Indeks Kitab

Kitab Raudhatul Thalibin Jilid 2

Karya Al-Imam Al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasyqi (631-676H).
Pembahasan  Raudhatuth Thalibin Jilid 2 ini:
Kitab zakat, kitab puasa, kitab i’tikaf, kitab haji, kitab qurban, kitab hewan buruan dan sembelihan, kitab makanan, kitab nadzar.

Terimakasih telah membaca  Kitab Raudhatul Thalibin Jilid 2,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

 Kitab Raudhatul Thalibin Jilid 2 (PDF)

 

PENULIS              

:

Al-Imam Al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasyqi

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

----------------

   

 

TAHUN                

:

 M / H

       

 

Tebal                  

:

429 halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab

Kitab Raudhatul Thalibin Jilid 1

Karya Al-Imam Al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasyqi (631-676H).
Kitab Raudhah Al-Thalibin ini merupakan sebuah ringkasan (mukhtashar) yang dilakukan oleh Imam Al-Nawawi terhadap Kitab Al-‘Aziz Syarh Al-Wajiz (Al-Syarh Al-Kabir) karya Imam Abu Al-Qasim Abdul Karim bin Muhammad Al-Rafi’i (557-623H). Judul kitab ini (Raudhah Al-Thalibin) digabungkan dengan ‘Umdah Al-Muftin, karena Beliau memaparkan persoalan-persoalan fiqh secara terperinci, berbeda dengan Kitab Minhaj Thalibin karya An-Nawawi yang lain yang dianggap sebagai karya fiqh yang ringkas. Ukuran kedua kitab ini tidak dapat dibandingkan, karena Raudhah Al-Thalibin lebih besar dibanding Al-Minhaj hingga sepuluh kali lipat.

Pembahasan Terjemahan Raudhatuth Thalibin Jilid 1 ini:
Biografi imam nawawi,metode yang lurus mengenai biografi Imam An-Nawawi,kitab thaharah (bersuci),kitab tayamum,kitab haid,kitab shalat,kitab shalat jama'ah,kitab shalat orang bepergian,kitab shalat jum’at,kitab shalat khauf,kitab shalat dua hari raya,kitab shalat kusuf (gerhana),kitab shalat istisqa,kitab jenazah.

Terimakasih telah membaca  Kitab Raudhatul Thalibin Jilid 1,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

 Kitab Raudhatul Thalibin Jilid 1 (PDF)

 

PENULIS              

:

Al-Imam Al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasyqi

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

----------------

   

 

TAHUN                

:

 M / H

       

 

Tebal                  

:

422 halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab

Kitab Tafsir Fathul Qadir

Karya Muhammad bin Ali bin Muhammad Al-Syaukani (Wafat 1250H) . Salah satu tafsir Al-Qur’an yang berisi ilmu yang banyak, tahqiqnya yang cermat, faedah-faedah ilmu yang banyak dan disarikan dari berbagai macam kitab tafsir dan lain-lain.  

Beliau adalah seorang imam besar, mujtahid, berguru pula dengan ulama besar yang antaranya Imam Muhammad bin Ismail Ash-Shan’ani rahimahullah. Imam Al-Syaukani merupakan Qadhi dan Hakim di negeri Yaman, mujaddid Islam, tegas memerangi syirik, bid’ah, dan golongan yang menyimpang. Dan beliau juga seorang Ulama ahli hadis, ahli tafsir, sejarahwan, Seorang ahli sunnah, memiliki banyak karya tulis bernilai tinggi lagi bermanfaat untuk umat Islam. Dan di antaranya adalah kitab tafsir ini.

Beliau adalah pembela mazhab salaf di masanya. Walaupun pada mulanya beliau tumbuh membesar dalam kelompok mazhab Syi’ah Zaidiyah, tetapi berkah ketekunan dan semangat telahan beliau terhadap ilmu yang benar, akhirnya beliau kembali ke mazhab yang benar, iaitu mazhab ahli sunnah wal-jama’ah sebagaimana yang dipegang oleh generasi salafus soleh.

Setelah itu, beliau pun menulis kitabnya yang terkenal dengan judul As-Sail Al-Jarrar Al-Mutadaffiq ‘ala Hada’iq Al-Azhar. Di dalam kitab tersebut Imam Al-Syaukani mengkritik seluruh pemikiran dan pendapat kelompok Syi’ah Zaidiyah, serta menelanjangi pelbagai pembohongan yang diada-adakan oleh kelompok Zaidiyah. Sekaligus menegakkan mazhab salaf ahli Sunnah Wal-Jama’ah.

Terimakasih telah membaca Kitab Tafsir Fathul Qadir,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Tafsir Fathul Qadir (PDF)

 

PENULIS              

:

Muhammad bin Ali bin Muhammad Al-Syaukani

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Dar Al-Marefah  Beirut,Lebanon

   

 

TAHUN                

:

 2007 M / 1428H

       

 

Tebal                  

:

1704 halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 10

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Ke-Sepuluh  Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Asy-Syu’ara’, An-Naml, Al-Qashash, Al-Ankabut.

Surah Asy-Syu’ara’ Surah ini terdiri dari 227 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Surah ini dinamakan ASY-SU‘ARA’ (jamak dari kata “Asy-Sya 'ir ”) yang berarti “Penyair ”, yang diambil dari ayat 224. Al-Biqa‘i berpendapat bahwa tujuan surah ini adalah membuktikan bahwa ia adalah mukjizat yang sangat jelas yang bersumber dari Allah SWT. Yang menjelaskan segala sesuatu, antara lain merinci apa yang dikemukakan pada akhir surah yang lalu. Penamaannya sebagai Asy-Syu'ara’ (Para penyair) adalah bukti yang sangat jelas tentang tujuan tersebut, karena Al-Qur’an sungguh berbeda dengan syair para penyair.

Surah An-Naml Surah ini terdiri dari 93 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Surah ini dinamakan AN-NAML yang berarti “Semut”, yang diambil dari ayat 18 dan 19. Surah An-Naml adalah salah satu surah Makkiyyah yang semua ayat-ayatnya disepakati turun sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah. Namanya yang paling populer adalah An-Naml yakni “Semut”. Ada juga yang menamainya surah Al-Hud hud. Ini karena kedua binatang itu disebut dalam surah ini. Di samping itu ia dikenal juga dengan nama surah Sulaiman. Boleh jadi karena uraian tentang nabi yang raja itu, diuraikan pada surah ini dengan sedikit lebih rinci dibanding dengan uraian tentang beliau pada surah-surah yang lain.

Surah Al-Qashash Surah ini terdiri dari 88 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Surah ini dinamakan AL-QASHASH yang berarti “Cerita ”, yang diambil dari ayat 25. Al-Biqa'i secara sangat singkat berpendapat bahwa tema dan tujuan utama pemaparan surah ini adalah “tawadhu'”, yakni kerendahan hati yang mengantar kepada pengembalian segala sesuatu kepada Allah SWT yang dihasilkan oleh keimanan tentang kehidupan ukhrawi serta kepercayaan menyangkut kenabian Rasulullah Muhammad SAW. yang terbukti dengan kemukjizatan Al-Qur’an. Al-Biqa'i secara sangat singkat berpendapat bahwa tema dan tujuan utama pemaparan surah ini adalah “tawadhu'”, yakni kerendahan hati yang mengantar kepada pengembalian segala sesuatu kepada Allah swt., yang dihasilkan oleh keimanan tentang kehidupan ukhrawi serta kepercayaan menyangkut kenabian Rasulullah Muhammad SAW yang terbukti dengan kemukjizatan Al-Qur’an.

Surah Al-‘Ankabut Surah ini terdiri dari 69 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Surah ini dinamakan AL- ‘ANKABUT yang berarti “Laba-Laba ”, diambil dari ayat 41. Al-Biqa‘i berpendapat bahwa tujuan utama surah ini adalah perintah untuk bersungguh-sungguh melaksanakan amr ma‘ruf dan nahi munkar serta ajakan menuju jalan Allah dan pujian atas-Nya tanpa jemu  sebagaimana penutup surah yang lalu dan tanpa berpaling kepada selain Allah, sehingga tidak menjadi seperti laba-laba. Surah ini adalah surah yang menggambarkan kelemahan kaum kafir dan kekuatan kaum beriman, dan dari sini diketahui mengapa ia dinamai surah Al-‘Ankabut (laba-laba). Demikian lebih kurang Al-Biqa‘i yang kali ini terasa memaksakan kebenaran idenya yang menyatakan bahwa nama surah menunjukkan tema utama dan tujuan pokok uraiannya.


Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 10,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 10 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

548 halaman (PDF)

       

 

                         

 

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 9

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Ke-Sembilan  Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-Hajj, Al-Mu’minun , An-Nur, Al-Furqan.
Surah Al-Hajj
termasuk golongan surah-surah Madaniyyah, terdiri atas 78 ayat. Dinamakan surah ini “AL-HAJJ” karena mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan ibadah Haji. Surah ini diuraikan perintah Allah kepada Nabi Ibrahim As. agar mengumandangkan panggilan berkunjung ke Baitullah serta beberapa uraian tentang ibadah haji dan manfaatnya. Al-Biqa‘i berpendapat bahwa tujuan pokok dan tema utama surah ini adalah mendorong manusia guna mencapai ketakwaan yang mengantarnya terhindar dari putusan Illahi yang adil guna meraih peringkat perolehan Anugerah-Nya di hari berkumpulnya semua makhluk kelak di Padang Mahsyar.

Surah Al-Mu’minun termasuk golongan surah-surah Makiyyah, terdiri atas 118 ayat. Dinamakan surah ini “AL-MU’MINUN” karena permulaan surah ini menerangkan bagaimana seharusnya sifat-sifat orang mu’min yang menyebabkan keberuntungan mereka di akhirat dan ketentraman jiwa mereka di dunia. Tujuan dan tema utama surah ini adalah uraian tentang kebahagiaan dan kemenangan yang akan diraih secara khusus untuk orang-orang mukmin, sebagaimana jelas dipahami dari namanya.

Surah An-Nur  termasuk golongan surah-surah Madaniyyah, terdiri dari 64 ayat. Dinamakan surah ini “AN-NUR ” yang berarti “CAHAYA ” di ambil dari kata An-Nur yang terdapat pada ayat 35.
Sayyid Quthub menulis bahwa Kata Nur atau Cahaya itu dikaitkan dengan Allah: ‘‘Allah adalah cahaya langit dan bumi. ” Nur juga disebut melalui dampak dan manifestasinya dalam hati dan jiwa, yaitu yang tercermin dampaknya pada etika dan akhlak yang menjadi dasar uraian surah ini. Akhlak tersebut berkaitan dengan jiwa pribadi demi pribadi, keluarga dan masyarakat. Nur itu menerangi hati, dan kehidupan, serta dikaitkan dengan cahaya alam raya, cahaya jiwa dan terangnya hati, serta ketulusan nurani, yang kesemuanya bersumber dari cahaya Allah yang menerangi jagat raya.

Surah Al-Furqan terdiri atas 77 ayat, menjelaskan tentang KeEsaan Allah dan keniscayaan Kiamat, dan Kami telah menyiapkan bagi siapa yang mendustakan keniscayaan Kiamat baik mereka maupun selain mereka, neraka sa'iran yang amat besar kobarannya.


Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 9,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 9 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

328 halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab

Hadrah Basaudan (Pdf)

Karya Syekh ‘Abdullah bin Ahmad bin ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdur Rahman Basaudan Rahimahumullah Jami`an. Pada zaman Syaikh Basaudan, di Hadramaut banyak sekali orang yang memiliki nama Abdullah. Dari sekian banyak Abdullah yang ada, terdapat tujuh Abdullah (Al-'Abadilah As-Sab’ah) yang memiliki kedudukan tinggi, diantaranya adalah Syaikh Abdullah bin Ahmad Basaudan.

Hadrah Basaudan adalah kumpulan dzikir, qasidah yang berisi do’a, permohonan, tawasul kepada Nabi-Nabi, Malaikat, Wali-Wali, Ahlul bait, orang-orang soleh dan tokoh-tokoh agama Islam di zamannya. Hadrah ini memiliki kesan tersendiri karena seluruh orang yang hadir di majlis ikut serta membacanya dari awal hingga akhir hadrah.

Hadrah ini mujarrab untuk mengkabulkan hajat, menjauhkan diri dari bala’ dan musibah berkat do’a dan tawassul di dalamnya. Semoga kitab Hadrah Basaudan ini bermanfaat untuk seluruh umat Islam di mana saja mereka berada. Aamiin

Terimakasih telah membaca Kitab  Hadrah Basaudan,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Hadrah Basaudan (PDF)

 

PENULIS              

:

Syekh ‘Abdullah bin Ahmad bin ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdur Rahman Basaudan Rahimahumullah Jami`an

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

     

 

TAHUN                

:

 M /H

       

 

Tebal                  

:

44 halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 8

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Ke-Delapan Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-Kahf, Maryam , Thaha, Al-Anbiya.
Surah Al-Kahf
Surah ini terdiri atas 110 ayat. Surah ini dinamakan “AL-KAHF” yang berarti “Gua ”, surah ini juga dinamakan dengan “ASHHABUL KAHF” artinya “Penghuni-penghuni Gua”, diambil dari kisah surah ini pada ayat 9 sampai 26. Surah ini dinamai surah Al-Kahf yang secara harfiah berarti gua. Nama tersebut diambil dari kisah sekelompok pemuda yang menyingkir dari gangguan penguasa zamannya, lalu tertidur di dalam gua selama tiga ratus tahun lebih. Nama tersebut dikenal sejak masa Rasul SAW, bahkan beliau sendiri menamainya demikian. Beliau bersabda: “Siapa yang menghafal sepuluh ayat dari awal surah Al-Kahf maka dia terpelihara dari fitnah Ad-Dajjal.” (HR. Muslim dan Abu Daud melalui Abu Ad-Darda’).

SURAH MARYAM  Surah ini terdiri atas 98 ayat. Surah ini dinamakan “MARYAM” karena mengandung kisah Maryam, ibu Nabi ‘Isa As. Al-Biqa‘i berpendapat bahwa tema utama surah ini adalah penjelasan tentang cakupan rahmat dan limpahan karunia Allah SWT atas semua makhluk-Nya, yang pada gilirannya membuktikan bahwa Allah SWT menyandang semua sifat sempurna serta berkuasa menciptakan hal-hal yang ajaib sehingga terbukti pula kekuasaan-Nya membangkitkan manusia setelah kematian mereka. Di samping itu terbukti pula kemahasucian-Nya dari anak dan sekutu, karena siapa yang telah terbukti keluasan kekuasaan-Nya dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya, maka pasti Dia tidak membutuhkan anak. Dari makna-makna itulah sehingga surah ini dinamai surah Maryam karena melalui kisahnya terbukti kemahakuasaan Allah serta kemahaluasan ilmu-Nya.

SURAH THAHA Surah ini terdiri atas 135 ayat. Surah ini dinamakan “THAHA ” yang diambil dari perkataan yang berasal dari ayat pertama surah ini. Surah ini dinamai surah Thaha, nama yang telah dikenal sejak awal masa Islam. Ada juga yang menamainya surah Al-Kalim, yakni mitra bicara. Mitra bicara yang dimaksud di sini adalah Nabi Musa As. yang menerima wahyu dan mendengar firman-firman Allah secara langsung tanpa perantara malaikat. Memang dalam surah ini, cukup banyak uraian tentang Nabi Musa As., antara lain tentang firman Allah yang beliau terima dalam perjalanan bersama keluarganya dari Madyan menuju ke Mesir.

SURAH AL-ANBIYA’ Surah ini terdiri atas 112 ayat. Surah ini dinamakan “AL-ANBIYA’ ” yang berarti “Nabi-Nabi” karena surah ini mengutarakan kisah beberapa orang Nabi. Surah ini dinamai surah Al-Anbiya’. Nama tersebut telah dikenal sejak masa sahabat Nabi SAW,  Imam Bukhari meriwayatkan ucapan Ibn Mas‘ud yang menyebut nama surah Al-Anbiya’ bersama surah Al-Isra’, Al-Kahf, Maryam dan Thaha dan menilainya sebagai surah-surah pertama yang turun.


Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 8,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 8 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

490 halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Kitab Tafsir Al- Mishbah Jilid 7

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Ke-Tujuh Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Ibrahim, Al-Hijr, An-Nahl, Al-Isra’.
Surah Ibrahim
ini terdiri dari atas 52 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Dinamakan surah “IBRAHlM”, karena surah ini mengandung doa Nabi Ibrahim As. yaitu pada ayat 3 5 sampai 41. Tema utama uraian surah ini adalah Tauhid serta uraian tentang kesempumaan kitab suci Al-Qur’an yang mampu mengantar ke hadirat Ilahi melalui penjelasan-Nya tentang ash-shirdth yakni jalan luas dan lebar yang mengantar ke sana.

 
Surah Al-Hijr Surah ini terdiri dari atas 99 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Al-Hijr adalah nama sebuah daerah pegunungan yang didiami zaman dahulu oleh kaum Tsamut terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Syiria). Tema utama dan tujuan uraian surah ini menggambarkan ketinggian kandungan kitab suci Al-Qur’an yang dengan gamblang menjelaskan kebenaran. Makna ini sejalan dengan nama Al-Hijr yang kisahnya demikian jelas apalagi bagi yang mendengar atau melihat peninggalan mereka, lebih-lebih bagi suku Quraisy.

Surah An-Nahl Surah ini terdiri dari atas 128 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Surah ini dinamakan “AN-NAHL ” yang berarti “lebah ” karena di dalamnya terdapat firman Allah SWT ayat 68 yang artinya: “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah".

Surah Al-Isra’ Surah ini terdiri dari atas 111 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Surah ini dinamakan “AL - ISRA yang berarti “Memperjalankan di Malam Hari ”, surah ini juga dinamakan dengan “BANI ISRA ’IL ” artinya “Keturunan Israil”.

Terimakasih telah membaca Kitab Tafsir Al- Mishbah Jilid 7,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 7 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

670 halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 6

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Ke-Enam Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Yunus, Hud, Yusuf, Ar-Ra’d.
Surah Yunus
terdiri dari 109 ayat. Surah ini dinamakan YUNUS,karena surah ini memuat kisah tentang Nabi Yunus As. Dan para pengikutnya. Surah ini merupakan wahyu ke 51 dari urutan surah-surah Al-Qur’an yang diterima Rasul SAW. Ia turun sesudah surah Al-Isra’ dan sebelum surah Hud. Thahir Ibn ‘Asyur memperkirakan bahwa surah ini turun pada tahun XI (sebelas) setelah keNabian atau sekitar dua tahun sebelum beliau berhijrah ke Madinah. Penamaan surah ini dengan surah Yunus karena kisah kaum Nabi tersebut disebut di sini, apalagi kaum Nabi Yunus As mempunyai pengalaman tersendiri, yaitu mereka tidak seperti umat Nabi-Nabi sebelumnya yang ketika diancam tetap membangkang.

Surah Hud terdiri dari 123 ayat. Surah ini dinamakan HUD, karena surah ini memuat kisah tentang Nabi Hud As. dan kaumnya.
Surah ini dinamai surah Hud, karena di dalamnya terulang nama Nabi Hud As. sebanyak lima kali, dan uraian menyangkut kisah beliau merupakan uraian yang terpanjang bila dibandingkan dengan uraian-uraian tentang beliau di surah-surah yang lain. Surah ini berbicara tentang kedudukan, keistimewaan serta tantangan Al-Qur’an, larangan mempersekutukan Allah SWT. dan bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah Rasul yang bertugas menyampaikan berita gembira dan peringatan, khususnya menyangkut hari Kebangkitan. Surah ini juga menguraikan tentang pengetahuan Allah SWT., penciptaan, pengaturan dan pengendalian-Nya terhadap alam raya dan semua makhluk serta uraian tentang kebinasaan para pembangkang dan aneka tuntunan bagi yang taat. Ia merupakan satu-satunya surah yang menguraikan peristiwa air bah yang menenggelamkan kaum Nabi Nuh As.

Surah Yusuf terdiri dari 111 ayat. Surah ini dinamakan YUSUF, karena surah ini memuat kisah tentang Nabi Yusuf As. Surah Yusuf turun di Mekah sebelum Nabi SAW berhijrah ke Madinah. Situasi dakwah ketika itu serupa dengan situasi turunnya surah Yunus, yakni sangat kritis, khususnya setelah peristiwa Isra’ dan Mi'raj di mana sekian banyak yang meragukan pengalaman Nabi SAW itu; bahkan sebagian yang lemah imannya menjadi murtad. Di sisi lain, jiwa Nabi Muhammad SAW sedang diliputi oleh kesedihan, karena istri beliau, Sayyidah Khadijah R.A., dan paman beliau, Abu Thalib, baru saja wafat. Nah, dalam situasi semacam itulah turun surah ini untuk menguatkan hati Nabi SAW.

Surah Ar-Ra‘d terdiri dari 43 ayat. Surah ini dinamakan AR-RA‘D yang berarti “Guruh ” diambil dari ayat 13. Tema utama surah ini adalah uraian tentang kebenaran Al-Qur’an dan bahwa ia adalah bukti kebenaran dan risalah Nabi Muhammad SAW. Tuduhan yang tidak beralasan dari kaum musyrikin tidaklah pada tempatnya dihiraukan, bahkan tidak pada tempatnya diucapkan.

Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 6,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 6 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

604 halaman (PDF)

       

 

                         

 

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 5

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Ke-Lima Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-A’raf, Al-Anfal, At-Taubah
Surah Al-A‘raf
terdiri dari 206 ayat. Kata AL-A ‘RAF yang berarti “Tempat Tertinggi, ”diambil dari ayat 46.
Kandungan surah ini merupakan rincian dari sekian banyak persoalan  yang diuraikan oleh surah Al-An ‘am, khususnya menyangkut kisah beberapa Nabi. Al-Biqa‘i berpendapat, bahwa tujuan utamanya adalah peringatan terhadap yang berpaling dari ajakan yang disampaikan oleh surah Al-An'am, yakni ajakan kepada Tauhid, kebajikan dan kesetiaan pada janji serta ancaman terhadap siksa duniawi dan ukhrawi. Bukti yang terkuat menyangkut tujuan tersebut - tulis Al-Biqa‘i - adalah nama surah ini “Al-A’raf”. Menurut Al-Biqa‘i, Al-A‘raf adalah tempat yang tinggi di surga. Mempercayai Al-A‘raf mengantar seseorang berada di tempat yang tinggi itu, dimana ia dapat mengamati surga dan neraka dan mengetahui hakikat apa yang terdapat di sana.

Surah Al-Anfal terdiri dari 75 ayat.Kata AL-ANFAL yang berarti “Harta Rampasan Perang, ” diambil dari ayat pertama. Al-Biqa‘i berpendapat bahwa tema utama dan tujuan penting dari uraian surah ini adalah untuk menekankan bahwa manusia tidak memiliki kemampuan mendatangkan manfaat, tidak juga kekuatan menampik mudharat kecuali berkat dan atas bantuan Allah SWT. Ini untuk mengantar mereka berserah diri kepada Allah, berpegang teguh pada tali agama-Nya yang pada gilirannya mengantar kepada persatuan dan kemenangan menghadapi musuh-musuh Allah dapat terlihat dari pesan ayat-ayat surah yang lalu yang memerintahkan agar mengikuti perintah Allah dengan penuh kepatuhan, penyerahan diri, dan kerelaan; serta mengembalikan semua kekuatan kepada Allah  sebab kalau Dia menghendaki bisa saja Dia mencabutnya, sebagaimana terlihat dari uraian tentang Al-Anfal pada surah ini.

Surah At-Taubah terdiri dari 129 ayat.Kata AT-TA UBAH yang berarti“Pengampunan, ” karena kata ini sering diulang dalam surah ini.
Ayat ini turun untuk tujuan pembatalan perjanjian antara kaum muslimin dengan sekian banyak kelompok kaum musyrikin. Sementara ulama menguraikan bahwa ketika Rasul saw. pada musim panas, yakni pada bulan Ramadhan tahun IX Hijrah menuju ke Tabuk guna menghadapi Romawi, kaum munafikin menyebarkan aneka isu negatif. Kaum musyrikin pun melakukan aneka kegiatan yang menunjukkan maksud mereka melanggar perjanjian. Karena itu turun ayat 58 surah Al-Anfal yang lalu yang memerintahkan pembatalan perjanjian jika kondisinya seperti yang dialami ketika itu. Nah, ayat ini mempertegas pemutusan hubungan dan perjanjian itu dengan menyatakan: Inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian,, dengan mereka untuk tidak saling berperang.

Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 5,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 5 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

747 halaman (PDF)

       

 

                         

 

 

Lihat Kitab