Karya Syaikh Abi Bakar bin Syaikh Muhammad bin Umar Al-Mulla Al-Hanafi Al-Ihsaiy.
Menjelaskan Perjalanan di Tahun Duka. Ketika Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW, untuk menyampaikan risalah terang-terangan, kaumnya memusuhi beliau dan memeranginya secara zalim. Abu Tholib sang paman tercinta adalah orang setia membelanya hingga akhir hayat. Ketika orang-orang kafir mengganggu beliau, Sayyidah Khadijah sang istri tercinta hadir menghiburnya.
Selama 10 tahun keduanya setia membela Nabi Muhammad SAW, dengan segenap harta, jiwa dan raga hingga akhir hayat. Tepat setelah 10 tahun dari masa kenabian keduanya dipanggil oleh Allah di saat yang sangat berdekatan. Kesedihan melanda Nabi Muhammad SAW, hingga tahun itu dinamakan tahun kesedihan.
Ketika itu orang-orang kafir makin merajalela dalam memusuhi Nabi. Hingga akhirnya beliau pergi ke Kota Thoif untuk meminta dukungan dan pembelaan, namun beliau mendapati penduduk Thoif lebih ganas dan bengis dari penduduk Makkah. Beliau diusir secara tidak terhormat dan dihujani dengan cacian dan batu.
Terimakasih telah membaca Kitab An-Nur Al Wahhaj Fi Qisshoti Al Isra wal Mi’raaj, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab An-Nur Al Wahhaj Fi Qisshoti Al Isra wal Mi’raaj (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Syaikh Abi Bakar bin Syaikh Muhammad bin Umar Al-Mulla Al-Hanafi Al-Ihsaiy |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
||||||||||
PENERBIT |
: |
----------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----------- |
|
|||||||||
Tebal |
: |
23 halaman (PDF) |
|
|||||||||
|
||||||||||||
Lihat Kitab
Karya Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi.
Gelar Mujadid Abad ke- 20 tampaknya tidak terlalu berlebihan jika disandangkan untuk sosok Syaikh Sya'rawi. Tokoh dari sekian ulama dunia yang cukup berpengaruh pada abad ke-20, baik dalam bidang keagamaan, sosial, maupun politik internasional, khususnya wilayah Timur Tengah. Karier tokoh kelahiran 16 April 1911 M di dunia Islam ini bermula dari pendidikan. Ia dipercaya menjadi dosen ilmu syariah di Universitas Ummu al- Quro pada 1950 M. Wafat pada 17 Juni 1998 di Giza, Mesir.
Membahas mukjizat, maka yang patut dibahas pertama adalah Al-Qur’an, sebab mukjizat paling sempurna dan paling luar biasa adalah Al-Qur’an. Tidak hanya itu, kitab suci terakhir ini juga tetap menjadi sumber hidayah, referensi paling vital dan otoritatif sepanjang sejarah. Jika Nabi Musa As, menerima Kitab Taurat sebagai hidayah dan petunjuk bagi Bani Israil, Nabi Daud As, menerima kitab Zabur, dan Nabi Isa As, menerima kitab Injil, maka Nabi Muhammad SAW, menerima Al-Qur’an sebagai hidayah dan petunjuk bagi seluruh umat manusia.
Kitab Taurat, Zabur dan Injil hanya menjadi kitab suci bagi umat tertentu, dan diturunkan pada waktu tertentu pula. Berbeda dengan Al-Qur’an. Selain sebagai kitab suci yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya dalam hal-hal yang berkaitan dengan pokok-pokok agama seperti iman kepada Allah dan hari akhir, Al-Qur’an juga menghapus (nasakh) sebagian syariat yang sudah menjadi ketetapan sebelum turun Al-Qur’an dan tidak sesuai dengan keadaan umat Nabi Muhammad SAW.
Terimakasih telah membaca Kitab Al- Mu'jizat Kubro, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Al- Mu'jizat Kubro (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
||||||||||
PENERBIT |
: |
----------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----------- |
|
|||||||||
Tebal |
: |
133 halaman (PDF) |
|
|||||||||
Lihat Kitab
Dalam setiap setahun sekali umat Islam di Indonesia dan memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada setiap tanggal 27 Rajab tahun Hijriyah. Isra’ Mi’raj suatu peristiwa penting dan mulia dalam Islam. Pada malam Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad SAW melakukan Isra’ yakni perjalanan bersama Malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsha di Palestina. Dari Masjidil Aqsha Nabi Muhammad bersama Malaikat Jibril Mi’raj naik ke langit menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah Subhanawata’ala Tuhan bagi semesta alam. Dalam peristiwa Mi’raj, Nabi Muhammad SAW., menerima wahyu dari Allah untuk menjalankan kewajiban Shalat lima waktu. Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan bagian dari mukjizat Nabi Muhammad SAW.
Peringatan Isra’ Mi’raj tentunya bertujuan syiar dan dakwah agama Islam. Disamping itu juga mengingatkan kembali kepada sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam Isra’ Mi’raj yang penuh dengan hikmah, dan tentunya menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal kewajiban Shalat lima waktu. Peringatan Isra’ Mi’raj juga sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT., dan Rasulnya, serta memperkuat ukhuwah sesama kaum muslim.
Terimakasih telah membaca Kitab - Al-Isro' wal Mi'roj , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab - Al-Isro' wal Mi'roj (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Dr. Abdul Halim Mahmud |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
||||||||||
PENERBIT |
: |
----------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----------- |
|
|||||||||
Tebal |
: |
128 halaman (PDF) |
|
|||||||||
|
Karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi.
Peristiwa agung bernama Isra’ diabadikan dalam Alquran surat Al Isra’ ayat 1. Sedangkan peristiwa Mi’raj diabadikan dalam beberapa hadis shahih. Perjalanan luar biasa bernama Isra’ Mi’raj yang dilalui oleh Nabi Muhammad SAW. dengan melintasi 4 alam sekaligus, yakni alam nasut (alam jasad), alam malakut (malaikat), alam jabarut (sirr/ruh), alam lahut (sirr al sirr/Arsy). Alam nasut yang dimaksudkan adalah ketika perjalanan Nabi dari Makkah menuju Baitul Maqdis. Alam Malakut ialah ketika bertemu dan berinteraksi dengan para Malaikat. Alam Jabarut yang dimaksudkan dalam perjalanan Isra’ Mi’raj ialah tatkala Nabi bertemu dengan ruh para Nabi. Sedangkan alam lahut ialah ketika Nabi naik ke Arsy dan bertemu dengan Allah SWT.
Perjalanan lintas alam yang dilalui oleh manusia terbaik sejagad raya tentunya mustahil jika terlewatkan tanpa makna. Imam As Suyuthi dalam Kitab Al Isra’ Wal Mi’raj merangkum hikmah perjalanan Nabi ketika Isra’ Mi’raj dalam beberapa point. Di antaranya ialah, peristiwa Isra’ Mi’raj yang diabadikan oleh Alquran dengan redaksi ‘سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ’ merupakan bukti kongkret kedekatan dan kasih sayang Allah terhadap Nabi Muhammad. Karena huruf ‘ba’’ memiliki faedah mushahabah yang artinya, pendampingan dan penyertaan Allah terhadap Nabi dengan kebaikanNya dan pertolonganNya.
Terimakasih telah membaca Kitab - Al-Isro' wal Mi'roj Suyuthi , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab - Al-Isro' wal Mi'roj Suyuthi (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Imam Jalaluddin as-Suyuthi |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
||||||||||
PENERBIT |
: |
----------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----------- |
|
|||||||||
Tebal |
: |
31 halaman (PDF) |
|
|||||||||
|
||||||||||||
Lihat Kitab
Karya Ibnu Hajar al-Asqalani.
Ada banyak informasi yang beredar di kalangan umat Islam terkait peristiwa Isra’ Mi’raj yang dialami Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Ada yang beranggapan bahwa nabi mengalaminya saat tidur alias berupa mimpi. Ada pula yang beranggapan sebaliknya, bahwa nabi mengalaminya saat terjaga. Bahkan, ada juga yang beranggapan bahwa peristiwa Isra’ dan Mi’raj terjadi pada hari yang berlainan. Sebenarnya mana yang lebih dekat kepada informasi yang shahih?
Anggapan tersebut memang muncul bukanlah tanpa dasar. Terkait Isra’ Mi’raj ini, memang ada banyak sekali pendapat para ulama berdasarkan hadits-hadits dan atsar yang ada, baik itu hadits shahih, hasan, maupun yang derajatnya di bawah itu seperti hadits dhaif dan gharib. Dan informasi-informasi tersebut bisa kita dapatkan dari buku Isra’ Mi’raj yang ditulis oleh Ibnu Hajar al-Asqalani dan Imam as-Suyuthi ini
Isra’ artinya perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa pada malam hari. Hal ini sesuai ayat:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. Al Isra, 17: 1)
Mi’raj artinya perjalanan naiknya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari Masjidil Al Aqsa ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh. Hal ini sesuai dengan ayat:
وَلَقَدْ رَآَهُ نَزْلَةً أُخْرَى (13) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (14) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (15) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (16) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (17) لَقَدْ رَأَى مِنْ آَيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى(18)
Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. (QS. An Najm, 53: 13-18)
Terimakasih telah membaca Kitab - Al-Isro' wal Mi'roj Asqolani , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab - Al-Isro' wal Mi'roj Asqolani (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Ibnu Hajar al-Asqalani |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
||||||||||
PENERBIT |
: |
----------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----------- |
|
|||||||||
Tebal |
: |
132 halaman (PDF) |
|
|||||||||
|
Karya KH. Abdullah Fauzi asal Pasuruan, yang memuat etika-etika penting antara suami dan istri saat di kamar. Dilihat dari arti dari kitab ini, Fathul Izar, yang berarti "Membuka Sarung/ Busana Bagian Bawah", yang mengindikasikan bahwa kitab ini layak disebut dengan panduan kamasutra islami.
Fathul Izar dikategorikan dalam kitab munakahat yang berisi tentang pernikahan. Pembahasan dalam kitab terkhusus tentang bersenggama yang berkaitan tentangwaktu-waktu, rahasia dalam dibalik melakukan bersenggama, tata cara bersenggama dan etika bersenggama serta dilengkapi dengan Do’a-do’a. Selain itu, mengungkap rahasia mengetahui keperawanan perempuan dan mengetahui bagaimana memiliki anak laki-laki atau perempuan.
Teori-teori berdasarkan pengalaman para Kyai dan berdasarkan teori Ilmuwan medis. Adanya, hal itu sebagai penunjang untuk mendapatkan keturunan qurrota a'yun sebagai penyejuk jiwa dengan baik spiritualnya, cerdas dan tidak cacat pada fisik dan kepribadian anak.
Ajaran Islam menyentuh hampir semua lini kehidupan manusia, tidak hanya mengatur bagaimana hubungan seseorang dengan Allah swt. melainkan bagaimana hubungan mereka dengan sesama manusia. Salah satu lini kehidupan manusia yang juga disentuh oleh syariat adalah persoalan rumah tangga, dan hubungan serta relasi seorang suami dengan istri. Bahkan, ajarannya juga sampai kepada persoalan hubungan privat dan intim antara pasutri di kamar atau ranjang.
Oleh sebab itu, dalam dunia Islam, ada banyak karya ulama yang menjelaskan bagaimana etika berhubungan antara suami istri saat di dalam kamar. Misalnya, Kitab Uqudul Lujain, Qurrotul 'Uyun dan kitab Fathul Izar. Ketiga kitab tersebut menjadi sangat istimewa, bahkan bagus sekali untuk dipelajari bagi mereka yang ingin naik ke jenjang pernikahan. Khusus yang terakhir, yakni kitab Fathul Izar, kitab ini meski mungil namun pembahasan di dalamnya juga cukup lengkap, dan memuat hal-hal penting dalam berhubungan intim dalam pandangan Islam.
Terimakasih telah membaca Terjemahan Kitab Fathul Izar, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Terjemahan Kitab Fathul Izar (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
KH. Abdullah Fauzi Pasuruan |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
Al- Faqir H. Abdulloh Fauzi Al Hajj |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
----------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----------- |
|
|||||||||
Tebal |
: |
44 halaman (PDF) |
|
|||||||||
|
||||||||||||
Lihat Kitab
Karya ulama Nusantara KH Abdullah Fauzi Pasuruan. Nama lengkap kitab “Fathul Izar Fi Kaysfil Asror li awqaatil Hirts Wa Khilqatil Abkar” yang artinya Pembuka Sarung di dalam Masalah Seputar Waktu Terbaik Menanam Benih Dan Bentuk Keperawanan.
Berisikan panduan mengenai pendidikan seks, tata aturan, adab berhubungan, posisi kenikmatan dan larangan, serta hari atau malam-malam yang diperbolehkan untuk berhubungan seks dan dianjurkan oleh Agama.
Kitab yang satu ini sangat tidak asing dikalangan pesantren, pasalnya Kitab Fathul Izar merupakan kitab wajib khususnya bagi seseorang yang hendak menuju kejenjang pernikahan. Bagaimana tidak, kitab yang nuansanya seperti kitab 'Uqudu al-Lujain karangan Imam Nawawi ini, menerangkan prihal keharmonisan pasangan suami istri khususnya permasalahan ditempat tidur. Diharapkan para pembaca kitab ini dapat menjalin hubungan yang harmonis bukan hanya diluar kamar, namun juga didalam kamar.
Semoga kitab ini dapat menambah wawasan bagi para pengunjung, terlebih lagi untuk jika akan menuju kejenjang pernikahan, maka kitab ini sangat direkomendasikan untuk dibaca dan tentunya untuk diamalkan.
Terimakasih telah membaca Kitab Fathul Izar, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Fathul Izar (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
KH. Abdullah Fauzi Pasuruan |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
||||||||||
PENERBIT |
: |
----------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----------- |
|
|||||||||
Tebal |
: |
9 halaman (PDF) |
|
|||||||||
|
||||||||||||
Lihat Kitab
Pengarang Kitab Al-Hikam, yakni Syaikh Ibn Ataillah Al-Iskandari (Mesir) sangat baik mengulas dalam nada kalimat sastra yang memukau untuk mengenal Allah. Misalnya, dalam Al-Hikam pasal 12 atau 100, pengarang memiliki kalimat apik tentang cara mengenal Allah, tidak seperti umumnya.
Kitab Al-Hikam yang asli (maksudnya yang berbahasa Arab), banyak diterjemahkan dengan pendekatan yang bermacam-macam oleh para ulama tasawuf. Pendapat ulama tentang Kitab Al-Hikam inilah yang disebut sebagai Syarah Al-Hikam. Wajar bila Kitab Al-Hikam seolah menjadi ilmu tersendiri hingga dipelajari secara mandiri sebagai "belajar Ilmu Al-Hikam" seperti dipelajari secara khusus oleh santri-santri senior di pondok pesantren salaf bukan salafi wahabi. Rata-rata para ulama yang tertarik mengulas Kitab Hikam adalah mereka yang dikenal memiliki kedekatan dengan amaliyah thariqah, sebuah jalan untuk mengenalkan hamba (abdi) kepada khaliq-nya, Allah SWT.
Karena itulah, baik Al-Hikam volume 1 maupun 2 (dalam syarah), daftar isi Kitab Al-Hikam ya memang mengulas bagaimana cara seorang hamba mengenal Allah dengan sebaik-baiknya prasangka. Kitab Al-Hikam dianggap sebagai kitab sesat oleh kalangan salafi wahabi. Padahal, para ulama salaf telah banyak mengeluarkan karya yang khusus mengomentari kitab Al-Hikam ini. Ulama Nusantara yang menulis terjemah Syarah Hikam ke dalam Bahasa Jawa (atau meringkasnya) adalah KH. Sholeh Darat (w. 1903).
Beberapa ulama yang memiliki karya khusus Kitab Al-Hikam Ibnu Athaillah ini antara lain adalah:
Terimakasih telah membaca Kitab Iqodhul Himam fi Syarhil Hikam, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Iqodhul Himam fi Syarhil Hikam (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Syaikh Ahmad bin Muhammad bin Ajibah Al-Hasani |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
||||||||||
PENERBIT |
: |
Darul Ma'arif |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----------- |
|
|||||||||
Tebal |
: |
651 halaman (PDF) |
|
|||||||||
|
||||||||||||
Lihat Kitab
Karya Muhammad bin abi alkholawi.
Ilmu nahwu wajib dipelajari bagi orang-orang yang hendak mendalami ilmu-ilmu agama Islam yang sumber utamanya adalah Al-Qur’an dan hadis yang menggunakan bahasa Arab, dan bahasa Arab tidak bisa dipahami dengan baik kecuali dengan mempelajari ilmu nahwu. Dan Ibnu Ajurum berhasil meringkas sekaligus mengurutkan bab-bab dan kaidah-kaidah ilmu nahwu yang terpenting di dalam Jurumiyyah dengan sangat baik, sehingga kitab ini masyhur sebagai kitab yang mudah dipahami dan dihafalkan bagi para mubtadi’ (pemula).
Terimakasih telah membaca Kitab Syarah Milhatul I'rab , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Fathu Rabbil Bariyyah Syarah Nadham Jurumiyyah (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Muhammad bin abi Al-Kholawi |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
||||||||||
PENERBIT |
: |
----------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----------- |
|
|||||||||
Tebal |
: |
730 halaman (PDF) |
|
|||||||||
|
||||||||||||
Lihat Kitab
Naskah kuno dengan judul “Ad-Durar Al-Bahiyah” yang aslinya bernama “Ad-Durar Al-Bahiyyah Fima Yalzamu Al-Mukallaf min Al-‘Ulum Asy-Syar’iyyah” karya As-Sayyid Abu Bakr Utsman bin Muhammad Syatho Ad-Dimyathi Al-Bakri atau biasa disebut Al-Bakri yang kemudian hasil kajiannya ditulis tangan oleh Kyai Kasan Pura, Klirong, Kebumen pada Tahun 1900 Masehi. Naskah kuno ini ditulis dalam huruf Arab, yang telah diberi harokat dan terdapat catatan kaki (syarah).
Naskah kuno ini di-digitalisasi pada tanggal 23 Agustus 2021 oleh NaskahNusantara.Com, ditemukan di rumah keluarga Kyai Kasan Pura di Desa Jeruk Agung, Klirong, Kebumen, Jawa Tengah pada Tahun 2004. Adapun isi kitab ini, secara umum kandungannya adalah membahas ilmu-ilmu fardhu ain untuk setiap hamba baik itu yang terkait dengan akidah maupun hukum. Terkait akidah ada dua macam ilmu yang diajarkan yaitu ilmu “ma’rifatullah” (mengenal Allah) dan ilmu “ma’rifatur rosul” (mengenal Rasulullah صلى الله عليه وسلم). Terkait hukum, Al-Bakri hanya memfokuskan pembahasan pada syariat Islam yang termasuk dalam rukun Islam. Menurut Majid Al-Hamawi, jika memakai istilah kategori yang biasa dipakai, kitab ini mengandung 4 macam ilmu yaitu ushuluddin, ushul fikih, fikih dan tasawuf. Dengan kata lain, kandungan kitab ini adalah memberi bekal muslim dalam hal akidah, ibadah dan akhlak.
Abu Bakri bin Muhammad Zainal Abidin Syatha atau yang kerap disapa dengan panggilan Sayyid Abu Bakri Syatha lahir pada tahun 1266 H/1849 M di Makkah. Beliau berasal dari keluarga Syatha, yang terkenal dengan keilmuan dan ketakwaannya. Namun beliau tak sempat mengenal ayahnya, karena saat baru berusia tiga bulan, sang Ayah, Sayyid Muhammad Zainal Abidin Syatha, berpulang ke Rahmatullah. Sayyid Abu Bakar Syatho merupakan seorang ulama’ Syafi’i, mengajar di Masjidil Haram di Mekah al-Mukarramah pada permulaan abad ke XIV.
Sayyid Bakri Syatho Wafat tanggal 13 Dzulhijjah tahun 1310 H/1892 M setelah menyelesaikan ibadah haji. Usianya memang tidak panjang (hanya 44 tahun menurut hitungan Hijriyyah dan kurang dari 43 tahun menurut hitungan Masehi), tetapi penuh manfaat yang sangat dirasakan umat. Jasanya begitu besar, dan peninggalan-peninggalannya, baik karangan-karangan, murid-murid, maupun anak keturunannya, menjadi saksi tak terbantahkan atas kebesarannya.
Setelah ayahnya wafat, Sayyid Al Bakry Muhammad Syatho kecil dididik oleh saudaranya yaitu Umar Syatho. Kepada saudaranya itu, Sayyid Al Bakry belajar sekaligus menghafal Al-Quran dan berbagai matan kitab-kitab klasik, seperti kitab faraid, nahwu, balaghah dan fikih syafi’i. Kemudian Beliau belajar kepada Sayyid Ahmad Zaini Dahlan untuk memahami semua matan kitab klasik yang dia hafal. Beberapa murid beliau dari Nusantara atau Indonesia antara lain adalah KH Hasyim Asy’ari, Syaikh Mahfuzh at-Tarmasi, dan Syaikh Aman al-Khathib Falimban.
Terimakasih telah membaca Kitab Ad-Durar Al-Bahiyyah, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Ad-Durar Al-Bahiyyah (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
As-Sayyid Abu Bakr Utsman bin Muhammad Syatho Ad-Dimyathi Al-Bakri |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
|
||||||||||
PENERBIT |
: |
----------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----------- |
|
|||||||||
Tebal |
: |
32 halaman (PDF) |
|
|||||||||
Sumber : NaskahNusantara.Com |
|
|||||||||||
Lihat Kitab