Indeks Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 9

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Ke-Sembilan  Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-Hajj, Al-Mu’minun , An-Nur, Al-Furqan.
Surah Al-Hajj
termasuk golongan surah-surah Madaniyyah, terdiri atas 78 ayat. Dinamakan surah ini “AL-HAJJ” karena mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan ibadah Haji. Surah ini diuraikan perintah Allah kepada Nabi Ibrahim As. agar mengumandangkan panggilan berkunjung ke Baitullah serta beberapa uraian tentang ibadah haji dan manfaatnya. Al-Biqa‘i berpendapat bahwa tujuan pokok dan tema utama surah ini adalah mendorong manusia guna mencapai ketakwaan yang mengantarnya terhindar dari putusan Illahi yang adil guna meraih peringkat perolehan Anugerah-Nya di hari berkumpulnya semua makhluk kelak di Padang Mahsyar.

Surah Al-Mu’minun termasuk golongan surah-surah Makiyyah, terdiri atas 118 ayat. Dinamakan surah ini “AL-MU’MINUN” karena permulaan surah ini menerangkan bagaimana seharusnya sifat-sifat orang mu’min yang menyebabkan keberuntungan mereka di akhirat dan ketentraman jiwa mereka di dunia. Tujuan dan tema utama surah ini adalah uraian tentang kebahagiaan dan kemenangan yang akan diraih secara khusus untuk orang-orang mukmin, sebagaimana jelas dipahami dari namanya.

Surah An-Nur  termasuk golongan surah-surah Madaniyyah, terdiri dari 64 ayat. Dinamakan surah ini “AN-NUR ” yang berarti “CAHAYA ” di ambil dari kata An-Nur yang terdapat pada ayat 35.
Sayyid Quthub menulis bahwa Kata Nur atau Cahaya itu dikaitkan dengan Allah: ‘‘Allah adalah cahaya langit dan bumi. ” Nur juga disebut melalui dampak dan manifestasinya dalam hati dan jiwa, yaitu yang tercermin dampaknya pada etika dan akhlak yang menjadi dasar uraian surah ini. Akhlak tersebut berkaitan dengan jiwa pribadi demi pribadi, keluarga dan masyarakat. Nur itu menerangi hati, dan kehidupan, serta dikaitkan dengan cahaya alam raya, cahaya jiwa dan terangnya hati, serta ketulusan nurani, yang kesemuanya bersumber dari cahaya Allah yang menerangi jagat raya.

Surah Al-Furqan terdiri atas 77 ayat, menjelaskan tentang KeEsaan Allah dan keniscayaan Kiamat, dan Kami telah menyiapkan bagi siapa yang mendustakan keniscayaan Kiamat baik mereka maupun selain mereka, neraka sa'iran yang amat besar kobarannya.


Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 9,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 9 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

328 halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab

Hadrah Basaudan (Pdf)

Karya Syekh ‘Abdullah bin Ahmad bin ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdur Rahman Basaudan Rahimahumullah Jami`an. Pada zaman Syaikh Basaudan, di Hadramaut banyak sekali orang yang memiliki nama Abdullah. Dari sekian banyak Abdullah yang ada, terdapat tujuh Abdullah (Al-'Abadilah As-Sab’ah) yang memiliki kedudukan tinggi, diantaranya adalah Syaikh Abdullah bin Ahmad Basaudan.

Hadrah Basaudan adalah kumpulan dzikir, qasidah yang berisi do’a, permohonan, tawasul kepada Nabi-Nabi, Malaikat, Wali-Wali, Ahlul bait, orang-orang soleh dan tokoh-tokoh agama Islam di zamannya. Hadrah ini memiliki kesan tersendiri karena seluruh orang yang hadir di majlis ikut serta membacanya dari awal hingga akhir hadrah.

Hadrah ini mujarrab untuk mengkabulkan hajat, menjauhkan diri dari bala’ dan musibah berkat do’a dan tawassul di dalamnya. Semoga kitab Hadrah Basaudan ini bermanfaat untuk seluruh umat Islam di mana saja mereka berada. Aamiin

Terimakasih telah membaca Kitab  Hadrah Basaudan,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Hadrah Basaudan (PDF)

 

PENULIS              

:

Syekh ‘Abdullah bin Ahmad bin ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdur Rahman Basaudan Rahimahumullah Jami`an

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

     

 

TAHUN                

:

 M /H

       

 

Tebal                  

:

44 halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 8

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Ke-Delapan Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-Kahf, Maryam , Thaha, Al-Anbiya.
Surah Al-Kahf
Surah ini terdiri atas 110 ayat. Surah ini dinamakan “AL-KAHF” yang berarti “Gua ”, surah ini juga dinamakan dengan “ASHHABUL KAHF” artinya “Penghuni-penghuni Gua”, diambil dari kisah surah ini pada ayat 9 sampai 26. Surah ini dinamai surah Al-Kahf yang secara harfiah berarti gua. Nama tersebut diambil dari kisah sekelompok pemuda yang menyingkir dari gangguan penguasa zamannya, lalu tertidur di dalam gua selama tiga ratus tahun lebih. Nama tersebut dikenal sejak masa Rasul SAW, bahkan beliau sendiri menamainya demikian. Beliau bersabda: “Siapa yang menghafal sepuluh ayat dari awal surah Al-Kahf maka dia terpelihara dari fitnah Ad-Dajjal.” (HR. Muslim dan Abu Daud melalui Abu Ad-Darda’).

SURAH MARYAM  Surah ini terdiri atas 98 ayat. Surah ini dinamakan “MARYAM” karena mengandung kisah Maryam, ibu Nabi ‘Isa As. Al-Biqa‘i berpendapat bahwa tema utama surah ini adalah penjelasan tentang cakupan rahmat dan limpahan karunia Allah SWT atas semua makhluk-Nya, yang pada gilirannya membuktikan bahwa Allah SWT menyandang semua sifat sempurna serta berkuasa menciptakan hal-hal yang ajaib sehingga terbukti pula kekuasaan-Nya membangkitkan manusia setelah kematian mereka. Di samping itu terbukti pula kemahasucian-Nya dari anak dan sekutu, karena siapa yang telah terbukti keluasan kekuasaan-Nya dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya, maka pasti Dia tidak membutuhkan anak. Dari makna-makna itulah sehingga surah ini dinamai surah Maryam karena melalui kisahnya terbukti kemahakuasaan Allah serta kemahaluasan ilmu-Nya.

SURAH THAHA Surah ini terdiri atas 135 ayat. Surah ini dinamakan “THAHA ” yang diambil dari perkataan yang berasal dari ayat pertama surah ini. Surah ini dinamai surah Thaha, nama yang telah dikenal sejak awal masa Islam. Ada juga yang menamainya surah Al-Kalim, yakni mitra bicara. Mitra bicara yang dimaksud di sini adalah Nabi Musa As. yang menerima wahyu dan mendengar firman-firman Allah secara langsung tanpa perantara malaikat. Memang dalam surah ini, cukup banyak uraian tentang Nabi Musa As., antara lain tentang firman Allah yang beliau terima dalam perjalanan bersama keluarganya dari Madyan menuju ke Mesir.

SURAH AL-ANBIYA’ Surah ini terdiri atas 112 ayat. Surah ini dinamakan “AL-ANBIYA’ ” yang berarti “Nabi-Nabi” karena surah ini mengutarakan kisah beberapa orang Nabi. Surah ini dinamai surah Al-Anbiya’. Nama tersebut telah dikenal sejak masa sahabat Nabi SAW,  Imam Bukhari meriwayatkan ucapan Ibn Mas‘ud yang menyebut nama surah Al-Anbiya’ bersama surah Al-Isra’, Al-Kahf, Maryam dan Thaha dan menilainya sebagai surah-surah pertama yang turun.


Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 8,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 8 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

490 halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Kitab Tafsir Al- Mishbah Jilid 7

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Ke-Tujuh Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Ibrahim, Al-Hijr, An-Nahl, Al-Isra’.
Surah Ibrahim
ini terdiri dari atas 52 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Dinamakan surah “IBRAHlM”, karena surah ini mengandung doa Nabi Ibrahim As. yaitu pada ayat 3 5 sampai 41. Tema utama uraian surah ini adalah Tauhid serta uraian tentang kesempumaan kitab suci Al-Qur’an yang mampu mengantar ke hadirat Ilahi melalui penjelasan-Nya tentang ash-shirdth yakni jalan luas dan lebar yang mengantar ke sana.

 
Surah Al-Hijr Surah ini terdiri dari atas 99 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Al-Hijr adalah nama sebuah daerah pegunungan yang didiami zaman dahulu oleh kaum Tsamut terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Syiria). Tema utama dan tujuan uraian surah ini menggambarkan ketinggian kandungan kitab suci Al-Qur’an yang dengan gamblang menjelaskan kebenaran. Makna ini sejalan dengan nama Al-Hijr yang kisahnya demikian jelas apalagi bagi yang mendengar atau melihat peninggalan mereka, lebih-lebih bagi suku Quraisy.

Surah An-Nahl Surah ini terdiri dari atas 128 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Surah ini dinamakan “AN-NAHL ” yang berarti “lebah ” karena di dalamnya terdapat firman Allah SWT ayat 68 yang artinya: “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah".

Surah Al-Isra’ Surah ini terdiri dari atas 111 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Surah ini dinamakan “AL - ISRA yang berarti “Memperjalankan di Malam Hari ”, surah ini juga dinamakan dengan “BANI ISRA ’IL ” artinya “Keturunan Israil”.

Terimakasih telah membaca Kitab Tafsir Al- Mishbah Jilid 7,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 7 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

670 halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 6

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Ke-Enam Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Yunus, Hud, Yusuf, Ar-Ra’d.
Surah Yunus
terdiri dari 109 ayat. Surah ini dinamakan YUNUS,karena surah ini memuat kisah tentang Nabi Yunus As. Dan para pengikutnya. Surah ini merupakan wahyu ke 51 dari urutan surah-surah Al-Qur’an yang diterima Rasul SAW. Ia turun sesudah surah Al-Isra’ dan sebelum surah Hud. Thahir Ibn ‘Asyur memperkirakan bahwa surah ini turun pada tahun XI (sebelas) setelah keNabian atau sekitar dua tahun sebelum beliau berhijrah ke Madinah. Penamaan surah ini dengan surah Yunus karena kisah kaum Nabi tersebut disebut di sini, apalagi kaum Nabi Yunus As mempunyai pengalaman tersendiri, yaitu mereka tidak seperti umat Nabi-Nabi sebelumnya yang ketika diancam tetap membangkang.

Surah Hud terdiri dari 123 ayat. Surah ini dinamakan HUD, karena surah ini memuat kisah tentang Nabi Hud As. dan kaumnya.
Surah ini dinamai surah Hud, karena di dalamnya terulang nama Nabi Hud As. sebanyak lima kali, dan uraian menyangkut kisah beliau merupakan uraian yang terpanjang bila dibandingkan dengan uraian-uraian tentang beliau di surah-surah yang lain. Surah ini berbicara tentang kedudukan, keistimewaan serta tantangan Al-Qur’an, larangan mempersekutukan Allah SWT. dan bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah Rasul yang bertugas menyampaikan berita gembira dan peringatan, khususnya menyangkut hari Kebangkitan. Surah ini juga menguraikan tentang pengetahuan Allah SWT., penciptaan, pengaturan dan pengendalian-Nya terhadap alam raya dan semua makhluk serta uraian tentang kebinasaan para pembangkang dan aneka tuntunan bagi yang taat. Ia merupakan satu-satunya surah yang menguraikan peristiwa air bah yang menenggelamkan kaum Nabi Nuh As.

Surah Yusuf terdiri dari 111 ayat. Surah ini dinamakan YUSUF, karena surah ini memuat kisah tentang Nabi Yusuf As. Surah Yusuf turun di Mekah sebelum Nabi SAW berhijrah ke Madinah. Situasi dakwah ketika itu serupa dengan situasi turunnya surah Yunus, yakni sangat kritis, khususnya setelah peristiwa Isra’ dan Mi'raj di mana sekian banyak yang meragukan pengalaman Nabi SAW itu; bahkan sebagian yang lemah imannya menjadi murtad. Di sisi lain, jiwa Nabi Muhammad SAW sedang diliputi oleh kesedihan, karena istri beliau, Sayyidah Khadijah R.A., dan paman beliau, Abu Thalib, baru saja wafat. Nah, dalam situasi semacam itulah turun surah ini untuk menguatkan hati Nabi SAW.

Surah Ar-Ra‘d terdiri dari 43 ayat. Surah ini dinamakan AR-RA‘D yang berarti “Guruh ” diambil dari ayat 13. Tema utama surah ini adalah uraian tentang kebenaran Al-Qur’an dan bahwa ia adalah bukti kebenaran dan risalah Nabi Muhammad SAW. Tuduhan yang tidak beralasan dari kaum musyrikin tidaklah pada tempatnya dihiraukan, bahkan tidak pada tempatnya diucapkan.

Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 6,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 6 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

604 halaman (PDF)

       

 

                         

 

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 5

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Ke-Lima Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-A’raf, Al-Anfal, At-Taubah
Surah Al-A‘raf
terdiri dari 206 ayat. Kata AL-A ‘RAF yang berarti “Tempat Tertinggi, ”diambil dari ayat 46.
Kandungan surah ini merupakan rincian dari sekian banyak persoalan  yang diuraikan oleh surah Al-An ‘am, khususnya menyangkut kisah beberapa Nabi. Al-Biqa‘i berpendapat, bahwa tujuan utamanya adalah peringatan terhadap yang berpaling dari ajakan yang disampaikan oleh surah Al-An'am, yakni ajakan kepada Tauhid, kebajikan dan kesetiaan pada janji serta ancaman terhadap siksa duniawi dan ukhrawi. Bukti yang terkuat menyangkut tujuan tersebut - tulis Al-Biqa‘i - adalah nama surah ini “Al-A’raf”. Menurut Al-Biqa‘i, Al-A‘raf adalah tempat yang tinggi di surga. Mempercayai Al-A‘raf mengantar seseorang berada di tempat yang tinggi itu, dimana ia dapat mengamati surga dan neraka dan mengetahui hakikat apa yang terdapat di sana.

Surah Al-Anfal terdiri dari 75 ayat.Kata AL-ANFAL yang berarti “Harta Rampasan Perang, ” diambil dari ayat pertama. Al-Biqa‘i berpendapat bahwa tema utama dan tujuan penting dari uraian surah ini adalah untuk menekankan bahwa manusia tidak memiliki kemampuan mendatangkan manfaat, tidak juga kekuatan menampik mudharat kecuali berkat dan atas bantuan Allah SWT. Ini untuk mengantar mereka berserah diri kepada Allah, berpegang teguh pada tali agama-Nya yang pada gilirannya mengantar kepada persatuan dan kemenangan menghadapi musuh-musuh Allah dapat terlihat dari pesan ayat-ayat surah yang lalu yang memerintahkan agar mengikuti perintah Allah dengan penuh kepatuhan, penyerahan diri, dan kerelaan; serta mengembalikan semua kekuatan kepada Allah  sebab kalau Dia menghendaki bisa saja Dia mencabutnya, sebagaimana terlihat dari uraian tentang Al-Anfal pada surah ini.

Surah At-Taubah terdiri dari 129 ayat.Kata AT-TA UBAH yang berarti“Pengampunan, ” karena kata ini sering diulang dalam surah ini.
Ayat ini turun untuk tujuan pembatalan perjanjian antara kaum muslimin dengan sekian banyak kelompok kaum musyrikin. Sementara ulama menguraikan bahwa ketika Rasul saw. pada musim panas, yakni pada bulan Ramadhan tahun IX Hijrah menuju ke Tabuk guna menghadapi Romawi, kaum munafikin menyebarkan aneka isu negatif. Kaum musyrikin pun melakukan aneka kegiatan yang menunjukkan maksud mereka melanggar perjanjian. Karena itu turun ayat 58 surah Al-Anfal yang lalu yang memerintahkan pembatalan perjanjian jika kondisinya seperti yang dialami ketika itu. Nah, ayat ini mempertegas pemutusan hubungan dan perjanjian itu dengan menyatakan: Inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian,, dengan mereka untuk tidak saling berperang.

Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 5,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 5 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

747 halaman (PDF)

       

 

                         

 

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 4

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid KeEmpat Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-An’am
Surah Al-An‘am terdiri atas 165 ayat. Surah ini dinamakan Al-An‘am yang berarti “Binatang Ternak”.

Surah Al-An‘am adalah surah Makkiyah. Secara redaksional penamaan itu tampaknya disebabkan karena kata Al-An'am ditemukan dalam surah ini sebanyak enam kali. Nama ini adalah satu-satunya nama untuknya yang dikenal pada masa  Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Menurut sejumlah riwayat, keseluruhan ayat-ayatnya turun sekaligus. Pakar hadis Ath-Thabarani meriwayatkan bahwa surah ini diantar oleh tujuh puluh ribu malaikat dengan alunan tasbih.

Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 4,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 4 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

378 halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 3

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid KeTiga Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-Ma’idah
Surah Al-Ma’idah terdiri dari 120 ayat. Surah ini dinamakan AL-MA ’IDAH yang berarti “Hidangan, ” karena memuat kisah pengikut Nabi ‘Isa As yang meminta hidangan dari Allah (ayat 112-115).

Al-Biqa‘i berpendapat bahwa tujuan utama uraian surah ini adalah mengajak untuk memenuhi tuntunan Illahi yang termaktub dalam kitab suci dan didukung oleh perjanjian yang dikukuhkan oleh nalar, yakni berkaitan dengan keesaan Allah Pencipta, serta yang berkaitan dengan limpahan rahmat terhadap makhluk, sebagai tanda syukur atas nikmat-Nya, dan permohonan menolak murka-Nya.

Kisah Al-Ma’idah yang menjadi latar belakang penamaan surah ini, merupakan bukti yang sangat jelas tentang tujuan tersebut. Kandungan kisah itu memperingatkan bahwa siapa yang menyimpang sehingga tidak merasakan ketenangan setelah datangnya penjelasan sempurna, maka dia akan dihadapkan kepada tuntutan pertanggungjawaban serta terancam oleh siksa. Penamaannya dengan surah Al-Uqud merupakan bukti yang nyata tentang tujuan utama uraian surah ini.

Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 3,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 3 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

257 halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Tafsir Al-Mishbah Jilid 2

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Kedua Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-‘Imran  dan An-Nisa’
Dinamai Al- ‘Imran  karena di dalamnya dikemukakan kisah keluarga ‘Imran dengan rinci; yaitu ‘Isa, Yahya, Maryam dan ibu beliau. Sedang ‘Imran adalah ayah, ibu Nabi ‘Isa, Maryam As. Surah ini terdiri dari 200 ayat, sekitar 80 ayat pertama berkaitan dengan kedatangan serombongan pendeta Kristen dari Najran (sebuah lembah di perbatasan Yaman dan Saudi Arabia), pada tahun IX Hijrah untuk berdiskusi dengan Nabi SAW. di masjid Madinah menyangkut ‘Isa As. Dalam kaitannya dengan keesaan Tuhan. Walau telah berlangsung beberapa hari, diskusi tidak mencapai kata sepakat, sehingga akhirnya Nabi Muhammad saw. mengajak mereka ber-mubahalah sebagaimana akan terbaca nanti. Dalam kesempatan kehadiran para pendeta itu ke masjid Nabi SAW di Madinah, mereka melaksanakan shalat sesuai dengan ajaran agama Kristen yang mereka anut, di dalam masjid Nabawi di Madinah. Nabi SAW yang melihat hal tersebut, membiarkan mereka.

Tujuan ini sungguh pada tempatnya, karena Al-Fatihah yang merupakan surah pertama merangkum seluruh ajaran Islam secara singkat, dan Al-Baqarah menjelaskan secara lebih rinci tuntunan-tuntunan agama. Nah, surah Al-‘Imran datang menekankan sesuatu yang menjadi dasar dan sendi utama tuntunan tersebut, yakni tauhid. Tanpa kehadiran tauhid, maka pengamalan tuntunan lainnya tidak bernilai di sisi-Nya.

Surah An-Nisa’
Surah ini terdiri atas 176 ayat, dinamakan surah An-Nisa' yang berarti “Perempuan ”, karena di dalamnya membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan perempuan.  Nama ini telah dikenal sejak masa Nabi SAW.
‘Aisyah RA. menegaskan bahwa surah Al-Baqarah dan surah An-Nisa ’ turun setelah beliau menikah dengan Nabi SAW. Ia juga dikenal dengan nama An-Nisa’ Al-Kubra atau An-Nisa’ Ath-Thula, karena surah Ath-Thalaq dikenal sebagai surah An-Nisa’Ash-Shughra.

Al-Biqa‘i mengemukakan bahwa tujuan utama surah ini adalah persoalan tauhid yang diuraikan dalam surah Al- ‘Imran, serta ketentuan yang digariskan dalam surah Al-Baqarah dalam rangka melaksanakan ajaran agama yang telah terhimpun dalam surah Al- Fatihah, sambil Mencegah agar kaum muslimin tidak terjerumus dalam jurang perpecahan

Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al-Mishbah Jilid 2,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 2 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

  2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

661 halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 1

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Pertama Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-Fatihah dan Al- Baqarah
Surah Al-Fatihah terdiri dari 7 ayat. Surah ini dinamakan AL-FATIHAH yang berarti “Pembukaan ” karena dengan surah inilah dibuka dan dimulainya Al-Qur’an. Surah Al-Fatihah adalah “Mahkota Tuntunan Illahi” . Dia adalah “Ummul Qur’an” atau “Induk Al-Qur’an”. Banyak nama yang disandangkan kepada awal surah Al-Qur’an itu. Tidak kurang dari dua puluh sekian nama. Dari nama-namanya dapat diketahui betapa besar dampak yang dapat diperoleh bagi para pembacanya. Tidak heran jika do’a dianjurkan agar ditutup dengan Al-Hamdu lillahi Rabbil Alamin atau bahkan ditutup dengan surah ini.

Surah Al-Baqarah
Surah ini turun setelah Nabi Muhammad SAW. hijrah ke Madinah. Ayat-ayatnya berjumlah 286 ayat.
Surah ini dinamai Al-Baqarah karena tema pokoknya adalah inti ayat-ayat yang menguraikan kisah Al-Baqarah, yakni kisah Bani Isra’il dengan seekor sapi. Ada seseorang yang terbunuh dan tidak diketahui siapa pembunuhnya.Masyarakat Bani Isra’il saling mencurigai bahkan tuduh menuduh tentang pelaku pembunuhan tanpa ada bukti, sehingga mereka tidak memperoleh kepastian. Menghadapi hal tersbut mereka menoleh kepada Nabi Musa As. meminta beliau berdoa agar Allah menunjukkan siapa pembunuhnya. Dari sini kemudian disimpulkan bahwa uraian surah ini berkisar pada penjelasan dan pembuktian tentang betapa haq dan benarnya kitab suci dan betapa wajar petunjuk-petunjuknya diikuti dan diindahkan.

Dari segi penamaannya, Al-Mishbah berarti “lampu, pelita, atau lentera”, yang mengindikasikan makna kehidupan dan berbagai persoalan umat diterangi oleh cahaya Al-Qur’an. Sekilas Tentang Isi Tafsir menjelaskan tentang maksud-maksud firman Allah SWT sesuai kemampuan manusia dalam menafsirkan sesuai dengan keberadaan seseorang pada lingkungan budaya dan kondisisosial dan perkambangan ilmu dalam menangkap pesan-pesan Al-Qur’an. Keagungan firman Allah dapat menampung segala kemampuan, tingkat, kecederungan, dan kondisi yang berbeda-beda itu.

Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 1,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 1 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

  2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

640 halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab