Muhammad SAW, disebutkan bahwa Rajab adalah salah satu dari empat bulan yang dihormati. Keistimewaan bulan ini terletak pada kesempatan untuk meningkatkan ibadah dan meraih pahala yang berlipat ganda. Bulan Rajab datang dua bulan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, yang membuatnya menjadi waktu yang sangat strategis untuk mempersiapkan diri secara spiritual menyambut Ramadhan. Kaum Muslimin biasanya mulai meningkatkan amal ibadah mereka pada bulan ini, seperti melaksanakan puasa sunnah, berdoa, dan memperbanyak amalan shalih lainnya sebagai bentuk persiapan menyambut datangnya bulan yang penuh rahmat dan ampunan tersebut.

Syekh Ahmad Yasin juga menyoroti puasa sunnah pada hari ke-27 bulan Rajab, yang dianggap memiliki banyak keutamaan, serta puasa pada hari pertama bulan Rajab. Selain itu, beliau menjelaskan tentang fadilah qiyamul-lail (sholat malam) pada malam pertama bulan Rajab. Amalan ini dianggap memiliki keistimewaan yang luar biasa, karena pada malam tersebut, doa-doa yang dipanjatkan dikabulkan oleh Allah SWT.

Tak hanya itu, Syekh Ahmad Yasin juga menekankan pentingnya doa-doa yang baik dan penuh harapan untuk diamalkan selama bulan Rajab. Doa-doa ini memiliki kekuatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, serta memohon keberkahan dan ampunan-Nya. Bulan Rajab menjadi momentum bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak amal ibadah, berdoa, dan berusaha memperbaiki diri agar siap memasuki bulan Ramadhan yang penuh rahmat.

Melalui karya ini, Syekh Ahmad Yasin Asymuni Al-Jaruni mengingatkan kita akan pentingnya memanfaatkan bulan Rajab sebagai bulan untuk memperkuat iman dan amal ibadah, serta sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri sebelum memasuki bulan Ramadhan yang penuh berkah. Bulan Rajab tidak hanya sebagai bulan yang dimuliakan dalam sejarah Islam, tetapi juga sebagai bulan yang memiliki potensi besar untuk meraih berbagai keutamaan yang akan membawa umat Islam lebih dekat kepada Allah SWT.

Semoga ilmu yang terkandung dalam kitab ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Terima kasih telah membaca, dan untuk memperoleh kitab ini lebih lanjut, kunjungi situs berikut: https://www.laduni.id/kitab

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Fadhoilu Syahri Rojab Makna Pesantren (PDF)

 

PENULIS              

:

Syekh Ahmad Yasin Asymuni Al Jaruni

 

 

PENERJEMAH   

:

       

 

PENERBIT           

:

Ma'had Hidayatuth Thullab Pethuk, Semen, Kediri.

   

 

TAHUN                

:

 H / M

       

 

Tebal                  

:

35 Halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab