Indeks Kitab

Kitab Tafsir Al- Mishbah Jilid 7

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Ke-Tujuh Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Ibrahim, Al-Hijr, An-Nahl, Al-Isra’.
Surah Ibrahim
ini terdiri dari atas 52 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Dinamakan surah “IBRAHlM”, karena surah ini mengandung doa Nabi Ibrahim As. yaitu pada ayat 3 5 sampai 41. Tema utama uraian surah ini adalah Tauhid serta uraian tentang kesempumaan kitab suci Al-Qur’an yang mampu mengantar ke hadirat Ilahi melalui penjelasan-Nya tentang ash-shirdth yakni jalan luas dan lebar yang mengantar ke sana.

 
Surah Al-Hijr Surah ini terdiri dari atas 99 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Al-Hijr adalah nama sebuah daerah pegunungan yang didiami zaman dahulu oleh kaum Tsamut terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Syiria). Tema utama dan tujuan uraian surah ini menggambarkan ketinggian kandungan kitab suci Al-Qur’an yang dengan gamblang menjelaskan kebenaran. Makna ini sejalan dengan nama Al-Hijr yang kisahnya demikian jelas apalagi bagi yang mendengar atau melihat peninggalan mereka, lebih-lebih bagi suku Quraisy.

Surah An-Nahl Surah ini terdiri dari atas 128 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Surah ini dinamakan “AN-NAHL ” yang berarti “lebah ” karena di dalamnya terdapat firman Allah SWT ayat 68 yang artinya: “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah".

Surah Al-Isra’ Surah ini terdiri dari atas 111 ayat, termasuk golongan surah-surah makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Surah ini dinamakan “AL - ISRA yang berarti “Memperjalankan di Malam Hari ”, surah ini juga dinamakan dengan “BANI ISRA ’IL ” artinya “Keturunan Israil”.

Terimakasih telah membaca Kitab Tafsir Al- Mishbah Jilid 7,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 7 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

670 halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 6

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Ke-Enam Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Yunus, Hud, Yusuf, Ar-Ra’d.
Surah Yunus
terdiri dari 109 ayat. Surah ini dinamakan YUNUS,karena surah ini memuat kisah tentang Nabi Yunus As. Dan para pengikutnya. Surah ini merupakan wahyu ke 51 dari urutan surah-surah Al-Qur’an yang diterima Rasul SAW. Ia turun sesudah surah Al-Isra’ dan sebelum surah Hud. Thahir Ibn ‘Asyur memperkirakan bahwa surah ini turun pada tahun XI (sebelas) setelah keNabian atau sekitar dua tahun sebelum beliau berhijrah ke Madinah. Penamaan surah ini dengan surah Yunus karena kisah kaum Nabi tersebut disebut di sini, apalagi kaum Nabi Yunus As mempunyai pengalaman tersendiri, yaitu mereka tidak seperti umat Nabi-Nabi sebelumnya yang ketika diancam tetap membangkang.

Surah Hud terdiri dari 123 ayat. Surah ini dinamakan HUD, karena surah ini memuat kisah tentang Nabi Hud As. dan kaumnya.
Surah ini dinamai surah Hud, karena di dalamnya terulang nama Nabi Hud As. sebanyak lima kali, dan uraian menyangkut kisah beliau merupakan uraian yang terpanjang bila dibandingkan dengan uraian-uraian tentang beliau di surah-surah yang lain. Surah ini berbicara tentang kedudukan, keistimewaan serta tantangan Al-Qur’an, larangan mempersekutukan Allah SWT. dan bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah Rasul yang bertugas menyampaikan berita gembira dan peringatan, khususnya menyangkut hari Kebangkitan. Surah ini juga menguraikan tentang pengetahuan Allah SWT., penciptaan, pengaturan dan pengendalian-Nya terhadap alam raya dan semua makhluk serta uraian tentang kebinasaan para pembangkang dan aneka tuntunan bagi yang taat. Ia merupakan satu-satunya surah yang menguraikan peristiwa air bah yang menenggelamkan kaum Nabi Nuh As.

Surah Yusuf terdiri dari 111 ayat. Surah ini dinamakan YUSUF, karena surah ini memuat kisah tentang Nabi Yusuf As. Surah Yusuf turun di Mekah sebelum Nabi SAW berhijrah ke Madinah. Situasi dakwah ketika itu serupa dengan situasi turunnya surah Yunus, yakni sangat kritis, khususnya setelah peristiwa Isra’ dan Mi'raj di mana sekian banyak yang meragukan pengalaman Nabi SAW itu; bahkan sebagian yang lemah imannya menjadi murtad. Di sisi lain, jiwa Nabi Muhammad SAW sedang diliputi oleh kesedihan, karena istri beliau, Sayyidah Khadijah R.A., dan paman beliau, Abu Thalib, baru saja wafat. Nah, dalam situasi semacam itulah turun surah ini untuk menguatkan hati Nabi SAW.

Surah Ar-Ra‘d terdiri dari 43 ayat. Surah ini dinamakan AR-RA‘D yang berarti “Guruh ” diambil dari ayat 13. Tema utama surah ini adalah uraian tentang kebenaran Al-Qur’an dan bahwa ia adalah bukti kebenaran dan risalah Nabi Muhammad SAW. Tuduhan yang tidak beralasan dari kaum musyrikin tidaklah pada tempatnya dihiraukan, bahkan tidak pada tempatnya diucapkan.

Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 6,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 6 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

604 halaman (PDF)

       

 

                         

 

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 5

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Ke-Lima Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-A’raf, Al-Anfal, At-Taubah
Surah Al-A‘raf
terdiri dari 206 ayat. Kata AL-A ‘RAF yang berarti “Tempat Tertinggi, ”diambil dari ayat 46.
Kandungan surah ini merupakan rincian dari sekian banyak persoalan  yang diuraikan oleh surah Al-An ‘am, khususnya menyangkut kisah beberapa Nabi. Al-Biqa‘i berpendapat, bahwa tujuan utamanya adalah peringatan terhadap yang berpaling dari ajakan yang disampaikan oleh surah Al-An'am, yakni ajakan kepada Tauhid, kebajikan dan kesetiaan pada janji serta ancaman terhadap siksa duniawi dan ukhrawi. Bukti yang terkuat menyangkut tujuan tersebut - tulis Al-Biqa‘i - adalah nama surah ini “Al-A’raf”. Menurut Al-Biqa‘i, Al-A‘raf adalah tempat yang tinggi di surga. Mempercayai Al-A‘raf mengantar seseorang berada di tempat yang tinggi itu, dimana ia dapat mengamati surga dan neraka dan mengetahui hakikat apa yang terdapat di sana.

Surah Al-Anfal terdiri dari 75 ayat.Kata AL-ANFAL yang berarti “Harta Rampasan Perang, ” diambil dari ayat pertama. Al-Biqa‘i berpendapat bahwa tema utama dan tujuan penting dari uraian surah ini adalah untuk menekankan bahwa manusia tidak memiliki kemampuan mendatangkan manfaat, tidak juga kekuatan menampik mudharat kecuali berkat dan atas bantuan Allah SWT. Ini untuk mengantar mereka berserah diri kepada Allah, berpegang teguh pada tali agama-Nya yang pada gilirannya mengantar kepada persatuan dan kemenangan menghadapi musuh-musuh Allah dapat terlihat dari pesan ayat-ayat surah yang lalu yang memerintahkan agar mengikuti perintah Allah dengan penuh kepatuhan, penyerahan diri, dan kerelaan; serta mengembalikan semua kekuatan kepada Allah  sebab kalau Dia menghendaki bisa saja Dia mencabutnya, sebagaimana terlihat dari uraian tentang Al-Anfal pada surah ini.

Surah At-Taubah terdiri dari 129 ayat.Kata AT-TA UBAH yang berarti“Pengampunan, ” karena kata ini sering diulang dalam surah ini.
Ayat ini turun untuk tujuan pembatalan perjanjian antara kaum muslimin dengan sekian banyak kelompok kaum musyrikin. Sementara ulama menguraikan bahwa ketika Rasul saw. pada musim panas, yakni pada bulan Ramadhan tahun IX Hijrah menuju ke Tabuk guna menghadapi Romawi, kaum munafikin menyebarkan aneka isu negatif. Kaum musyrikin pun melakukan aneka kegiatan yang menunjukkan maksud mereka melanggar perjanjian. Karena itu turun ayat 58 surah Al-Anfal yang lalu yang memerintahkan pembatalan perjanjian jika kondisinya seperti yang dialami ketika itu. Nah, ayat ini mempertegas pemutusan hubungan dan perjanjian itu dengan menyatakan: Inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian,, dengan mereka untuk tidak saling berperang.

Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 5,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 5 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

747 halaman (PDF)

       

 

                         

 

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 4

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid KeEmpat Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-An’am
Surah Al-An‘am terdiri atas 165 ayat. Surah ini dinamakan Al-An‘am yang berarti “Binatang Ternak”.

Surah Al-An‘am adalah surah Makkiyah. Secara redaksional penamaan itu tampaknya disebabkan karena kata Al-An'am ditemukan dalam surah ini sebanyak enam kali. Nama ini adalah satu-satunya nama untuknya yang dikenal pada masa  Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Menurut sejumlah riwayat, keseluruhan ayat-ayatnya turun sekaligus. Pakar hadis Ath-Thabarani meriwayatkan bahwa surah ini diantar oleh tujuh puluh ribu malaikat dengan alunan tasbih.

Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 4,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 4 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

378 halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 3

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid KeTiga Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-Ma’idah
Surah Al-Ma’idah terdiri dari 120 ayat. Surah ini dinamakan AL-MA ’IDAH yang berarti “Hidangan, ” karena memuat kisah pengikut Nabi ‘Isa As yang meminta hidangan dari Allah (ayat 112-115).

Al-Biqa‘i berpendapat bahwa tujuan utama uraian surah ini adalah mengajak untuk memenuhi tuntunan Illahi yang termaktub dalam kitab suci dan didukung oleh perjanjian yang dikukuhkan oleh nalar, yakni berkaitan dengan keesaan Allah Pencipta, serta yang berkaitan dengan limpahan rahmat terhadap makhluk, sebagai tanda syukur atas nikmat-Nya, dan permohonan menolak murka-Nya.

Kisah Al-Ma’idah yang menjadi latar belakang penamaan surah ini, merupakan bukti yang sangat jelas tentang tujuan tersebut. Kandungan kisah itu memperingatkan bahwa siapa yang menyimpang sehingga tidak merasakan ketenangan setelah datangnya penjelasan sempurna, maka dia akan dihadapkan kepada tuntutan pertanggungjawaban serta terancam oleh siksa. Penamaannya dengan surah Al-Uqud merupakan bukti yang nyata tentang tujuan utama uraian surah ini.

Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 3,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 3 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

 2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

257 halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Tafsir Al-Mishbah Jilid 2

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Kedua Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-‘Imran  dan An-Nisa’
Dinamai Al- ‘Imran  karena di dalamnya dikemukakan kisah keluarga ‘Imran dengan rinci; yaitu ‘Isa, Yahya, Maryam dan ibu beliau. Sedang ‘Imran adalah ayah, ibu Nabi ‘Isa, Maryam As. Surah ini terdiri dari 200 ayat, sekitar 80 ayat pertama berkaitan dengan kedatangan serombongan pendeta Kristen dari Najran (sebuah lembah di perbatasan Yaman dan Saudi Arabia), pada tahun IX Hijrah untuk berdiskusi dengan Nabi SAW. di masjid Madinah menyangkut ‘Isa As. Dalam kaitannya dengan keesaan Tuhan. Walau telah berlangsung beberapa hari, diskusi tidak mencapai kata sepakat, sehingga akhirnya Nabi Muhammad saw. mengajak mereka ber-mubahalah sebagaimana akan terbaca nanti. Dalam kesempatan kehadiran para pendeta itu ke masjid Nabi SAW di Madinah, mereka melaksanakan shalat sesuai dengan ajaran agama Kristen yang mereka anut, di dalam masjid Nabawi di Madinah. Nabi SAW yang melihat hal tersebut, membiarkan mereka.

Tujuan ini sungguh pada tempatnya, karena Al-Fatihah yang merupakan surah pertama merangkum seluruh ajaran Islam secara singkat, dan Al-Baqarah menjelaskan secara lebih rinci tuntunan-tuntunan agama. Nah, surah Al-‘Imran datang menekankan sesuatu yang menjadi dasar dan sendi utama tuntunan tersebut, yakni tauhid. Tanpa kehadiran tauhid, maka pengamalan tuntunan lainnya tidak bernilai di sisi-Nya.

Surah An-Nisa’
Surah ini terdiri atas 176 ayat, dinamakan surah An-Nisa' yang berarti “Perempuan ”, karena di dalamnya membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan perempuan.  Nama ini telah dikenal sejak masa Nabi SAW.
‘Aisyah RA. menegaskan bahwa surah Al-Baqarah dan surah An-Nisa ’ turun setelah beliau menikah dengan Nabi SAW. Ia juga dikenal dengan nama An-Nisa’ Al-Kubra atau An-Nisa’ Ath-Thula, karena surah Ath-Thalaq dikenal sebagai surah An-Nisa’Ash-Shughra.

Al-Biqa‘i mengemukakan bahwa tujuan utama surah ini adalah persoalan tauhid yang diuraikan dalam surah Al- ‘Imran, serta ketentuan yang digariskan dalam surah Al-Baqarah dalam rangka melaksanakan ajaran agama yang telah terhimpun dalam surah Al- Fatihah, sambil Mencegah agar kaum muslimin tidak terjerumus dalam jurang perpecahan

Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al-Mishbah Jilid 2,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 2 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

  2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

661 halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Tafsir Al- Mishbah Jilid 1

Karya Prof. Dr. M.Quraish Shihab
Pada Jilid Pertama Menjelaskan Tentang Tafsir Surah Al-Fatihah dan Al- Baqarah
Surah Al-Fatihah terdiri dari 7 ayat. Surah ini dinamakan AL-FATIHAH yang berarti “Pembukaan ” karena dengan surah inilah dibuka dan dimulainya Al-Qur’an. Surah Al-Fatihah adalah “Mahkota Tuntunan Illahi” . Dia adalah “Ummul Qur’an” atau “Induk Al-Qur’an”. Banyak nama yang disandangkan kepada awal surah Al-Qur’an itu. Tidak kurang dari dua puluh sekian nama. Dari nama-namanya dapat diketahui betapa besar dampak yang dapat diperoleh bagi para pembacanya. Tidak heran jika do’a dianjurkan agar ditutup dengan Al-Hamdu lillahi Rabbil Alamin atau bahkan ditutup dengan surah ini.

Surah Al-Baqarah
Surah ini turun setelah Nabi Muhammad SAW. hijrah ke Madinah. Ayat-ayatnya berjumlah 286 ayat.
Surah ini dinamai Al-Baqarah karena tema pokoknya adalah inti ayat-ayat yang menguraikan kisah Al-Baqarah, yakni kisah Bani Isra’il dengan seekor sapi. Ada seseorang yang terbunuh dan tidak diketahui siapa pembunuhnya.Masyarakat Bani Isra’il saling mencurigai bahkan tuduh menuduh tentang pelaku pembunuhan tanpa ada bukti, sehingga mereka tidak memperoleh kepastian. Menghadapi hal tersbut mereka menoleh kepada Nabi Musa As. meminta beliau berdoa agar Allah menunjukkan siapa pembunuhnya. Dari sini kemudian disimpulkan bahwa uraian surah ini berkisar pada penjelasan dan pembuktian tentang betapa haq dan benarnya kitab suci dan betapa wajar petunjuk-petunjuknya diikuti dan diindahkan.

Dari segi penamaannya, Al-Mishbah berarti “lampu, pelita, atau lentera”, yang mengindikasikan makna kehidupan dan berbagai persoalan umat diterangi oleh cahaya Al-Qur’an. Sekilas Tentang Isi Tafsir menjelaskan tentang maksud-maksud firman Allah SWT sesuai kemampuan manusia dalam menafsirkan sesuai dengan keberadaan seseorang pada lingkungan budaya dan kondisisosial dan perkambangan ilmu dalam menangkap pesan-pesan Al-Qur’an. Keagungan firman Allah dapat menampung segala kemampuan, tingkat, kecederungan, dan kondisi yang berbeda-beda itu.

Terimakasih telah membaca Kitab  Tafsir Al- Mishbah Jilid 1,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Tafsir Al- Mishbah Jilid 1 (PDF)

 

PENULIS              

:

Prof. Dr. M.Quraish Shihab

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Lentera Hati

   

 

TAHUN                

:

  2002M / 1423H

       

 

Tebal                  

:

640 halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab

Kitab Syarakh Fathul Qorib Makna Pesantren

Karya Syekh Muhammad bin Qosim Al-Ghazi (918 H/1512 M). Beliau merupakan penulis syarah (penjelas) dari kitab matan Taqrib yang dikarang oleh Imam Syekh Ahmad bin Husein atau dikenal dengan sebutan Abu Syuja’. Kitab ini disusun berdasarkan tradisi mazhab Syafi’iyyah.

Syekh Abu Syuja’ menulis Matan Taqrib sebab atas permintaan para murid dan teman–temannya. Tujuan penyususn kitab ini supaya orang yang belajar ilmu fiqh dapat mengetahui hukum agama secara singkat dan mudah. Banyak ulama setelah era Imam Abu Syuja’ yang menyusun kitab syarah atas Taqrib miliknya, termasuk salah satunya yaitu Syekh Muhammad Al-Ghazi.

Kitab ini  paling populer di kalangan santri pesantren seluruh pelosok Indonesia. Belum diketahui secara pasti mulai kapan kitab ini dikaji di Indonesia. Syarakh Taqrib digunakan oleh banyak pondok pesantren karena isi bab-babnya ringkas dan padat pembahasannya. Di samping itu juga diksi dan susunan kalimat kitab ini mudah dipahami bagi yang baru belajar membaca kitab kuning. Matan Taqrib yang diuraikan dalam Syarah Fathul Qarib secara umum membahas rukun Islam dan hal-hal yang berkaitan dengan bidang muamalah.

Terimakasih telah membaca Kitab Syarakh Fathul Qorib makna Pesantren,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

 Kitab Syarakh Fathul Qorib Makna Pesantren (PDF)

 

PENULIS              

:

Syekh Ibnul Qosim Al-Ghozi

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

     

 

TAHUN                

:

  M /  H

       

 

Tebal                  

:

73 halaman (PDF)

       

 

                         

 

 

Lihat Kitab

Kitab Al-Umm Juz 11

Karya Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Al-‘Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin As-Saib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin Al-Muthallib bin Abdi Manaf bin Quraisy .

Pada Juz 11 ini membahas Tentang :
- Pembahasan Zhihar

Suami yang Berlaku Zhiharnya dan yang Tidak Berlaku,Zhihar,Ucapan yang Dihukumi Zhihar dan yang Tidak,Memerdekaan Budak Dalam Zhihar,Kafarat dengan Puasa,Kafarat dengan Memberi Makan,Membagi-Bagi Kafarat,

- Pembahasan Li'an

Suami yang Boleh Mengucapkan Sumpah Li'an dan yang Tidak,Dimana Sumpah Li'an Dilakukan,Cara Li'an,Jangka Waktu dalam Menyangkal Nasab Anak,Kesaksian dalam Sumpah Li'an,

- Pembahasan Tindakan Pidana Dengan Disengaja

Landasan Hukum Al Qur'an Mengenai Larangan Pembunuhan,Membunuh Anak-Anak,Larangan Membunuh Berdasarkan As-Sunnah,Orang yang Wajib Diqishash dalam Kasus Pembunuhan dan Lainnya,Unsur Kesengajaan yang Mewajibkan Qishash,Wali (Ahli Waris) Qishash,Kesaksian dalam Pemberian Maaf,Laki-Laki Dibunuh karena Membunuh Perempuan,Seorang Laki-Laki membunuh Beberapa Orang,Tiga Orang Membunuh Satu Orang atau Melukainya,Budak Dibunuh sebab Membunuh Budak,Orang Merdeka Membunuh Budak,Membunuh Orang Muslim di Daerah Harbi,Orang yang Turut Serta yang Tidak Terkena Qishash,Dua Kelompok yang Saling Menyerang,Majikan Menyuruh Budaknya,Sebab Qishash,Penglihatan yang Hilang,Menurunnya Penglihatan,Warisan Diyat,Dua Kapal Bertabrakan,

- Pembahasan Sumpah

Orang yang Bersumpah Sebagai Pembelaan dan Gugatan,Sumpah Ahli Waris,Penjelasan yang Menuntut Sumpah,Dakwaan Pembunuhan,Sumpah Penuntut Terkait Darah,Sumpah Penuntut Terkait Pembunuhan,Masalah Janin,Tindak Pidana Terhadap Ummul Walad.

Terimakasih telah membaca Kitab Al-Umm Juz 11,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin 

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Al-Umm Juz 11 (PDF)

 

PENULIS              

:

Imam syafi'i

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

---------

   

 

TAHUN                

:

  M / H

       

 

Tebal                  

:

443 halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Kitab Al-Umm Juz 10

Karya Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Al-‘Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin As-Saib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin Al-Muthallib bin Abdi Manaf bin Quraisy .

Pada Juz 10 ini membahas Tentang :
- Pembahasan Perpisahan Antara Suami-Istri dengan Jalan Cerai dan Penghapusan Akad
Perbedaan Pendapat Tentang Thalak Tiga,Penjelasa Tentang Perintah Nikah,Perempuan-Perempuan yang Haram Dimadu,Perbedaan Pendapat Tentang Tawanan,Sindiran dalam Pinangan,Pernikahan oleh Dua Wali,Menggauli Perempuan sebelum Mandi.

- Pembahasan Thalak
Kebolehan Thalak,Inti dari Cara Thalak,Bagaimana Thalak Diperbolehkan,Thalak Secara Tempo,Thalak untuk Waktu yang Telah Lewat,Thalak dengan Hitungan,

- Pembahasan Khulu dan Nusyuz
Penjelasan Umum,Pengertian Dasar tentang Giliran Terhadap Istri-Istri,Dua Hakam (Juru Damai),Faktor yang Menghalalkan Tebusan,Thalak yang Jatuh dengan Khulu,Perempuan yang diperkenan Khulu dan yang Tidak Diperkenankan,Khulu dalam Keadaan Sakit,

- Pembahasan Iddah
Iddah Istri yang Telah Digauli dan Dalam Masa Haidh,Iddah Budak Perempuan,Pembersihan Rahim Ummu Walad,Iddah Istri yang Hamil,Iddah Kematian,Ihdad (Berkabung),Terkumpulnya Dua Iddah,Iddah-nya Istri-Istri Musyrikah,Cara Rujuk,Bagaimana Rujuk Ditetapkan?,Waktu Dimana Suami Berhak untuk Rujuk dengan Perkataannya,Suami yang Thalaknya Tidak Jatuh.

- Pembahasan Ila'
Sumpah yang Dihukumi Sebagai Ila,Ila' dan Perselisihan Antara Suami-Istri Mengenai Persetubuhan,Jalan Keluar dari Ila,Ila' Dalam Keadaan Marah,Suami yang Berlaku Ila-nya,Tuntutan Keputusan,Ila' dengan Lisan,Ila'-nya Suami yang Dikebiri, Baik yang Dipotong Kemaluannya dan yang Tidak Dipotong. Dan masih banyak Pembahasan lainnya dalam Kitab ini. 

Terimakasih telah membaca Kitab Al-Umm Juz 10,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin 

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Al-Umm Juz 10 (PDF)

 

PENULIS              

:

Imam syafi'i

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

---------

   

 

TAHUN                

:

  M / H

       

 

Tebal                  

:

328 halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab